Brigadir Kamsep Rianto Jadi Tersangka Usai Tembak Mati Warga Solok di Depan Anak dan Istri Korban
Setelah keluarga korban membuat laporan, akhirnya anggota Polisi bernama Brigadir Kamsep Rianto ditetapkan sebagai tersangka oleh Propam
Mereka bertanya tanpa memperlihatkan identitas, surat tugas, ataupun menggunakan atribut kepolisian.
"Kedatangan orang tersebut tidak sesuai SOP kepolisian kalau itu memang penegakan hukum."
"Tanpa ada surat perintah penggeledahan, tiba-tiba saja mereka langsung masuk ke rumah, dan memburu DS. Ini tentu saja menjadi sebuah teror bagi keluarga," jelas Guntur.
Kondisi itu, kata Guntur, membuat istri korban histeris dan mengejar ke arah belakang.
Ketika ke belakang tersebut, istri korban melihat suaminya dalam keadaan menyerah kepada aparat.
"Tiba-tiba aparat yang ada di dalam menodongkan pistol. Karena ditodong orang tidak jelas, tentu kaget dan lari."
"Istrinya histeris, ketika lari pintu dapur terbuka sedikit, tiba-tiba saja di luar itu langsung terjadi penembakan."
"Kejadian itu dilihat istri dan anak-anak korban yang salah satunya masih berumur 4 tahun," ungkap Guntur.
Setelah itu korban jatuh, baru pihak kepolisian melepaskan tembakan ke atas sebanyak empat kali.
"Kami bisa pertanggungjawabkan itu, ditembak dulu, lalu korban jatuh, baru tembakan ke atas empat kali."
"Pada saat ditembak, di situ istri korban tidak ada melihat goresan luka pada petugas seperti yang diberitakan, bekas kena bacok, kena tusuk, dan lainnya. Bahkan orang yang menembak masih sanggup mengangkat jenazah korban," jelas Guntur.
Tentu saja, lanjut Guntur, ia dari pihak keluarga korban tidak menerima macam-macam tuduhan yang dituduhkan oleh aparat kepolisian, yang mengatakan DS menyerang.
Guntur menyatakan, berdasarkan peristiwa tersebut, pihaknya menduga jelas terjadi pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM).
Sebab, tidak ada jaminan warga negara bisa hidup dalam keadaan nyaman.
"Bisa saja dengan mudah orang ditembak mati. Kedua, tidak ada jaminan rasa aman, ini di depan anak istri, sudah dikepung, kasus cuma kasus judi, tiba-tiba senjata api yang menyelesaikan," imbuh Guntur.
