Ketuban Pecah, Nurdah Lahirkan Anak Keenam di Pengungsian, Dibantu Dokter TNI
Ketuban Pecah, Nurdah Lahirkan Anak Keenam di Pengungsian, Dibantu Dokter Marinir TNI.
MAMUJU, TRIBUNBATAM.id - Ketuban pecah, Nurdah lahirkan anak keenam di pengungsian, dibantu dokter Marinir TNI.
Sabtu (23/1/2021) malam itu, suasana di posko kesehatan TNI, Mamuju, Sulawesi Barat sedikit berbeda.
Seorang pengungsi gempa akhirnya berhasil melahirkan bayinya di tengah situasi yang sulit itu.
Adalah Nurdah, ibu 33 tahun yang malam itu melahirkan anak keenamnya.
Melakukan persalinan di tengah situasi bencana tentu tak pernah dibayangkan Nurdah sebelumnya.
Namun, berkat bantuan banyak pihak, bayi perempuan itu berhasil dilahirkan dengan selamat.
Dia dibantu oleh Dokter Satgas Puskes TNI Gempa Sulbar Letda Laut (K) dr Andre Prasetyo Mahesya, dr Doni Purba dari Kostrad, dr Wulan dari Puskesmas Rangas, dan beberapa bidan.
Posko kesehatan yang terletak di halaman kantor Gubernur Sulawesi Barat itu pun riuh dengan tangisan bayi.
Baca juga: 830.000 Orang Tewas, Inilah Tragedi Bencana Gempa Terdahsyat Sepanjang Sejarah
Baca juga: Rumahnya Lantai 4 Rubuh, 2 Cucu dan 3 Anaknya Tewas, Haji Sabar Tegar Bantu Korban Gempa Majene
Baca juga: Warga Dusun Mentalip Anambas Gempar, Benda Mirip Rudal Ditemukan Nelayan di Tepi Pantai
Kronologi persalinan

Seorang pengungsi melahirkan di posko kesehatan TNI yang berlokasi di halaman kantor Gubernur Sulawesi Barat, Jl Abdul Malik Pattana Endeng, Mamuju, Minggu malam.
Dokter Andre Prasetyo menceritakan kronologi proses lahiran putra keenam pasangan Nurdah dan Udin.
Dokter Andre menjelaskan, awalnya pada pukul 18.00 Wita, Nurdah mengeluh pecah ketuban.
"Setelah kita periksa di posko, ternyata benar dan pembukaan sudah hampir lengkap," kata dr Andre, Minggu (24/1/2021) siang.
Pukul 18.30 Wita, Tim dokter kesehatan Satgas Gempa Sulbar itu pun mempersiapkan perlatan untuk proses persalinan.
Selain itu disiapkan juga rujukan apabila ada kendala dalam proses persalinan.
Pukul 19.30 Wita proses pembukaan telah lengkap.