Blusukan Risma Masih Perdebatan! Gus Yasin Laporkan Mensos ke Polisi, tapi Ditolak SPKT

Blusukan Mensos Risma ke sejumlah titik di Jakarta, pascamenjadi menteri masih jadi perbincangan publik hingga berujung dilaporkannya Risma ke polisi

Ist/ Dok Kemensos
Blusukan Risma Masih Perdebatan! Gus Yasin Laporkan Mensos ke Polisi, tapi Ditolak SPKT 

TRIBUNBATAM.id - Blusukan Risma Masih Perdebatan! Gus Yasin Laporkan Mensos ke Polisi, tapi Ditolak SPKT.

Blusukan Mensos Risma ke sejumlah titik di Jakarta, pascamenjadi menteri masih jadi perbincangan publik.

Pro kontra muncul dari kunjungan eks Wali Kota Surabaya itu menemui para gelandangan Ibu Kota.

Tak sedikit publik menilainya sebagai sebuah yang sudah diatur, dan mengkritik.

Puncaknya Wakil Ketum Pergerakan Pengamal Khittah Nahdliyah, Tjetjep Muhammad Yasen atau Gus Yasin ingin melaporkan Menteri Sosial Tri Rismahariani ke Polda Metro Jaya, pada Senin (11/1/2021) siang.

Tri Rismaharini
Tri Rismaharini (ist)

Gus Yasin ingin melaporkan Risma berkaitan aksi blusukan di Jakarta.

Sayang, laporan tersebut ditolak oleh Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polda Metro Jaya.

"Saya di Poda Metro barusan selesai lapor.

Yang saya tahu Sudirman-Thamrin steril dari gelandangan," ujar Gus Yasin saat dikonfirmasi, Senin.

Baca juga: Menteri Sosial RI Dilaporkan ke Polda Metro Jaya, Imbas Blusukan Risma Dianggap Kebohongan

Baca juga: Belum Genap Sebulan Jadi Mensos, Risma Sudah Dilaporkan ke Polisi, Dituding Lakukan Kebohongan

Baca juga: Sebut Aksi Blusukan Risma Sebagai Bentuk Sindiran Pusat ke Daerah, Ini Kata Pakar

Gus Yasin menuduh blusukan Risma rekayasa berdasarkan keterangan tetangga salah satu tunawisma, Nursaman.

Tetangga itu, kata Gus Yasin, menyebutkan kalau Nursaman bukan merupakan gelandangan.

Sebut Aksi Blusukan Risma Sebagai Bentuk Sindiran Pusat ke Daerah, Ini Kata Pakar
Sebut Aksi Blusukan Risma Sebagai Bentuk Sindiran Pusat ke Daerah, Ini Kata Pakar (Ist/ Dok Kemensos)

"Dari berita Nursaman bukan gelandangan, bahkan tetangganya membantah kalau Nursaman bukan tunawisma," kata Gus Yasin.

Namun Gus Yasin mengakui kalau rencana pelaporan terhadap Risma itu ditolak.

Hanya saja ia tak menyebutkan alasan penolakan tersebut.

Baca juga: Maksud Sebenarnya Aksi Gerak Cepat Anies Baswedan Cari Tunawisma yang Ditemui Risma

Baca juga: Risma Dituding Settingan Soal Gelandangan yang Ditemui, Begini Jawaban dari Kemensos

Baca juga: Pro Kontra Blusukan Mensos Risma, Inilah Pengakuan Tunawisma di Jalan Sudirman

"SPKT menolak menerima laporan langsung yang tentu menolak membuatkan Surat Tanda Bukti Laporan," katanya.

Risma menemui seorang pemulung di kawasan aliran Sungai Ciliwung
Risma menemui seorang pemulung di kawasan aliran Sungai Ciliwung ((dok Kemensos))

Adapun Gus Yasin mengatakan, tetap menyampaikan laporan terhadap Risma dalam bentuk surat yang telah disiapkan sebelum datang ke Polda Metro Jaya.

"Terpaksa menyampaikan laporan dalam bentuk surat yang sudah saya siapkan untuk menjaga kalau laporan langsung ke SPKT ditolak," tutupnya.

Nursaman sebelumnya mengaku bahwa dirinya yang ditemui Risma.

Baca juga: Terkuak Sosok Sebenarnya Gelandangan yang Ditemui Risma saat Blusukan, Penjual Poster Kena Fitnah

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menunjukkan kemarahannya saat melakukan sidak di Disdukcapil terkait pelayanan e-KTP yang direkam secara ekslusif oleh Kompas.TV.
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menunjukkan kemarahannya saat melakukan sidak di Disdukcapil terkait pelayanan e-KTP yang direkam secara ekslusif oleh Kompas.TV. (repro youtube kompas.tv)

Baca juga: Akhirnya Nursaman Minta Maaf, Keliru Mengaku Pemulung yang Ditemui Mensos Risma saat Blusukan

Baca juga: Aksi Blusukan Risma Dianggap Lebay, Ini Komentar Rocky Gerung, Fadly Zon hingga Wagub DKI Jakarta

Namun, belakangan Nursaman meminta maaf jika telah membohongi masyarakat lantaran salah berbicara.

Padahal, pemulung yang ditemui Risma bernama Kastubi, bukan Nursaman.

Nursaman menitip permohonan maaf kepada Risma karena salah ucap.

Nur Saman, gelandangan yang disebut ditemui Menteri Sosial Tri Rismaharini dan diabadikan dalam sebuah foto. Nur Saman sehari-hari bekerja sebagai pemulung dan serabutan di sekitar Jalan Minangkabau, Pasar Manggis, Setiabudi, Jakarta Selatan
Nur Saman, gelandangan yang disebut ditemui Menteri Sosial Tri Rismaharini dan diabadikan dalam sebuah foto. Nur Saman sehari-hari bekerja sebagai pemulung dan serabutan di sekitar Jalan Minangkabau, Pasar Manggis, Setiabudi, Jakarta Selatan (KOMPAS.com/WAHYU ADITYO PRODJO)

"Saya minta maaf kalau ada kekeliruan dan salah-salah kata," tambah Nursaman.

Sebelumnya, aksi blusukan Menteri Sosial Tri Rismahari ke sejumlah titik di wilayah DKI Jakarta mulai dari bantaran Sungai Ciliwung hingga kawasan Jalan Jenderal Sudirman hingga Jalan MH Thamrin menuai sorotan publik.

"Bu Risma" menjadi topik yang ramai diperbincangkan warganet di Twitter pada Rabu (6/1/2021).

Lebih dari 14.000 orang membuat twit berkait topik tersebut.

Baca juga: BLUSUKAN Mensos Risma Dianggap Lebay, Tunawisma Bukan di Jakarta Saja, ke Surabaya Deh

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini berkunjung ke Redaksi Tribun Network di Palmerah, Jakarta, Kamis (21/11/2019). Risma yang baru saja berulang tahun ke-58 pada Rabu 20 November, memaparkan apa yang telah dicapainya di Kota Surabaya.
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini berkunjung ke Redaksi Tribun Network di Palmerah, Jakarta, Kamis (21/11/2019). Risma yang baru saja berulang tahun ke-58 pada Rabu 20 November, memaparkan apa yang telah dicapainya di Kota Surabaya. (TRIBUN/DANY PERMANA)

Baca juga: Tawaran Risma Ditolak Penghuni Kolong Jembatan, Lurah Ungkap Alasan Warga Belakang Kemensos

Baca juga: PROFIL Lengkap Tri Rismaharini, Menteri Sosial Baru Gantikan Juliari Batubara

Narasi yang hadir dalam cuitan dan balasan komentar netizen di Twitter milik Andi seolah-olah gelandangan yang ditemui Risma diatur sedemikian rupa atau direkayasa.

"Gembel ternyata bisa menjadi profesi yang menguntungkan, bisa ikut drakor tanpa casting pastinya," tulis akun @Andhy_SP211 dengan retweet sebanyak 134 kali serta disukai 253 kali.

