Beda Gaya 2 Jendral Asuhan SBY, Gatot Nurmantyo Ternyata Juga Ditawari Gulingkan AHY, Tapi Ditolak

Tidak hanya Moeldoko, ternyata Gatoto Nurmantyo juga diminta untuk menggulingkan AHY, namun Gatot menolak dengan alasan Selama ini ia banyak dibantu

Editor: Eko Setiawan
ISTIMEWA
GATOT - CURHAT Gatot Nurmantyo Ogah Diajak Gulingkan AHY, Teringat Jasa Besar SBY. FOTO: GATOT NURMANTYO 

TRIBUNBATAM.id |JAKARTA - Beda sikap dua jendral yang sama-sama dibesarkan oleh Susilo Bambang Yudhoyono, dia dalah Jenderal Moeldoko dan Jenderal Gatot Nurmantyo.

Ternyata, Gatot juga ditawari Kursi Demokrat untuk menggulingkan AHY.

Berbeda dengan Moeldoko, Gatot Nurmnatyo mengaku tidak mau mengambil tawaran tersebut dengan alasan sikap.

Menurutnya, tidak mungkin dirinya menggulingkan AHY mengingat karirnya selama ini didukung oleh SBY.

Tentunya hal ini sangat berbeda dengan Jenderal Moeldoko yang dulu pernah diberikan tempat oleh Presiden SBY.

Kini Moeldoko yang membuat AHY tergantikan.

Baca juga: PDI Pernah Porak-poranda 1996 Silam Hampir Sama dengan Domokrat, Kuat Moeldoko atau AHY?

Baca juga: Sosok Pemeran Pengganti Amanda Manopo Terungkap, Adegan Andin di Ikatan Cinta Jatuh ke Jurang

Baca juga: Pertama Kali, PNP Tour Golf Tournament 2021 Digelar di Batam

Ternyata Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo memiliki kesamaan dengan Jenderal (Purn) Moeldoko ketika ditawari kudeta AHY ( Agus Harimurti Yudhoyono) dari kursi Ketua Umum Partai Demokrat.

Seperti diberitakan sebelumnya, kursi Ketua Umum Partai Demokrat yang saat ini diduduki putra sulung Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), yakni AHY dikudeta melalui Kongres Luar Biasa (KLB) di Deli Serdang, Sumatera Utara, Jumat (5/3/2021).

Hasil KLB tersebut menunjuk Moeldoko sebagai Ketua Umum Partai Demokrat yang harus.

Namun kubu AHY tidak menerima hasil KLB tersebut karena dianggap ilegal lantaran tidak sesuai AD/ART Partai Demokrat.

Hal yang menarik, ternyata mantan Panglima TNI Jend (Purn) Gatot Nurmantyo mengaku juga mendapat ajakan menurunkan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dari kursi Ketua Umum Partai Demokrat.

Meski demikian, Gatot Nurmantyo menolaknya dan mengatakan tidak mungkin dirinya ikut mendongkel AHY mengingat jasa besar SBY terhadap karier militernya. 

TONTON JUGA:

Ceritanya, Presidium Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) itu mengaku pernah didatangi seseorang untuk terlibat dalam upaya kudeta atau penggulingan inskonstitusional terhadap Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dari kursi Ketua Umum Partai Demokrat.

Hal itu disampaikan Gatot dalam sesi wawancara di kanal Youtube Bang Arief pada Jumat (5/3/2021), tepatnya sebelum pelaksanaan Kongres Luar Biasa (KLB) kubu kontra-AHY yang menunjuk Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko menjadi Ketua Umum Demokrat.

"Ada juga yang datang sama saya. Datang, 'Wuh, menarik juga'. Saya bilang, gimana prosesnya? 'Begini Pak, nanti kita bikin KLB. KLB terus gimana? Ya nanti visi yang dilakukan adalah kita mengganti AHY dulu. Mosi tidak percaya, AHY turun. Setelah turun, baru pemilihan', 'Bapak nanti pasti deh begini, begini'. Oh begitu ya, saya bilang begitu gitu," ujar Gatot dilansir dari video di akun Instagram miliknya, @nurmantyo_gatot, Minggu (7/3/2021).

Setelah mendengar tawaran tersebut, mantan Panglima TNI itu justru langsung mengingat sosok Presiden ke-6 sekaligus Ayahanda AHY, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

"Saya bilang menurunkan AHY, saya bilang gini lho, 'Saya ini bisa naik bintang satu, bintang dua, taruh lah itu biasalah. Tapi kalau begitu saya naik bintang tiga itu Presiden pasti tahu kan gitu. Kemudian jabatan Pangkostrad, pasti Presiden tahu. Apalagi Presidennya tentara waktu itu Pak SBY ya kan. Tidak sembarangan gitu," kata Gatot.

"Bahkan saya Pangkostrad dipanggil oleh SBY ke Istana, 'Kamu akan saya jadikan Kepala Staf Angkatan Darat'. Karena saya terima kasih atas penghargaan ini dan akan saya pertanggungjawabkan.

Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo bersama sejumlah veteran melakukan tabur bunga di Taman Makam Nasional Umum Kalibata, Rabu (30/9/2020)
Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo bersama sejumlah veteran melakukan tabur bunga di Taman Makam Nasional Umum Kalibata, Rabu (30/9/2020) (Warta Kota/Feryanto Hadi)

'Laksanakan tugas dengan profesional. Cintai prajuritmu dan keluarga dengan segenap hati dan pikiranmu. Itu saja, selamat'. Beliau tidak titip apa-apa, tidak pesan lainnya lagi," sambung Gatot.

Gatot mengakui, bahwa SBY merupakan presiden yang telah membantunya meraih prestasi di dunia kemiliteran.

Berkat jasa besar SBY itu lah yang membuat Gatot tanpa berpikir dua kali langsung menolak tawaran kudeta terhadap AHY.

"Maksud saya begini, apakah iya saya dibesarkan oleh dua Presiden. Satu Pak Susilo Bambang Yudhoyono, satu lagi Pak Joko Widodo, kan gitu. Terus saya membalasnya dengan mencongkel (kudeta) anaknya," imbuh Gatot.

Persamaan Moeldoko dan Gatot saat ditawari KLB Partai Demokrat

Saat ditawari untuk menggantikan posisi AHY di kursi Ketua Umum Partai Demokrat, ternyata ada kesamaan antara Moeldoko dan Gatot Nurmantyo.

Moeldoko dan Gatot Nurmantyo memiliki karier militer yang hampir serupa yakni mantan Panglima Komando Cabang Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad).

Setelah itu, keduanya juga pernah menduduki jabatan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) hingga jabatan tertinggi di militer yakni Panglima TNI.

Kedua orang yang dekat dengan SBY maupun Jokowi ini akhirnya memiliki keputusan yang berbeda.

Seperti diketahui, Gatot Nurmantyo menolak tawaran KLB, sedangkan Moeldoko akhirnya menjadi Ketua Umum Partai Demokrat versi KLB.

Sebagaimana diketahui, Demokrat belakangan ini tengah dilanda berbagai polemik.

Puncaknya adalah terselenggaranya KLB kubu kontra-AHY yang berlangsung di Deli Serdang, Sumatera Utara, Jumat (5/3/2021).

Di mana KLB tersebut menunjuk Moeldoko sebagai Ketua Umum Demokrat.

"Dengan rahmat Tuhan Yang Maha Esa, Kongres Luar Biasa Partai Demokrat menimbang dan memperhatikan bahwa putusan menetapkan pertama, dari dua calon, atas voting berdiri, maka Pak Moeldoko ditetapkan menjadi Ketua Umum Partai Demokrat periode 2021-2026," kata mantan kader Demokrat Jhoni Allen, di KLB, Jumat (5/3/2021).

Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul Ternyata Gatot Nurmantyo Serupa dengan Moeldoko saat Ditawari Kursi Ketua Umum Partai Demokrat

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved