Wali Kota Batam Jadikan 20 Sekolah Percontohan Sekolah Penggerak, Dukung Program Nadiem Makarim
Wali Kota Batam Muhammad Rudi menjadikan 20 sekolah di Batam sebagai percontohan sekolah penggerak, mendukung program Mendikbud Nadiem Makarim
"Dan guru-gurunya, juga mendukung pemimpinnya dengan berpartisipasi di dalam budaya literasi ataupun hal-hal lainnya. Itu adalah kuncinya sekolah penggerak. Sekolah penggerak terdiri dari kepala sekolah dan guru penggerak," kata Nadiem.
Dalam sekolah penggerak, guru memberikan pelajaran tak hanya satu arah, melainkan suatu berbagai aktivitas yang menyenangkan yang memuat kompetensi-kompetensi bernalar kritis, kolaborasi, dan kreatif.
"Ciri-ciri sekolah penggerak, tiga hal yang kita selalu lihat di sekolah penggerak baik guru maupun siswa. Banyak tanya, banyak coba, dan banyak karya," tutur Nadiem.
Lalu seperti apa ciri-ciri sekolah penggerak? Ini rangkuman penjelasan Nadiem:
1. Memiliki kepala sekolah yang mengerti proses pembelajaran siswa dan mampu mengembangkan guru
Menurut Nadiem, sekolah penggerak adalah sekolah yang memiliki kepala sekolah yang tak hanya bisa mengatur operasional suatu sekolah, melainkan juga bisa mengerti proses pembelajaran siswa dan menjadi mentor untuk guru-guru di sekolah.
2. Berpihak pada siswa
Nadiem menyebutkan sekolah penggerak memiliki guru yang berpihak kepada anak.
Sekolah penggerak memiliki guru yang mengerti bahwa setiap anak berbeda dan memiliki cara pengajaran yang berbeda.
"Sehingga ia mengajar pada level yang tepat untuk anak itu dan yang pas anak itu. Itu ciri-ciri guru penggerak," ujar Nadiem.
3. Menghasilkan profil siswa
Sekolah penggerak mampu menghasilkan profil siswa yang berakhlak mulia, independent dan mandiri, punya kemampuan bernalar kritis, kreatif, gotong royong, dan punya rasa kebhinekaan dalam negera dan global.
4. Dukungan komunitas
Nadiem mengatakan ciri-ciri dari sekolah penggerak adalah komunitas di sekeliling sekolah itu mendukung proses pendidikan di dalam kelas.
"Dari orang tua sampai tokoh masyarakat, pemerintah setempat. Semuanya mendukung kualitas belajar siswa," ujarnya.
Baca juga: KISAH Panten si Anak Pulau, Tinggalkan Sekolah Demi Mencari Nafkah, Kini Mimpi Jadi Kiper Timnas