PENANGANAN COVID
Kapan Vaksinasi Corona di Tanjungpinang untuk Lansia? Ini Penjelasan Dinkes
Vaksinasi Corona di Tanjungpinang juga menyasar lansia. Kapan pelaksanaannya, ini penjelasan Dinkes.
Penulis: Novenri Halomoan Simanjuntak | Editor: Septyan Mulia Rohman
TANJUNGPINANG, TRIBUNBATAM.id - Tahapan vaksinasi corona di Tanjungpinang untuk lansia akhirnya mendapat kepastian.
Pemko Tanjungpinang melalui Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kota Tanjungpinang telah menyusun jadwal vaksin corona untuk lansia itu.
Kebijakan Pemerintah terkait tidak dimasukkannya warga usia lansia diatas 59 tahun kedalam skala prioritas vaksin Covid -19 akhirnya mendapat perubahan.
Lalu kapan vaksinasi corona di Tanjunpinang untuk lansia ?
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Susi Pitriana menyebutkan, pemberian vaksinasi corona di Tanjungpinang untuk lansia, rencananya disejalankan bersama anggota TNI/Polri.
Pemberian vaksinasi corona di Tanjungpinang itu, rencananya akan digelar pada Maret 2021.

"Informasinya dibulan Maret penyuntikan Vaksinasi untuk TNI/POLRI dan Lansia, namun kepastiannya tergantung jumlah Vaksin yang didrop," ujarnya kepada TribunBatam.id, Jumat (29/1).
Hingga saat ini lanjut Susi, pihaknya masih menunggu kepastian informasi tersebut dari Kementerian Kesehatan atau Kemenkes RI.
"Kemungkinan ada Vaksin yang akan masuk lagi, hanya kita belum tahu kapan.
Saat ini masih dengan jumlah Vaksin kemarin yang 5.880 vial," ucapnya.
Wali Kota Tanjungpinang Berdebar Divaksin Corona
Wali Kota Tanjungpinang Rahma menerima suntik vaksin corona dosis kedua, Jumat (29/1/2021).
Serangkaian vaksinasi corona dosis kedua ini digelar di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tanjungpinang.
Sebelum menerima vaksinasi, petugas mengecek kondisi kesehatan (screening) Wali Kota Tanjungpinang itu di meja 2. Didapat hasil, Rahma mengalami kolesterol tinggi.
Akhirnya, orang nomor satu di Pemko Tanjungpinang itu diminta untuk beristirahat dan menenangkan pikiran terlebih dahulu, sebelum disuntuk vaksin.
Baca juga: Vaksinasi Corona di Karimun, Petahana Hingga Kajari Karimun Belum Diberi Vaksin
Baca juga: Tenaga Kesehatan Puskesmas Raya Santai Jelang Vaksinasi Corona, Ikuti Aneka Lomba

"Agak berdebar saja tadi, Alhamdulillah. Insya Allah mudah-mudahan semua berjalan dengan baik," ucap Rahma seraya tertawa kepada awak media.
Rahma menyebutkan, dari penyuntikan vaksin dosis pertama hingga dosis kedua, tidak mengalami efek samping apapun yang membuat kondisi tubuhnya sakit.
"Alhamdulillah, kami dari FKPD sudah tunaikan vaksin yang kedua kalinya dan kita tunggu dari tenaga medis. Mudah-mudahan segera kita ketahui kelanjutannya," ujarnya.
Rahma juga mengajak dan mengimbau masyarakat Tanjungpinang untuk nantinya bersama-sama mengikuti penyuntikan vaksinasi corona sebagai upaya memutus rantai penyebaran virus Covid-19.
"Ayo kita ramai-ramai laksanakan vaksin, ini adalah upaya Ikhtiar kita bersama," harap Rahma.
Sementara Direktur RSUD Tanjungpinang, Yunisaf menyerahkan sertifikat bersama Wali Kota Tanjungpinang kepada pasien yang menerima vaksin dosis kedua.
"Akhirnya vaksinasi tahap kedua telah selesai kita laksanakan, sertifikat vaksinasi ini yang kedua. Artinya nanti untuk setiap pasien akan diberikan dua sertifikat," terangnya.

Ditanya apakah ada penerima vaksin yang mengalami keluhan?
"Oh untuk sementara sampai saat ini belum ada," ujar Yunisaf.
Vaksinasi Corona di Tanjungpinang
Dua pejabat di Tanjungpinang tak ikut vaksinasi corona di Tanjungpinang tahap dua.
Tahapan vaksinasi corona di Tanjungpinang itu bertempat di RSUD Tanjungpinang.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit pada Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kota Tanjungpinang, Susi Pitriana mengungkap dua pejabat yang tak bisa ikut vaksinasi corona di Tanjungpinang tahap dua itu.
Mereka di antaranya Ketua DPRD Tanjungpinang Yuniarni Pustoko Weni dan Sekdako Tanjungpinang Teguh Ahmad Syafari.
Dua pejabat di Tanjungpinang ini, rencananya akan dilakukan penjadwalan ulang.
"Mungkin kami jadwalkan ulang pada Senin pekan depan. Keduanya dikabarkan tidak enak badan. Kalau kondisinya sudah membaik, akan kami beri vaksin," ungkapnya, Jumat (29/1/2021).

Tidak hanya dua pejabat itu, sebanyak 453 dari 2.915 tenaga kesehatan atau nakes juga belum mendapat vaksin corona.
Mengenai hal ini, Susi juga mengungkap penyebabnya.
Ia menegaskan, ratusan tenaga kesehatan itu bukan tidak mau mendapat vaksin corona.
Hanya saja, terdapat kriteria bagi orang yang diperbolehkan untuk mendapat vaksin.
"Ada tenaga kesehatan yang kondisinya hamil, serta sebelumnya pernah positif covid-19," sebutnya.
Secara presentase, ia mengklaim tenaga kesehatan yang telah mendapat vaksin corona mencapai 66 persen.
Untuk jumlah tenaga kesehatan yang mengikuti penyuntikan vaksin Covid-19 dosis kedua yang dilaksanakan hari ini berjumlah 45 orang dan tersebar di 10 fasilitas kesehatan.
Susi juga menyebutkan, hingga batas jadwal penyuntikan vaksinasi terdapat 823 tenaga kesehatan yang tersisa dan diperkirakan selesai di tanggal 2 Februari mendatang.

"Insya Allah clear untuk dosis pertama hingga tanggal 2, mohon doanya," harap Susi.
Terkait pemerataan distribusi vaksin, pihaknya telah melakukan rapat evaluasi bersama tim akselerasi.
Alhamdulillah, sudah kami buat strateginya jadi nanti akan lebih cepat pendistribusiannya ke sejumlah tempat yang telah kita tentukan," terangnya.
Ditanya mengapa penyuntikan vaksin harus dilakukan hingga dua kali?
Karena untuk dosis pertama kekebalan imun tubuhnya belum terbentuk maksimal sehingga perlu dilakukan dua kali penyuntikan agar imun tubuh dapat mengenal dan menangkal virus tersebut dengan baik," ucap Susi.(TribunBatam.id/Noven Simanjuntak/Endra Kaputra)
Baca juga Berita TribunBatam lainnya di Google