TRIBUN WIKI
SIAPA Aung San Suu Kyi? Ditangkap di Negara Sendiri tapi Mati-matian Dibela AS dan PBB
SIAPA Aung San Suu Kyi? Ditahan di Negara Sendiri tapi Mati-matian Dibela AS dan PBB
TRIBUNBATAM.id - SIAPA Aung San Suu Kyi? Ditahan di Negara Sendiri tapi Mati-matian Dibela AS dan PBB.
Pemimpin sekaligus Penasihat Negara Myanmar, Aung San Suu Kyi ditangkap, Senin (1/2/2021).
Dia ditangkap bersama Presiden Myanmar Win Mynt dan sejumlah tokoh senior dari Partai Liga Nasional Untuk Demokrasi (NLD) oleh Militer Myanmar.
Peristiwa ini berlangsung di tengah ketegangan yang meningkat antara militer dan pemerintah sipil dalam beberapa hari terakhir.
Tindakan militer Myanmar ini menimbulkan ketakutan akan terjadi kudeta setelah pemilu yang menurut militer berlangsung curang.
Lantas, siapa Aung San Suu Kyi?
Profil Aung San Suu Kyi

Aung San Suu Kyi adalah Penasihat Negara Myanmar.
Selama ini dia juga dikenal sebagai seorang aktivis dan politikus Myanmar yang sangat berpengaruh.
Dia merupakan pimpinan National League of Democracy (Persatuan Nasional untuk Demokrasi atau NLD).
Perempuan yang juga dikenal dengan Daw Aung San Suu Kyi ini lahir di Rangoon (Yangon), Burma, 19 Juni 1945.
Dia merupakan anak dari pahlawan nasional Myanmar, Aung San yang mati setelah ikut merundingkan kemerdekaan Myanmar dari Inggris pada tahun 1947.

Aung San Suu Kyi tumbuh bersama ibunya, Khin Kyi, dan dua saudara laki-laki, Aung San Lin dan Aung San U di Yangon.
Aung San Lin tenggelam dalam kolam renang saat Suu Kyi masih berumur delapan tahun.
Suu Kyi bersekolah di sekolah Katolik Inggris di Burma, tempat ia menghabiskan sebagian besar masa kecilnya.
Ibunya memperoleh gelar kehormatan sebagai tokoh politik dalam pemerintahan Burma yang baru terbentuk.
Ia ditunjuk sebagai duta besar Burma di India tahun 1960, dan Aung San Suu Kyi mengikutinya ke sana, dan lulus dari Lady Shri Ram College di New Delhi pada tahun 1964.
Aung San Suu Kyi melanjutkan pendidikannya di St. Hugh's College Oxford, memperoleh gelar B.A. dalam bidang Filosofi, Politik, dan Ekonomi pada tahun 1989.
Setelah lulus, ia melanjutkan pendidikannya di New York, dan bekerja untuk pemerintah Persatuan Myanmar.
Baca juga: Aung San Suu Kyi Ditangkap Militer Myanmar Senin Dinihari Tadi, Terkait Hasil Pemilu?
Baca juga: Militer Myanmar Tangkap Aung San Suu Kyi, Amerika Serikat Bereaksi: Bebaskan Mereka!
Baca juga: Tangkap Aung San Suu Kyi, Militer Myanmar Ambil Alih Pemerintahan, Keadaan Darurat Berlaku 1 Tahun
Aktivisme dan Tahanan Rumah
Aung San Suu Kyi ditahan oleh pemerintahan militer Union of Myanmar (Republik Persatuan Myanmar) pada Juli 1989.
Saat itu, pemerintah militer menawarkan syarat pembebasan Aung San Suu Kyi asalkan ia bersedia untuk meninggalkan Myanmar.
Namun, dia menolak untuk melakukannya sampai negara itu dikembalikan ke pemerintahan sipil dan tahanan politik dibebaskan.
Tahun 1988, ia mendirikan National League of Democracy (NLD).
Pada pemilihan legislatif 1990, partai tersebut memenangkan lebih dari 80 persen kursi parlemen, tetapi hasil pemilihan tersebut diabaikan oleh pemerintah militer (pada tahun 2010 pemerintahan militer secara resmi membatalkan hasil pemilu 1990).
Ia kemudian dibebaskan oleh junta militer Myanmar pada 13 November 2010 setelah dikurung selama 15 tahun dari 21 tahun masa tahanannya sejak pemilihan 1990.
Karier Politik
NLD meraih kemenangan menyapu dalam pemilihan tersebut.
Partai ini menang setidaknya 255 kursi di DPR dan 135 kursi di House of Nationalities.
Selain itu, Suu Kyi memenangkan pemilihan untuk kembali ke DPR.
Berdasarkan konstitusi 2008, NLD memerlukan setidaknya dua pertiga mayoritas di kedua rumah untuk memastikan calon yang akan menjadi presiden.
Sejak 6 April 2016, Suu Kyi menjabat sebagai State Counsellor atau penasihat negara.
Pada tanggal 6 Juli 2012, Suu Kyi mengumumkan di website Forum Ekonomi Dunia bahwa dia ingin mencalonkan diri sebagai presiden pada pemilu Myanmar tahun 2015.
Namun langkah tersebut harus terjegal karena konstitusi memiliki aturan janda dan ibu dari orang asing tidak dapat mencalonkan diri.
Sebelum pemilu, Suu Kyi mengumumkan bahwa meskipun dia secara konstitusional dilarang menjadi presiden, dia akan memegang kekuasaan nyata dalam setiap pemerintahan yang dipimpin NLD.
Pada 30 Maret 2016 ia mengambil alih peran Menteri Luar Negeri, Menteri Kerumahtanggaan Presiden, Menteri Pendidikan dan Tenaga Listrik dan Menteri Energi di pemerintahan Presiden Htin Kyaw dan kemudian memisahkan Kementerian Pendidikan dan Tenaga Listrik dan Energi.
Selain itu, Presiden Htin Kyaw menciptakan posisi yang disebut State Counsellor (setara dengan Perdana Menteri) untuk Suu Kyi.
Posisi tersebut telah disetujui oleh House of Nationalities pada 1 April 2016, dan DPR pada 5 April 2016.
Suu Kyi pun dilantik pada tanggal 6 April 2016.
Baca juga: 7 Muslimah Rohingya di Aceh Gagal Diperdagangkan, 2 Tersangka akan Akut Pengungsi Myanmar ke Medan
Baca juga: Jelang Pemilu Saat Pandemi, Myanmar Perpanjang Larangan Pengunjung Asing ke Negeranya
Baca juga: Buddhist bin Laden, Biksu Radikal Myanmar Penyebar Kebencian tentang Islam Menyerahkan Diri
Ditahan lagi

Juru bicara Myo Nyunt mengatakan kepada kantor berita Reuters melalui telepon bahwa Suu Kyi, Presiden Win Myint dan para pemimpin lainnya telah "dibawa" pada dini hari.
"Saya ingin memberi tahu orang-orang kami untuk tidak menanggapi dengan gegabah dan saya ingin mereka bertindak sesuai hukum," katanya, seraya menambahkan bahwa dia juga diperkirakan akan ditahan.
Koresponden BBC Asia Tenggara, Jonathan Head, mengatakan ada tentara di jalan-jalan ibu kota, Naypyitaw, dan kota utama, Yangon.
Saluran telepon dan internet di Naypyitaw telah diputus, lapor BBC's Burmese Service.
Tentara juga mengunjungi rumah menteri utama di beberapa daerah dan membawa mereka pergi, kata anggota keluarga.
Pada hari Sabtu, angkatan bersenjata Myanmar berjanji untuk mematuhi konstitusi karena kekhawatiran yang meningkat bahwa mereka bersiap untuk melakukan kudeta.
Aung San Suu Kyi adalah putri pahlawan kemerdekaan Myanmar, Jenderal Aung San.
Jenderal Aung San dibunuh ketika dia baru berusia dua tahun, tepat sebelum Myanmar memperoleh kemerdekaan dari penjajahan Inggris pada tahun 1948.
Suu Kyi pernah dipandang sebagai mercusuar bagi hak asasi manusia - seorang aktivis berprinsip yang menyerahkan kebebasannya untuk menantang jenderal militer yang kejam yang memerintah Myanmar selama beberapa dekade.
Pada tahun 1991, ia dianugerahi Penghargaan Nobel Perdamaian, saat masih dalam tahanan rumah, dan dielu-elukan sebagai "contoh luar biasa dari kekuatan yang tak berdaya".
Namun sikapnya yang tidak memperlihatkan simpati terhadap perlakuan kejam umat Buddha Myanmar terhadap warga Muslim Rohingya membuatnya dikecam dunia.
Ia bahkan pernah dituntut penghargaan Nobel nya dicopot.
Pada November 2015, dia memimpin Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD) meraih kemenangan telak dalam pemilihan umum pertama Myanmar yang diperebutkan secara terbuka selama 25 tahun.
Konstitusi Myanmar melarang dia menjadi presiden karena dia memiliki anak yang merupakan warga negara asing.
Namun sejak menjadi penasihat negara Myanmar, kepemimpinannya ditentukan oleh perlakuan terhadap sebagian besar minoritas Muslim Rohingya di negara itu.
Pada 2017, ratusan ribu orang Rohingya melarikan diri ke negara tetangga Bangladesh karena tindakan keras militer yang dipicu oleh serangan mematikan di kantor polisi di negara bagian Rakhine.
Mantan pendukung internasional Suu Kyi menuduhnya tidak melakukan apapun untuk menghentikan pemerkosaan, pembunuhan, dan kemungkinan genosida dengan menolak untuk mengutuk militer yang masih kuat atau mengakui laporan kekejaman.
Beberapa awalnya berpendapat bahwa dia adalah seorang politikus pragmatis, mencoba untuk memerintah negara multietnis dengan sejarah yang kompleks.
Namun pembelaan pribadinya atas tindakan tentara di sidang Mahkamah Internasional pada tahun 2019 di Den Haag dipandang sebagai titik balik baru yang melenyapkan sedikit yang tersisa dari reputasi internasionalnya.
Artikel ini telah tayang di Tribunnewswiki dengan judul 'Aung San Suu Kyi'.
Baca berita terbaru lainnya di Google!