Kapal Nelayan Hilang Kontak di Anambas Capai Belasan Kasus Selama 2020, Ini Kata Basarnas
Dari belasan laporan kapal nelayan hilang kontak itu, hampir keseluruhannya bisa ditemukan oleh tim SAR Anambas
Diberitakan, kapal bermuatan Bahan Bakar Minyak (BBM) dikabarkan tenggelam di perairan Tanjung Datuk, Lingga, Kepri, Senin (11/1/2021) lalu.
Kepala Satuan Kepolisian Perairan dan Udara (Satpolairud) Polres Lingga, AKP H Thomas Charles dikonfirmasi awak media, membenarkan insiden kecelakaan laut itu.
Syukurnya, tidak ada korban jiwa dalam insiden tersebut.
"Alhamdulillah, korban selamat setelah sekitar 3 jam terdampar di pulau kosong dan diselamatkan warga Desa Pulun serta dievakuasi ke kampungnya, di Desa Mentuda pada Selasa (12/1/2021)," kata Thomas Charles via pesan WhatsApp.
Baca juga: Diduga Korban Kapal Tenggelam di Batu Ampar Batam, Polisi Singapura Temukan Mayat Mengapung di Laut
"Mengenai kapal milik korban yang bermuatan BBM, akan kita cari dan evakuasi hari ini bersama instansi terkait. Kemarin tergendala cuaca buruk dan gelombang tinggi malam hari," ucap Thomas.
Ia melanjutkan, informasi awal kapal berangkat dari Desa Sungai Buluh membawa BBM untuk masyarakat Desa Mentuda.
Sesampainya di Tanjung Datuk, kapal dihantam gelombang tinggi yang menyebabkan kapal karam dan penumpang berenang menuju pulau terdekat.
Thomas mengingatkan kepada pengguna transportasi angkutan laut maupun nelayan agar berhati-hati saat berlayar. Pasalnya belakangan ini cuaca sedang tidak bersahabat.
Sementara itu, Kepala BMKG Dabo, Sahat Mauli Pasaribu memprakiraan cuaca pada Selasa (12/1/2021) pada pantauan pukul 07.00 WIB, berawan tebal yang akan berpotensi hujan.
"Arah angin barat-utara kecepatan angin 04 km/jam hingga 29 km/jam.
Berlaku untuk perairan bagian Timur Laut Lingga. Gelombang di kisaran 2,50 hingga 4 meter.
Wilayah perairan Berhala tinggi gelombang 1,25 hingga 2,50 meter dan masuk kategori sedang," jelas Sahat.
(tribunbatam.id/Rahma Tika/Febriyuanda)