Nur Saman (69), sosok gelandangan yang disebut ditemui Menteri Sosial, Tri Rismaharini dan diabadikan dalam sebuah foto. Nur Saman sehari bekerja sebagai pemulung dan serabutan di sekitar Jalan Minangkabau, Pasar Manggis, Setiabudi, Jakarta Selatan
Nur Saman (69), sosok gelandangan yang disebut ditemui Menteri Sosial, Tri Rismaharini dan diabadikan dalam sebuah foto. Nur Saman sehari bekerja sebagai pemulung dan serabutan di sekitar Jalan Minangkabau, Pasar Manggis, Setiabudi, Jakarta Selatan (kompas.com)

Dalam cuitannya, Andi menyertakan dua foto yang terdapat wajah seorang tunawisma berambut, berkumis putih, bertopi hitam, cokelat, dan memakai masker.

Ada juga yang menyebarkan tangkapan layar dari sebuah unggahan akun Facebook yang bernama Adhe Idol.

"Kalau yang menghadap ke depan atau yang rambutnya putih/ubanan itu kek kenal itu, tukang jualan poster Soekarno.

Memang dia orang PDI-P.

Lokasi jualannya Jalan Minangkabau Manggarai.

Selain itu dia jualan es kelapa muda juga.

Terciduk juga," tulis Adhe Idol.

"Wah bocor nih scenario," tulis akun Yuli Widyaningsih.

Baca juga: Kedatangan Risma dan Sandiaga Uno Disebut Pengamat Mampu Mendongkrak Popularitas Kabinet Jokowi

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menunjukan alat monitoring kota miliknya saat berkunjung ke Redaksi Tribun Network di Palmerah, Jakarta, Kamis (21/11/2019)
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menunjukan alat monitoring kota miliknya saat berkunjung ke Redaksi Tribun Network di Palmerah, Jakarta, Kamis (21/11/2019) (TRIBUNNEWS/DANY PERMANA)

Baca juga: Risma Jadi Menteri Sosial, Politisi Demokrat Minta Harus Banyak Belajar Lagi

Baca juga: Profil Djoko Saptoadji, Suami Mensos Tri Rismaharini yang Jarang Disorot Publik

Sementara Risma membantah tudingan warganet yang menyebut pertemuannya dengan pemulung sebuah rekayasa.

"Saya bagaimana bisa setting.

Saya ndak kenal, saya mau ke Jakarta tuh enggak tahu mau ke mana, maksudnya saya ndak apal jalannya," kata Risma saat ditemui di Balai Rehabilitasi Sosial Eks Gelandangan dan Pengemis Pangudi Luhur, Bekasi, Jumat (8/1/2021).

Risma saat sertijab di Gedung Aneka Bhakti, Kemensos, Jln Salemba, Jakarta Pusat, Rabu (23/12/2020). (Tribunnews.com/Fahdi Fahlevi)
Risma saat sertijab di Gedung Aneka Bhakti, Kemensos, Jln Salemba, Jakarta Pusat, Rabu (23/12/2020). (Tribunnews.com/Fahdi Fahlevi) (Tribunnews.com)

Ia berdalih tindakan yang dilakukan bersifat spontan dan bertujuan untuk membantu.

Bahkan Risma enggan mengatakan ini sebagai kegiatan blusukan, karena tak terencana sebagai agenda resmi.

"Jadi, bukan itu (setting-an).

Saya mempunyai rejeki lebih dari orang lain, saya berhak memberikan amal saya untuk orang lain.

Jadi saya jadi apa pun saya lakukan itu," kata Risma.

Baca juga: BLUSUKAN Mensos Risma Dianggap Lebay, Tunawisma Bukan di Jakarta Saja, ke Surabaya Deh

Baca juga: Baru Sehari Menjabat Mensos, Netizen Langsung Bandingkan Risma dengan Anies Baswedan

Baca juga: Siswi Surabaya Murka Calon Wali Kota Unggah Foto tanpa Izin, Gambar Tri Rismahrini Menghilang!

.

.

.

Baca berita menarik TRIBUNBATAM.id lainnya di Google

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Gus Yasin Ingin Laporkan Risma Terkait Blusukan di Jakarta, tapi Ditolak Polisi

(*)

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved