China Buat AS Geleng Kepala, 'Permalukan' Diplomat Negeri Paman Sam dengan Cara Tes Swab Lewat Anus!

Diplomat AS geleng-geleng kepala saat memasuki kawasan China, di mana ia diminta melakukan tes swab melalui anus yang dianggap "tak bermartabat"

Nikkei Asia
China Buat AS Geleng Kepala, 'Permalukan' Diplomat Negeri Paman Sam dengan Cara Tes Swab Lewat Anus! Kolase foto Presiden China Xi Jinping dan Presiden Amerika Serikat Joe Biden 

Setelah menggerakannya setidaknya dua kali, alat itu diambil dan dimasukkan ke wabah sampel.

Prosesnya disebut hanya sekitar 10 detik.

Beijing disebut menggunakan metode itu lebih sering setelah seorang bocah sembilan tahun dinyatakan positif virus corona pada Januari.

Baca juga: Tewas Tergantung di Kamarnya, Jenazah Gadis India Masih di RSBP Batam, Tunggu Hasil Swab Test

Baca juga: Puluhan PNS Tunggu Hasil Swab Test, Bapelkes Batam Khusus Rawat PNS Pemko dan BP Batam

Otoritas setempat menyatakan, dalam beberapa hari, tiga juta orang di tiga distrik ibu kota diperiksa guna mencegah penyebaran.

Petugas medis menunjukkan alat swab spesimen saat swab test secara drive thru di halaman Laboratorium Kesehataan Daerah (LABKESDA) Kota Tangerang, Banten, Senin (6/4/2020).
Petugas medis menunjukkan alat swab spesimen saat swab test secara drive thru di halaman Laboratorium Kesehataan Daerah (LABKESDA) Kota Tangerang, Banten, Senin (6/4/2020). (Kompas.com)

Sumber diplomat AS kepada Vice dikutip Daily Mail pada Kamis (25/2/2021) mengungkapkan,

mereka sejak awal tidak setuju dengan cara itu.

Karena itu, mereka langsung mengajukan protes kepada Kementerian Luar Negeri China setelah tahu ada staf mereka yang jadi kelinci percobaan.

Merespons keluhan itu, juru bicara kementerian Zhao Lijian mengklaim mereka tak pernah meminta staf AS melaksanakan anal swab.

Usap bagian dubur sudah diujicobakan di Negeri Panda sejak tahun lalu.

Namun, metode ini hanya dipakai di pusat karantina karena tak nyaman.

Baca juga: Seorang Komisioner KPU Kepri Positif Covid-19, 47 Pegawai KPU Bakal Jalani Swab Test

Baca juga: HARUS Rogoh Kocek Minimal Rp 2,9 Juta Untuk Swab Test, Jalur Singapura ke Batam Masih Sepi

Sejumlah kota setempat menggalakkan metode tersebut untuk mendeteksi Covid-19 sebelum perayaan Tahun Baru Imlek.

Sejumlah pagawai di Lingkungan Kantor Kecamatan Matraman, Jakarta Timur, melakukan swab test atau tes usap usai salah satu ASN dinyatakan Positiv, Selasa (28/7/2020). Sebanyak 50 orang pegawai sektoral dan non-sektoral yang bertugas di Kecamatan Matraman diwajibkan mengikuti tes swab, termasuk camat, wakil camat, sekcam dan bawahannya menjalani tes usap untuk mengantisipasi menyebarnya kluster Covid-19.
Sejumlah pagawai di Lingkungan Kantor Kecamatan Matraman, Jakarta Timur, melakukan swab test atau tes usap usai salah satu ASN dinyatakan Positiv, Selasa (28/7/2020). Sebanyak 50 orang pegawai sektoral dan non-sektoral yang bertugas di Kecamatan Matraman diwajibkan mengikuti tes swab, termasuk camat, wakil camat, sekcam dan bawahannya menjalani tes usap untuk mengantisipasi menyebarnya kluster Covid-19. (Warta Kota/Angga Bhagya Nugraha)

Pakar infeksi pernapasan Li Tongzeng pada Januari mengatakan,

metode itu efektif karena virus kadang masih bercokol di kotoran.

Namun, akurasi dan efisiensinya dipertanyakan pakar lain, seperti Yang Zhangiu, Wakil Direktur Departemen Biologi Patogen di Universitas Wuhan.

Kepada Global Times, Yang menerangkan tes swab dari hidung dan tenggorokan masih terbukti efektif, karena virus itu berada di sistem pernapasan.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved