LINGGA TERKINI

Nelayan Resah, Kapal Tak Dikenal Tangkap Ikan di Perairan Lingga, Ini Langkah Satpolairud

Sejumlah nelayan Lingga membuat laporan ke polisi.Nelayan resah dengan keberadaan kapal tak dikenal tangkap ikan di perairan Lingga.Mereka dirugikan

Penulis: Febriyuanda | Editor: Dewi Haryati
tribunbatam.id/istimewa
Nelayan Resah, Kapal Tak Dikenal Tangkap Ikan di Perairan Lingga, Ini Langkah Satpolairud. Foto Satpolairud Polres Lingga menggelar dialog dengan sejumlah nelayan, Rabu (27/1/2021) 

LINGGA, TRIBUNBATAM.id - Nelayan resah, kapal tak dikenal tangkap ikan di Perairan Lingga.

Nelayan di pesisir Dabo Lama, Kebun Niur dan Pasir Kuning, Lingga dibuat resah atas dugaan adanya kapal luar yang menangkap ikan di wilayah perairan Lingga, Kepri, baru-baru ini.

Atas keresahan tersebut, sejumlah nelayan membuat laporan kepada pihak berwajib atas dugaan adanya kapal tak dikenal masuk ke wilayah perairan Lingga.

Menindaklanjuti laporan masyarakat, Kasat Polairud Polres Lingga, AKP H Thomas Charles mengajak para nelayan berdialog, Rabu (27/1/2021).

Thomas Charles mengingatkan kepada masyarakat nelayan, agar tidak mengambil keputusan sendiri yang melanggar hukum dan bisa merugikan pihaknya sendiri.

Baca juga: Organisasi Nelayan Kepri Tolak Permen KP 59/2020, Datangi Kantor Gubernur, Ini Tuntutannya

Baca juga: Sempat Hilang Kontak, Tiga Nelayan Desa Batu Belubang Lingga Akhirnya Ditemukan

Ketua Nelayan Dabo Lama, Zainal menyampaikan dalam perbincangan itu, para nelayan banyak dirugikan akibat aktivitas kapal penangkap ikan yang diduga dari luar itu.

"Kami rugi di sini, karena mengalami kerusakan pada alat tangkap kami seperti bubu ketam dan jaring kami," ucap Zainal saat itu.

Hal senada disampaikan Ketua Nelayan Kebun Niur, Arifin dan Ketua Nelayan Pasir Kuning, Idham Ismail.

"Kejadian ini banyak menimbulkan dampak negatif bagi kita nelayan lokal. Kami harus buang biaya lagi buat alat tangkap ikan kami yang rusak," tutur Arif.

Tak hanya rusak, para nelayan mengklaim alat tangkap ikan mereka juga banyak yang hilang.

Karena ulah kapal penangkap ikan itu, mereka bisa saja bertindak anarkis, menangkap dan membakar kapal nelayan tersebut.

Untuk menghindari adanya anarkis di tengah laut, Kasat Polairus Polres Lingga Thomas Charles bersama Kanit Penegak Hukum Satpolairud, Ipda Akmal Pulungan mengimbau para nelayan agar tidak mudah terprovokasi untuk melakukan tindakan diluar hukum.

"Tolong kepada masyarakat nelayan yang hadir, agar nanti memberikan informasi koordinat lokasi apabila menemukan aktivitas yang merugikan di laut," kata Thomas saat itu kepada warga dan awak media.

Thomas melanjutkan, musyawarah ini dilakukan untuk menghindari kejadian anarkis, atau hal yang tidak diinginkan nantinya.

"Seperti beberapa waktu tahun lalu, di Lingga pernah terjadi pembakaran kapal nelayan yang dilakukan oleh nelayan tempatan Lingga, berupa jaring pelintir dan juga pukat trawl," ucap Thomas.

Halaman
123
Sumber: Tribun Batam
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved