IMLEK 2021

Sehari Jelang Imlek 2021 di Lingga, Penumpang Kapal dan Pembeli Pernak Pernik Sepi

Sehari jelang Imlek 2021 di Lingga tak semeriah tahun sebelumnya. Berikut aktivitas di pelabuhan dan sejumlah toko di Lingga.

Penulis: Febriyuanda | Editor: Septyan Mulia Rohman
TribunBatam.id/Febriyuanda
Sehari Jelang Imlek 2021 di Lingga, Penumpang Kapal dan Pembeli Pernak Pernik Sepi. Kondisi imlek di salah satu lokasi di Kabupaten Lingga, Provinsi Kepri, Kamis (11/1/2021). 

LINGGA, TRIBUNBATAM.id - Satu hari menjelang Imlek 2021, arus mudik di pintu masuk Pelabuhan Jagoh, Kecamatan Singkep Barat, Kabupaten Lingga, terlihat masih stabil.

Dari pantauan TribunBatam.id, tampak tiga kapal Feri yang mengantarkan penumpang, yakni Superjet 19, Ocean Dragon 5, dan Ocean Dragon 1 tidak membawa muatan penumpang yang begitu banyak, Kamis (11/2/21).

Adapun setibanya penumpang di Pelabuhan, dilakukan pengarahan oleh personil Polres Lingga yang bertugas sebagai pengamanan dan Tenaga Kesehatan (Nakes), untuk melakukan pengecekan kesehatan.

Adapun pengecekan kesehatan tersebut berupa pengecekan suhu, pemeriksaan KTP, dan juga pengecekan data melalui aplikasi e-Hac.

Dinas Perhubungan Kabupaten Lingga, Fauzan Azima yang bertugas menjaga pintu masuk di Pelabuhan Jagoh mengatakan, dalam sepekan ini arus mudik kepulangan penumpang tidak ada peningkatan.

Aktivitas di Pelabuhan Jagoh, Kecamatan Singkep Barat, Kabupaten Lingga, Provinsi Kepri, Kamis (11/1/2021).
Aktivitas di Pelabuhan Jagoh, Kecamatan Singkep Barat, Kabupaten Lingga, Provinsi Kepri, Kamis (11/1/2021). (TribunBatam.id/Febriyuanda)

"Dalam seminggu ini penumpang sama seperti hari-hari biasanya, tidak meningkat.

Paling kalau meningkat cuma 2 atau 3 hari, sejauh ini masih stabil," jelas Fauzan kepada TribunBatam.id, Kamis sore.

Ia menerangkan, bahwa arus mudik kepulangan penumpang menjelang Imlek 2021 mengalami penurunan di banding tahun-tahun sebelumnya.

"Kayaknya banyak orang Tionghoa yang tidak pulkam," ujarnya Fauzan.

Sementara itu, seorang penumpang asal Singkep Barat, yang melakukan perjalanan dari Batam, mengatakan, saat ini ia ingin merayakan imlek di Kampung.

"Tahun dulu sibuk kerja, tahun ini bisa balik," ujarnya seorang penumpang perempuan yang enggan menyebutkan namanya.

Di sisi lain, sejumlah penumpang dari Tanjungpinang yang menggunakan Kapal Superjet-19 terlihat lebih sedikit dibandingkan penumpang dari Batam.

Sementara Perayaan Tahun baru imlek 2021 atau dalam kalender Cina 2572 adalah Tahun shio Kerbau Logam yang diperingati tanggal 12 Februari 2021.

Aktivitas di Pelabuhan Jagoh, Kecamatan Singkep Barat, Kabupaten Lingga, Provinsi Kepri, Kamis (11/1/2021).
Aktivitas di Pelabuhan Jagoh, Kecamatan Singkep Barat, Kabupaten Lingga, Provinsi Kepri, Kamis (11/1/2021). (TribunBatam.id/Febriyuanda)

Untuk memberikan perayaan tersebut, tentunya masyarakat tianghoa memiliki tradisi dengan menghias rumahnya dengan pernak-pernik imlek.

Masyarakat tianghoa di Dabo Singkep, Kabupaten Lingga, Provinsi Kepulauan Riau misalnya.

Namun, dari pantauan TribunBatam.id selama sepekan hingga saat ini, toko-toko yang menjual pernak-pernak tidak banyak seperti tahun-tahun sebelumnya saat perayaan imlek.

Terlihat beberapa toko di Pasar Tradisional Dabo, jarang sekali terlihat penjual yang menjajakan dan memajang aksesoris serta pernak-pernik Imlek dengan nuansa kemerahan yang siap untuk dijual.

Namun, hanya terlihat salah satu toko, yakni Sakura Photo telahpun menjual pernak-pernik tersebut sejak dua pekan lalu.

Cece Sakura, begitu sapaan orang memanggilnya, mengatakan saat ini pembeli-pembeli berkurang dalam membeli pernak-pernik tersebut.

"Sekarang ada la yang beli lumayan, tapi tak seperti imlek biasanya. Saya kira ga ada yang beli, satu minggu saya pajang namun tidak ada yang beli.

Tapi seminggu kemudian baru ada," kata Cece Sakura kepada TribunBatam.id, Rabu (10/2/21).

Pernak-pernik yang terlihat dipajang di toko Sakura Photo, Dabo Singkep, Kabupaten Lingga, Rabu (10/2/2021)
Pernak-pernik yang terlihat dipajang di toko Sakura Photo, Dabo Singkep, Kabupaten Lingga, Rabu (10/2/2021) (tribunbatam.id/Febriyuanda)

Penjual toko itu juga menjelaskan, bahwa biasanya banyak masyarakat tianghoa yang berada diluar pulau Singkep datang beramai-ramai untuk membeli pernak-pernik tersebut.

"Ya sekarang yang beli hanya seputaran wilayah Singkep aja, masih untung juga ada yang beli," tutur Cece Sakura itu dengan canda.

Ia juga mengungkapkan, bahwa saat ini di jalan-jalan pasar Dabo tidak ada lagi yang menggantungkan lampu lampion di sepanjang jalan itu.

"Ya tahun ini cuma sederhana. Anak-anak saya dan saudara tidak ada yang pulang, entah itu di Pinang, Batam dan luar Kepri," ungkapnya.

Sementara itu, secara terpisah pedagang-pedagang jeruk imlek mengatakan, saat ini kurang pembeli.

"Banyak buah yang tak masuk, jarang la ada yang beli," ungkap pedagang yang tidak ingin menyebutkan namanya.

Pantauan TribunBatam.id di sejumlah pedagang buah di Pasar Dabo, tidak ada masyarakat tianghoa yang membeli jeruk imlek.(TribunBatam.id/Febriyuanda)

Baca juga Berita Tribun Batam lainnya di Google

Sumber: Tribun Batam
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved