Sepak Terjang Nazaruddin: Buat Malu Partai Demokrat, Terlilit Korupsi Kini di Pusaran Isu Kudeta !
Nama mantan politikus Partai Demokrat yang tercap sebagai koruptor kakap, Muhammad Nazaruddin kembali jadi perbincangan soal kabar makar di Demokrat
TRIBUNBATAM.id - Sepak Terjang Nazaruddin: Buat Malu Partai Demokrat, Terlilit Korupsi Kini di Pusaran Isu Kudeta.
Nama mantan politikus Demokrat yang tercap sebagai koruptor kakap, Muhammad Nazaruddin kembali jadi perbincangan.
Pernah lari dan ditangkap di Kolombia oleh penyidik KPK, nama Nazaruddin masuk dalam daftar orang-orang yang diduga inging melakukan kudeta di Partai Demokrat.
Dahulunya, Nazarudin sempat menjabat sebagai Bendahara Umum Partai Demokrat.
Baca juga: 5 Nama Disebut Terlibat Kudeta Partai Demokrat, 4 Kader & Mantan Anggota, 1 Pejabat Teras RI
Baca juga: Selain Moeldoko, Inilah 5 Nama yang Disebut Terlibat Kudeta Partai Demokrat
Baca juga: AHY Diminta Jangan Cengeng Terkait Isu Pengambilan Paksa Partai Demokrat Oleh Orang Dekat Jokowi
Namanya mencuat ke publik setelah disebut politikus Partai Demokrat Rachland Nashidik.
Rachland Nashidik mengatakan Nazaruddin adalah salah satu orang yang diduga ingin mengambil alih kekuasaan dari Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

Selain Nazaruddin, pihak lainnya yakni mantan Ketua DPR RI yang juga kader Demokrat Marzuki Alie,
kader aktif Demokrat Jhoni Allen Marbun,
mantan Wakil Ketua Komisi Pengawas Partai Demokrat Darmizal,
hingga Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) Moeldoko.
Baca juga: Mahfud MD Buka Suara Tentang Isu Restui Moeldoko Ambil Alih Demokrat: Terpikir Saja Tidak
Baca juga: AHY Digoyang di Partai Demokrat, 4 Orang Diduga Terlibat Makar Ambil Alih Parpol, Siapa Mereka?
Berbicara mengenai rekam jejak Nazaruddin, ia dipecat oleh Partai Demokrat di tahun 2011.
Hal itu imbas dari ditetapkannya Nazaruddin sebagai tersangka kasus suap pembangunan Wisma Atlet SEA Games di Palembang pada 30 Juni 2011.
"Sudah diberhentikan sebagai anggota Partai Demokrat.
Jadi, kartu anggotanya dibatalkan," ujar Sekretaris Dewan Kehormatan Partai Demokrat kala itu, Amir Syamsuddin, kepada wartawan di Jakarta, 25 Juli 2011.

Pemberhentian Nazaruddin, menurut Demokrat, terasa adil karena sudah melalui proses peringatan pertama pada 4 Juli 2011.