Pengamat: Aksi Politik Moeldoko Bisa Dinilai Penyalahgunaan Pengaruh, Jokowi Harus Evaluasi Moeldoko
Ahmad Khoirul Umam menilai apa yang dilakukan Moeldoko dinilai telah merusak sistem kepartaian.
tetapi pihak internal partai yang membuka pintu untuk mantan Panglima TNI tersebut.
Baca juga: Sempat Dicalonkan Bareng Moeldoko, Marzuki Alie Justru Dukung Ibas Pimpin Demokrat
Baca juga: SBY dan Moeldoko Pernah Seiring Sejalan, Kini Memanas Akibat KLB Demokrat
Baca juga: Saya, AHY adalah Ketua Umum Partai Demokrat yang Sah Putra SBY Sebut KLB Demokrat Ilegal
"Untuk Pak Moeldoko jangan begitulah,
seharusnya ya tidak memanfaatkan kekisruhan rumah tangga orang,
sebetulnya sangat tidak etis begitu," ujar dia.
Firman mengatakan, Moeldoko kali ini tidak menunjukkan sikap kenegarawanannya,
untuk mendirikan partai politik sendiri guna memperjuangkan visi dan misi.
Baca juga: BREAKING NEWS - KLB Demokrat Mulai Mencekam, Beberapa Orang Bawa Kayu dan Besi, Korban Berjatuhan
Baca juga: KLB Partai Demokrat, Marzuki Alie Jagokan Ibas, Darmizal Dukung Moeldoko, Gantikan AHY
Baca juga: Polda Sumut Akan Bubarkan KLB Partai Demokrat Kubu Moeldoko, Sempat Bentrok dengan Pendukung AHY
Ia menilai, Moeldoko malah lebih memilih untuk membajak partai politik yang sudah ada.
"Dia (Moeldoko) lebih baik beli jadi atau membajak kalau saya bilang
dengan pendekatan yang uang yang bergayung sambut dengan harus diakui ini kesalahan internal partai demokrat juga," ucapnya.
Di samping itu, Firman merasa heran dengan hasil Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Demokrat,
yang mayoritas kader memilih dipimpin oleh orang lain ketimbang dipimpin kader partai sendiri.
Baca juga: Soal KLB di Medan, Ketua DPC Demokrat Bintan: Tidak Ada Kader Kami yang Hadir
Baca juga: KLB Partai Demokrat di Hotel The Hill Tetapkan AHY Demisioner, Apa itu Demisioner?
Baca juga: TERNYATA : Tarian Perang Daerah Nias, Warnai Penyambutan Tamu KLB Partai Demokrat
"Mereka (kader Partai Demokrat) saya lihat mengatasnamakan orang yang senior bekerja keras untuk partai,
tapi justru mengusulkan orang yang belum berkeringat sama sekali untuk partai,
jadi aneh dan kontradiktif," tutur dia.
Lebih lanjut, Firman mengatakan, seharusnya pihak Istana memberikan teguran kepada Moeldoko,
