Aksi POLISI KOBOI Medan Brigadir MT, Umbar Tembakan 2 Kali Keluar Tempat Hiburan Malam Diduga Panik
Brigadir MT yang bertugas di Satuan Lalu Lintas Polres Binjai melepaskan 2 kali tembakan di Jalan Sei Belutu, Kecamatan Medan Baru, Rabu (3/3/2021)
TRIBUNBATAM.id - Aksi Polisi Koboi Medan Brigadir MT, Umbar Tembakan 2 Kali Keluar Tempat Hiburan Malam Diduga Panik.
Aksi tak patut kembali dilakukan oknum polisi berinisial Brigadir MT.
Brigadir MT yang bertugas di Satuan Lalu Lintas (Satlantas) melepaskan 2 kali tembakan
di Jalan Sei Belutu, Kecamatan Medan Baru, Rabu (3/3/2021).
Direktur De Tonga Hotel, Hari Sembiring menyebut Brigadir MT tiba-tiba menembak ke udara sebanyak 2 kali.
"Dia bilang ini mobilku sambil berkata kotor sebanyak 2 kali lalu pergi membawa mobilnya," bebernya.
Baca juga: LAGI Polisi Koboi Umbar Tembakan di Klub Malam, Brigadir MT Minum Bersama Briptu FG di De Tonga
Baca juga: Profil Firman Santyabudi, Perwira Polisi Terbaik Anak Wakil Presiden RI
Hari menegaskan bahwa terkait proses penembakan tidak ada kaitan dengan De Tonga,
karena TKP penembakan adalah di sekitar mobil Medi Tarigan yang parkirnya di luar gedung De Tonga.
"Sepengetahuan De Tonga, penembakan terjadi karena pelaku merasa panik karena di sekitar mobilnya ramai orang.
Padahal keramaian terjadi karena banyak petugas Gugus Covid dan pengunjung lain juga diminta petugas gugus covid membubarkan diri untuk meninggalkan De Tonga," pungkasnya.
Baca juga: Oknum Polisi Kena Tempeleng, Diam-diam Nikahi Wanita Selingkuhan, Ngaku ke Istri Tugas Malam
Baca juga: Viral Polisi Ganteng Disebut Mirip Ali Syakieb, Sosoknya Ramai Pujian: Kerennya Jodoh Orang
Kenal karena senioritas
Sementara itu, Briptu Firnando Ginting (FG), polisi yang ikut minum bersama Brigadir Medi Tarigan (MT),
menyebutkan dirinya tak memiliki hubungan dengan oknum polisi koboi tersebut.
Hal ini disampaikan Briptu FT saat ikut dalam konferensi pers pihak Manajemen De Tonga Hotel Medan, Rabu (3/3/2021).
Ia menerangkan bahwa dirinya dengan Brigadir MT,
personel Polres Binjai sekadar berteman karena hubungan senioritas di kepolisian.
"Cuma kan di situ hanya berteman di situ aja, makanya sudah selesai dari situ hubungannya enggak ada.
Mungkin karena dia seorang senior, ya kita berteman. Ya anggota," bebernya.
Saat kejadian penembakan, Firnando menyebutkan dirinya tak tahu menahu kejadian tersebut.
Baca juga: Profil Firman Santyabudi, Perwira Polisi Terbaik Anak Wakil Presiden RI
Baca juga: Pak Polisi yang Bunuh Riska Fitria dan Aprilia Cinta Marah Karena Titipan, Korban Dibunuh di Hotel
Saat itu, ia sedang melakukan pembayaran di kasir.
"Tidak tahu (aksi lepas tembakan), saya sedang bersama kasir," cetusnya.
Manajemen De Tonga Hotel membantah bahwa aksi penembakan yang dilakukan oknum polisi terkait tagihan bill minuman di Jalan Jalan Sei Belutu, Kecamatan Medan Baru, Rabu (3/3/2021).
"Jadi pada 25 Februari pukul 10 malam kegiatan De Tonga Rooftop sudah tutup,
tidak ada lagi pemesanan, musik juga sudah mati.
Akan tetapi karena pengunjung masih ada makanan yang belum selesai,
jadi kita biarkan habiskan makananya.
Lalu sekitar pukul 11 tim gugus tugas masuk dan menyuruh seluruh pengunjung untuk pulang dan meninggalkan lokasi Rooftop De Tonga," bebernya.
Baca juga: KRONOLOGI Bripka YL Dilempari Batu, Warga Marah Oknum Polisi Aniaya Pemuda hingga Pendarahan di Mata
Lalu, pada saat disuruh pulang, ternyata Brigadir MT belum sempat membayar tagihan, sehingga rekannya Firnando Ginting yang membayarkan ke kasir.
"Jadi pada saat tim gugus tugas menyuruh pulang, karena memang pada saat itu bang Firnando Ginting dan Medi Tarigan masih duduk dan belum sempat membayar tagihan.
