HUMAN INTEREST

Kisah Perantau Anambas, Mulyanto Raup Untung Jualan Roti Bakar

Kisah perantau, hampir 10 tahun sudah Mulyanto (42) mengadu nasib di Kepulauan Anambas Provinsi Kepulauan Riau.

TRIBUNBATAM/TIKA
Hampir 10 tahun sudah Mulyanto (42) mengadu nasib di Kepulauan Anambas Provinsi Kepulauan Riau. 

Harga roti bakar yang ia jual bervariasi dengan rasa yang berbeda-beda, mulai dari Rp 10 ribu hingga Rp 20 ribu.

Selama berjualan, kendalanya yang sering ia alami ada pada bahan pembuatan roti.

Seperti tepung dan telur, mengingat cuaca di wilayah Kepulauan Anambas yang tidak menentu membuat beberapa kebutuhan sembako telat masuk, bahkan bisa kosong selama beberapa hari.

"Ya kayak telur kan sering kosong, kadang gelombang nya tinggi, kapal yang bawa telur ngga masuk, ya saya kadang ngga jualan, itu saja sih kendala nya kalau jualan roti di sini," sebutnya.

Ia mengaku selama pandemi Covid-19 tidak berdampak pada jualan roti bakarnya. Sebab ia masih bisa menghabiskan stok roti dalam sehari.

"Biasanya kalau lagi ramai, saya bisa jual 140 roti sehari, tapi alhamdulilah walaupun Corona tidak ada pengaruh sekali dengan jualan saya, karna kan ini dibungkus dibawa pulang, mungkin beda dengan rumah makan yang makan di tempat gitu," katanya.

Ayah tiga orang anak ini mengaku betah berjualan di Kepulauan Anambas, sebab wilayahnya masih belum banyak yang berdagang roti bakar dan kini ia memboyong anak istrinya untuk tinggal di Anambas.(Tribunbatam.id/Rahma Tika)

Sumber: Tribun Batam
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved