Pengamat: Aksi Politik Moeldoko Bisa Dinilai Penyalahgunaan Pengaruh, Jokowi Harus Evaluasi Moeldoko
Ahmad Khoirul Umam menilai apa yang dilakukan Moeldoko dinilai telah merusak sistem kepartaian.
karena akan menjadi preseden buruk bagi pembangunan partai politik ke depannya.
Baca juga: Moeldoko Ketua Umum Partai Demokrat versi KLB di Hotel The Hill Sibolangit
Baca juga: Soal KLB Demokrat, Ini Pandangan Pengamat Politik di Kepri: Acuannya AD/ART
Baca juga: Orang Kuat Plus Pejabat Era SBY Melapor ke Bareskrim, Tuduh AHY dan 4 Kader Demokrat Memfitnah
"Tapi kita lihat kalau ini memang dibiarkan artinya tingkat kepeduliaan Istana terhadap pembangunan partai tidak kuat atau bahkan diragukan," ujar dia.
KLB yang dilakukan kubu Kontra AHY menyatakan Moeldoko sebagai Ketua Umum dan Marzuki Alie sebagai Ketua Dewan Pembina.
Dalam tayangan Kompas TV, diketahui melalui sambungan telepon,
Moeldoko menyatakan menerima keputusan tersebut.
"Saya menghargai dan menghormati keputusan saudara.
Baca juga: Andi Malarangeng Bereaksi Keras soal Isu Ridwan Kamil Akan Tumbangkan AHY di Demokrat: KASIHAN!
Baca juga: Konflik Demokrat Memanas, Hinca Panjaitan Tuding Moeldoko Aktor Intelektual, Minta Keadian Negara
Oke, kita terima menjadi ketua umum," tutur Moeldoko.
Selain itu, Marzuki Alie juga mengatakan bahwa dia siap bekerja sama dengan Moeldoko
untuk memenangkan Partai Demokrat pada 2024.
"Moeldoko Ketum, saya Ketua Dewan Pembina.
Jadi keputusan Kongres merupakan keputusan yang tertinggi.
Jadi saya dan Pak Moeldoko akan bergandeng tangan untuk memenangkan PD 2024,
termasuk memenangkan Pilpres," sebut Marzuki dikonfirmasi Kompas.com melalui pesan singkat, Jumat.
Baca juga: DEMOKRAT Bersih-bersih! Bintang Muda Indonesia Investigasi Kader Nakal Pendukung KLB 2021
Baca juga: Ternyata SBY Bukan Pendiri Partai Demokrat, Ini Transkrip Lengkap Jhon Allen yang Dipecat
Baca juga: Demokrat Sindir Kader Pecatan Tak Baper, Tanggapi Gugatan Jhoni Allen Marbun: Ada yang Nangis!
.
.
.
Baca berita menarik TRIBUNBATAM.id lainnya di Google
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Pengamat: Manuver Moeldoko Ketahuan Sekali, Kurang Cantik dan Tidak Etis
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Pengamat: Jokowi Harus Evaluasi Moeldoko",