Sehingga Medi Tarigan duluan turun, baru Firnando Ginting ini menyelesaikan ke kasir," ungkapnya.
Namun, Ahmad menerangkan ternyata uang dari Firnando Ginting tak cukup dan harus menarik ke ATM yang berada di depan De Tonga Hotel.
"Akan tetapi karena tim gugus tugas sudah menyuruh pulang, juga karena uangnya tidak cukup,
dia ke ATM untuk menarik bersama kasir ke bawah.
Makanya kasir tadi ikut ke bawah untuk mengambil pembayaran yang belum selesai," jelasnya.
Baca juga: Detik-detik Penembakan di Hari Pernikahan, Pengantin Wanita Jadi Janda karena Suami Tewas
Saat akan diselesaikan pembayaran tersebut, Ahmad menjelaskan, aksi koboi lepas tembakan pun terjadi.
"Jadi sewaktu kejadiannya (penembakan) bang Firnando Gunting tidak tahu kejadiannya.
Sehingga apa penyebab kawannya menembak ke atas tidak tahu," bebernya.
Senada, Kuasa Hukum lainnya Asmiyani menerangkan bahwa pihaknya membantah bahwa kedua polisi tersebut belum membayar kasir.
"Mengenai isu yang beredar terkait pembayaran itu tidak benar karena bang Firnando sudah membayar.
Jadi beda orang yang bayar.
Jadi kalau ada yang bilang penembakan itu terjadi karena bill belum dibayar itu tidak benar,
karena yang menembak dan yang membayar itu orangnya berbeda," jelasnya.
Ditahan di Sel Khusus
Oknum polisi Polres Binjai, Brigadir MT, yang umbar tembakan di tempat hiburan malam De Tonga kini diproses Seksi Profesi dan Pengamanan Polres Binjai.
Brigadir MT yang melepas tembakan dua kali di De Tonga Kota Medan diketahui bertugas di Satuan Lalu Lintas Polres Binjai.
Baca juga: Cerita Orangtua Korban Penembakan 6 Anggota FPI
Ia kini sudah ditahan setelah diperiksa oleh penyidik Propam Polres Binjai.
Kapolres Binjai AKBP Romadhoni Sutardjo memastikan telah menerapkan penindakan tegas.
Kata Kapolres, Brigadir MT sudah diamankan Seksi Profesi dan Pengamanan Polres Binjai, dan ditahan di sel khusus personel Polres Binjai.
"Yang bersangkutan diperiksa Propam Polres Binjai.
Senpi yang bersangkutan juga sudah diamankan dan disita. Yang bersangkutan tinggal di Binjai," kata Kapolres Binjai, Selasa (2/3/2021).
Kapolres menjelaskan bahwa bawahannya, Brigadir MT sedang menikmati hiburan malam De Tonga Medan bersama teman-temannya.
Atas kejadian sewenang-wenang ini, Kapolres menegaskan akan mengambil proses hukum terhadap anggotanya.
Baca juga: Komnas HAM Bongkar Investigasi Penembakan Laskar FPI, Refly Harun Pakai Istilah Masuk Angin!
"Kami akan tetap melaksanakan proses hukum yang akan ditingkatkan ke penyidikan," tegasnya.
Kapolres juga akan memperketat proses hingga pengajuan penggunaan senjata api dinas kepada personel yang mengajukan.
Langkah ini dilakukan untuk menghindari peristiwa serupa terulang kembali.
Kapolres mengaku sudah mengingatkan personel bahwa senjata dinas,
senjata api dinas itu digunakan dalam pelaksanaan tugas.
Jika tidak melaksanakan tugas sudah seharusnya senjata itu disimpan.
"Ke depan pengajuan senpi untuk personel diperketat, seperti pemeriksaan psikologis,
tes urine hingga harus mendapat izin atasan untuk diperbolehkan menggunakan senpi tersebut," jelasnya
Hingga saat ini Brigadir MT belum dipecat dari Polri.
Kapolres menjelaskan secara hukum pemecatan butuh proses.
"Perlu proses, butuh waktu. Kita tunggu nanti hasil pemeriksaannya.
Dari Mabes Polri sudah menyampaikan, ada larangan semua personel Polri dilarang masuk ke tempat hiburan yang ada.
Apalagi membawa senpi dinas.
Yang bersangkutan juga tidak akan pegang senjata lagi," pungkasnya.
.
.
.
Baca berita menarik TRIBUNBATAM.id lainnya di Google
Artikel ini telah tayang di tribun-medan.com dengan judul Pengakuan Briptu FG yang Minum Bersama Polisi Koboi Brigadir MT, Berteman karena Senior dan VIRAL Aksi Polisi Koboi di Medan, Manajemen De Tonga Hotel Sebut Brigadir MT Menembak karena Panik
(*)
