TANJUNGPINANG TERKINI
Pencurian di Tanjungpinang Berakhir Damai, Nekat Curi Uang Infaq Demi Kebutuhan Sehari-hari
Pencurian di Tanjungpinang, tepatnya di Masjid Nurul Iman berakhir damai. Pengurus masjid bersama warga mengikhlaskan uang infaq yang telah dicuri.
Penulis: Endra Kaputra | Editor: Septyan Mulia Rohman
TANJUNGPINANG, TRIBUNBATAM.id - Kasus pencurian di Tanjungpinang berakhir damai.
Ahmad Prayogi, tersangka nekat curi uang infaq Masjid Nurul Iman Kamis (11/2/2021) akhirnya mendapat maaf dari pengurus masjid beserta masyarakat sekitar.
Pria 51 tahun itu benar-benar menyesali perbuatannya.
Uang Rp 315 ribu hasil curi uang infaq ia gunakan untuk kebutuhan sehari-hari.
Pengurus Masjid Nurul Iman bersama warga telah mengikhlaskan tanpa menuntut untuk mengembalikannya.
Aksi Ahmad Prayogi curi uang infaq sebelumnya terekam kamera pengawas masjid di Kecamatan Tanjungpinang Timur itu.
"Pelapor atas nama Teddy juga tidak mau meneruskan kasus ini, sehingga dilakukan mediasi," sebut Kapolsek Tanjungpinang Timur, AKP Firuddin, Rabu (17/2/2021).

Perdamaian itu berdasarkan koordinasi dengan pihak Masjid Nurul Iman, Ketua RT bersama masyarakat.
Aksi pencurian di Tanjungpinang ini sebelumnya buat geleng-geleng kepala.
Pencuri nekat mengambil uang yang tersimpan dalam kotak infaq di Masjid Nurul Iman di Jalan Raja Haji Fisabilillah, KM 8, Tanjungpinang, Provinsi Kepri.
Aksi pencuri yang terjadi Kamis (11/2) itu, sempat terekam kamera pengawas CCTV.
Dalam rekaman, ia mencuri uang infaq dengan memasukkan tangannya ke dalam kotak dan menyimpan uang itu dalam kantong celananya.
Ketua Masjid Nurul Iman, Inderi Jamar mengungkapkan, pencurian di Tanjungpinang ini bermula dari informasi anak yang berada di sekitar masjid.
Anak itu melihat seorang pria yang menggunakan masker tampak bolak-balik di area masjid.
Baca juga: Bapak dan Anak di Tanjungpinang Tersangka Kasus Pencurian, Bagi Tugas Jual Ponsel Panas
Baca juga: Polsek Bukit Bestari Selidiki Kasus Dugaan Pencurian di BUMD Tanjungpinang

Karena dianggap mencurigakan, guru TK yang ketika itu mengajar langsung melaporkan kepadanya.