HEBOH Air Banjir Berwarna Merah, Lurah Curiga Ada Warga Lakukan Hal Ini !

Peristiwa langka dan menggegerkan terjadi saat banjir di Jenggot, Pekalongan, Jawa Tengah, untuk kali pertama warga menyaksikan air banjir warna merah

ANTARA FOTO/Harviyan Perdana Putra
Heboh Air Banjir Berwarna Merah, Lurah Curiga Ada Warga Lakukan Hal Ini ! Warga mengamati rumahnya yang tergenang banjir berwarna merah di Jenggot, Pekalongan, Jawa Tengah, Sabtu (6/2/2021) 

TRIBUNBATAM.id - Heboh Air Banjir Berwarna Merah, Lurah Curiga Ada Warga Lakukan Hal Ini !

Peristiwa langka dan menggegerkan terjadi saat banjir di Jenggot, Pekalongan, Jawa Tengah.

Untuk kali pertama warga menyaksikan banjir yang airnya berwarna merah darah.

Tak pelak pemandangan ini menarik perhatian dan penasaran warga.

Usut punya usut, merahnya air banjir ini ulah orang tak bertanggung jawab.

Pengendara motor melintas di jalan perkampungan yang tergenang banjir berwarna merah di Jenggot, Pekalongan, Jawa Tengah, Sabtu (6/2/2021). Menurut warga setempat, air banjir berwarna merah itu disebabkan oleh pencemaran limbah pewarna batik berwarna merah karena di lokasi tersebut terdapat ratusan pelaku usaha batik. Lihat Foto Pengendara motor melintas di jalan perkampungan yang tergenang banjir berwarna merah di Jenggot, Pekalongan, Jawa Tengah, Sabtu (6/2/2021). Menurut warga setempat, air banjir berwarna merah itu disebabkan oleh pencemaran limbah pewarna batik berwarna merah karena di lokasi tersebut terdapat ratusan pelaku usaha batik
Pengendara motor melintas di jalan perkampungan yang tergenang banjir berwarna merah di Jenggot, Pekalongan, Jawa Tengah, Sabtu (6/2/2021). Menurut warga setempat, air banjir berwarna merah itu disebabkan oleh pencemaran limbah pewarna batik berwarna merah karena di lokasi tersebut terdapat ratusan pelaku usaha batik. Lihat Foto Pengendara motor melintas di jalan perkampungan yang tergenang banjir berwarna merah di Jenggot, Pekalongan, Jawa Tengah, Sabtu (6/2/2021). Menurut warga setempat, air banjir berwarna merah itu disebabkan oleh pencemaran limbah pewarna batik berwarna merah karena di lokasi tersebut terdapat ratusan pelaku usaha batik (ANTARA FOTO/Harviyan Perdana Putra)

Perangkat kelurahan curiga merahnya air buntut dari limbah pewarna batik yang sengaja dibuang.

Peristiwa ini terjadi tepatnya di Kelurahan Jenggot Kota Pekalongan, Jawa Tengah pada Sabtu (6/2/2021).

Air banjir berwarna merah tersebut mengalir ke semua sudut kampung.

Warga pun heran dengan fenomena yang baru pertama kali terjadi ini.

Banjir di Semarang, Jalan Pantura Sempat Lumpuh di Hari Pertama Jateng di Rumah Saja

Bantu Korban Banjir di Kalimantan Selatan, LBDH Batam & Miss Earth Kepri 2019 Galang Dana

Atasi Banjir di Bintan Utara, Pemkab Bakal Bangun Saluran Drainase dan Kolam Retensi

Mereka menduga air banjir berwarna merah berasal dari tumpahan bahan pewarna batik.

Salah seorang warga setempat Furqon (29) mengaku di wilayahnya memang banyak perajin batik.

Saat banjir dan musim hujan seperti sekarang ini seluruh kegiatan diliburkan.

Warga mengamati rumahnya yang tergenang banjir berwarna merah di Jenggot, Pekalongan, Jawa Tengah, Sabtu (6/2/2021). Menurut warga setempat, air banjir berwarna merah itu disebabkan oleh pencemaran limbah pewarna batik berwarna merah karena di lokasi tersebut terdapat ratusan pelaku usaha batik
Warga mengamati rumahnya yang tergenang banjir berwarna merah di Jenggot, Pekalongan, Jawa Tengah, Sabtu (6/2/2021). Menurut warga setempat, air banjir berwarna merah itu disebabkan oleh pencemaran limbah pewarna batik berwarna merah karena di lokasi tersebut terdapat ratusan pelaku usaha batik (ANTARA FOTO/Harviyan Perdana Putra)

"Biasanya tidak pernah terjadi air banjir warnanya merah.

Kayaknya ini karena obat batik yang jatuh ke air banjir," kata Furqon.

Furqon menambahkan, air banjir berwarna merah membuat warga keluar rumah dan menikmati pemandangan unik tersebut.

Sejauh ini air banjir berwarna merah tidak menimbulkan efek gatal pada kulit.

Cerita di Balik Viralnya Video Petugas Polisi Selamatkan Nenek Korban banjir, Polisi Dibuat Menangis

Usai Banjir Bandang di Puncak Bogor, Warga Digegerkan Penemuan Ikan Raksasa, Harganya Fantastis!

Lurah Jenggot Taibin membenarkan kondisi tersebut.

Berdasarkan informasi, kata dia, air banjir yang berwarna merah diduga karena ada warga yang sengaja membuang bahan pewarna batik.

Personel Sat Brimob Polda Kalsel mengevakuasi warga korban banjir di Kalsel. Ilustrasi
Personel Sat Brimob Polda Kalsel mengevakuasi warga korban banjir di Kalsel. Ilustrasi (Humas Polda Kalsel untuk BPost)

"Ada yang sengaja membuang obat batik, jadi itu bukan limbah batik.

Karena sejak kemarin wilayah Jenggot dan sekitarnya tidak ada aktivitas produksi,

jadi tidak ada limbah.

Apalagi hari ini hujan sejak malam," tuturnya.

Taibin mengaku sampai saat ini belum mengetahui siapa yang melakukan hal tersebut.

Kalimantan Selatan Banjir, Eks Anggota FPI Buka Posko Dapur Umum tanpa Atribut Bantu Evakuasi Korban

Gaya Menteri Risma Kunjungi Korban Banjir, Bantu Bungkus Nasi di Dapur Umum

"Saya dapat info itu obat sisa yang dibuang.

Saya sedang cari informasi siapa pelakunya," ungkap Tabiin.

Diberitakan sebelumnya, curah hujan tinggi ditambah gelombang pasang air laut membuat ribuan rumah dalam 16 kelurahan di Kota Pekalongan, Jawa Tengah, terendam banjir.

Harga Toyota Land Cruiser Prado, Mobil Dinas Presiden Jokowi yang Terjang Banjir di Kalimantan. Ilustrasi
Harga Toyota Land Cruiser Prado, Mobil Dinas Presiden Jokowi yang Terjang Banjir di Kalimantan. Ilustrasi (Kompas.com)

Banjir paling parah melanda Kelurahan Degayu dan Pasirkratonkramat, dengan ketinggian air 20 sentimeter hingga 60 sentimeter.

Selain rumah warga, banjir menggenangi akses jalan yang mengakibatkan aktivitas warga terganggu.

Khodori (32) warga Kelurahan Pasirkratonkramat mengatakan banjir yang datang sejak Kamis (4/2/2021) pagi bertambah tinggi hingga siang.

Hal itu karena terus meluapnya Sungai Loji yang tidak bisa menampung debit air akibat curah hujan tinggi.

"Warga sudah menyedot air banjir dengan pompa tapi airnya kembali lagi.

FPI Buat Posko Untuk Korban Banjir Walau Tanpa Atribut, Siagakan Puluhan Relawan

Viral Video Dua Mempelai Pengantin Terjang Banjir Demi Nikah, Endingnya Malah Tak Terduga

Kalau dihitung banjir sudah tiga kali terjadi. Rata-rata karena meluapnya sungai saat hujan deras turun lebih dari empat jam," kata Khodori saat ditemui, Kamis.

Sejumlah rumah warga di Desa Batu Berdaun, Kecamatan Singkep, Lingga terendam banjir, Kamis (14/1/2021). Ilustrasi
Sejumlah rumah warga di Desa Batu Berdaun, Kecamatan Singkep, Lingga terendam banjir, Kamis (14/1/2021). Ilustrasi (tribunbatam.id/Febriyuanda)

Khodori menambahkan sejumlah warga memilih mengungsi ke kerabat dan keluarga karena takut banjir bertambah besar.

Ia masih bertahan di rumah karena menjaga keluarga dan hewan ternak.

"Tiga kali banjir baru kali ini besar dan terus bertambah airnya," ungkap dia.

Bupati Bintan Gerak Cepat Bantu Korban Banjir, Polres Bintan Klaim Tak Ada Korban Jiwa

Peduli Banjir di Tanjungpinang, Asparnas Kepri Bagi Paket Sembako & Alat Prokes

Banjir di Batam Jadi Atensi Polresta Barelang, Serahkan Paket Sembako 2 Perumahan di Nongsa

.

.

.

Baca berita menarik TRIBUNBATAM.id lainnya di Google

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Geger, Air Banjir di Pekalongan Berwarna Merah

(*)

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved