HUMAN INTEREST

Muda & Punya Segudang Prestasi, Ini Kisah Rezki Achyana, Juru Bahasa Isyarat di Kepri

Rezki Achyana (24) telah menggeluti profesinya sebagai juru bahasa isyarat sejak tahun 2019. Kini dia aktif di Kepri

Editor: Dewi Haryati
tribunbatam.id/istimewa
Muda & Punya Segudang Prestasi, Ini Kisah Rezki Achyana, Juru Bahasa Isyarat di Kepri. Foto Juru Bahasa Isyarat Kepri, Rezki Achyana (tengah). 

BATAM, TRIBUNBATAM.id - Ada yang berbeda dari ekspose yang digelar Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Kepulauan Riau (Kepri), pada Selasa (9/2/2021) sore.

Berdiri di belakang Dirreskrimum, dan Kabid Humas Polda Kepri, seorang laki-laki muda berpakaian rapi, lengkap dengan kemeja biru dan celana krem tengah mengayunkan kedua tangannya dalam bentuk-bentuk isyarat.

Seiring dengan dibacakannya rilis dalam ekspose tersebut, pria itu ternyata tengah menerjemahkan bahasa lisan, menjadi bahasa isyarat yang familiar dipahami oleh teman-teman disabilitas.

Ya, namanya adalah Rezki Achyana, seorang juru bahasa isyarat profesional yang merupakan satu-satunya di Provinsi Kepri. Pria berusia 24 tahun ini telah menggeluti profesinya sebagai juru bahasa isyarat sejak tahun 2019 lalu.

Mulanya, Rezki yang juga menjadi direktur empat sekolah luar biasa (SLB) di Batam ini menyadari, guru-guru SLB tidak semuanya dapat berbahasa isyarat. Hal itu pun sempat menjadi kendala dalam pembelajaran di SLB.

Polda Kepri Hadirkan Juru Bahasa Isyarat saat Konfrensi Pers, Fasilitasi Kaum Difabel

Maka dari itu, Rezki mendatangkan seorang juru bahasa isyarat dari Jakarta, dan berinisiatif membuka pelatihan bagi guru-guru SLB di Batam agar fasih berbahasa isyarat.

Pada Desember 2018, Rezki pun mulai berinteraksi dengan kawan-kawan dari Komunitas Tuli Kepulauan Riau.

Memiliki jiwa sosial tinggi, Rezki pun tergerak untuk mempelajari bahasa isyarat guna membantu teman-teman tuli menangkap informasi lisan. Kala itu Rezki mempelajari bahasa isyarat selama kurang lebih dua tahun.

"Waktu itu, organisasi tuli di Kepri belum terbentuk. Akhirnya saya ikut membantu dibentuknya gerakan kesejahteraan tuli Indonesia (Gerkatin) Kepri," ujar Rezki.

Proses mempelajari bahasa isyarat merupakan pengalaman yang menyenangkan bagi Rezki. Sebab, aktivitas belajar bahasa isyarat diisi dengan kegiatan video call, jalan-jalan, dan berkegiatan bersama para anggota Gerkatin Kepri.

Juru Bahasa Isyarat Kepri, Rezki Achyana.
Juru Bahasa Isyarat Kepri, Rezki Achyana. (tribunbatam.id/istimewa)

Setelah menjalani proses pembelajaran, Rezki pun langsung diminta menjadi penerjemah bahasa isyarat untuk pertama kalinya, pada Maret 2019. Kala itu, ia masih merasa ragu akan kemampuannya menerjemahkan sebuah acara seminar bagi teman-teman tuli.

"Awal mencoba, masih banyak salahnya, masih malu-malu juga. Soalnya kan berdiri di depan publik dan dilihat banyak orang," kenang Rezki.

Akan tetapi, Rezki tidak berputus asa. Berkat dorongan dan evaluasi terus menerus dari komunitas, ia terus mencoba menerjemahkan bahasa isyarat di setiap kesempatan. Ia berharap, kemampuan yang dilatihnya terus menerus dapat menjadi manfaat bagi teman-teman tuli untuk mengakses informasi.

Akhirnya, ia pun memperoleh kepercayaan dari komunitasnya untuk menjadi penerjemah bahasa isyarat profesional dan bergabung dengan Pusat Layanan Juru Bahasa Isyarat Nasional.

"Saya sering juga bertugas di kota-kota lain di luar Kepri, seperti acara BNN dan KPK. Kalau di Kepri, bertugas dalam ekspose Ditreskrimum Polda Kepri adalah kali pertama," ujar Rezki.

Halaman
123
Sumber: Tribun Batam
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved