TRIBUN WIKI
Sejarah Cap Go Meh, Perayaan Pasca Imlek yang Simpan Filosofi Mendalam
Inilah sejarah Cap Go Meh, perayaan pasca Imlek yang ternyata simpan filosofi mendalam.
Dalam perayaan Cap Go Meh, pertunjukan Barongsai merupakan lambang dari kepercayaan masyarakat Tionghoa.
Barongsai diyakini sebagai pertanda kesuksesan, keberuntungan dan pengusir hal-hal buruk.
Baca juga: Apa Itu Cap Go Meh? Dirayakan Setiap Tanggal 15 Bulan Pertama Imlek, Ini Makanan Khasnya
Baca juga: Ternyata Ini Alasan Kenapa saat Imlek Selalu Hujan, Benarkah Pertanda Keberuntungan?
Baca juga: IMLEK 2021 di Kepri dan Ikan Dingkis, si Emas Hidup yang Dipercaya Bawa Hoki
Awal perayaan Cap Go Meh
Cap Go Meh merupakan wujud syukur dan sarana berkumpul masyarakat Tionghoa.
Ritual ini mengandung nilai delapan Jalan Kebenaran bagi masyarakat Tionghoa, di antaranya kesetiaan (loyality), integritas (integrity), kesopanan (propriety), kebenaran moral (righteousness), kehormatan (honour), bakti (filial piety), kebajikan (kindness), dan kasih sayang (love).
Perayaan Festival Cap Go Meh atau Festival Yuanxiao digelar sebagai bentuk peringatan kepada Dewa Thai Yi, dewa tertinggi di Dinasti Han Kuno.
Sebelumnya, perayaan ini dilakukan secara tertutup di lingkungan pengadilan dan belum diketahui oleh masyarakat umum.
Festival ini biasanya digelar di malam hari, sehingga harus menyediakan lampion dan berbagai lampu penerangan.
Lampu tersebut dianggap sebagai lambang kesejahteraan semua anggota keluarga.
Ketika Dinasti Han berakhir, ritual yang disebut Festival Lampion ini mulai dikenal oleh publik.
Festival itu juga identik dengan pemandangan lampion indah yang diberikan banyak hiasan.
Sejarah Cap Go Meh
Legenda mengatakan bahwa perayaan Cap Go Meh berawal dari terbunuhnya burung dewa.
Kala itu, seekor burung dewa yang indah jatuh ke bumi.
Merasa terancam, sekelompok manusia akhirnya membunuh burung tersebut.
Rupanya, burung dewa itu adalah burung kesayangan Kaisar Langit.
Kaisar pun murka, ia memerintahkan tentara langit untuk menghukum umat manusia dengan cara membakar habis bumi pada hari ke-15.