TRIBUN WIKI
Sejarah Cap Go Meh, Perayaan Pasca Imlek yang Simpan Filosofi Mendalam
Inilah sejarah Cap Go Meh, perayaan pasca Imlek yang ternyata simpan filosofi mendalam.
Inilah yang kemudian menjadi lampion-lampion dan aneka lampu berwarna-warni yang menjadi pelengkap utama dalam perayaan Cap Go Meh.
Festival ini adalah sebuah festival dimana masyarakat diperbolehkan untuk bersenang-senang.
Saat malam tiba, masyarakat akan turun ke jalan untuk menikmati pemandangan lampion berbagai bentuk yang telah diberi berbagai hiasan.
Di malam yang disinari bulan purnama sempurna, masyarakat akan menyaksikan tarian naga (masyarakat Indonesia mengenalnya dengan sebutan ‘Liong’) dan tarian Barongsai.
Mereka juga akan berkumpul untuk memainkan sebuah permainan teka-teki dan berbagai macam permainan lainnya, sambil menyantap sebuah makanan khas bernama Yuan Xiao atau Wedang Ronde.
Tentu saja, malam tidak akan menjadi meriah tanpa kehadiran kembang api dan petasan.
Yuan Xiao sendiri adalah sebuah makanan yang menjadi bagian penting dalam festival tersebut.
Yuan Xiao atau juga biasa disebut Tang Yuan adalah sebuah makanan berbentuk bola-bola yang terbuat dari tepung beras.
Bila ditilik dari namanya, Yuan Xiao mempunyai arti ‘malam di hari pertama.
Makanan ini melambangkan bersatunya sebuah keluarga besar yang memang menjadi tema utama dari perayaan Hari Imlek.
Artikel ini telah tayang di Tribunnewswiki dengan judul 'Cap Go Meh'
Baca berita terbaru lainnya di Google!