TRIBUN WIKI

Berhasil Mendarat, Masih Ingat Pesawat Garuda Ini justru Meledak dan Terbakar Hebat, Puluhan Tewas

Saat telah berhasil mendarat, pesawat Garuda Indonesia ini justru terbakar hebat, puluhan penumpang tewas.

Kompas.com
KECELAKAAN PESAWAT - Saat telah berhasil mendarat, pesawat Garuda Indonesia ini justru terbakar hebat, puluhan penumpang tewas. FOTO: Pesawat Garuda Indonesia yang terbakar di Bandara Adisutjipto Yogyakarta (7/3/2007) silam. 

Puluhan awak berhamburan ke arah ujung landasan, termasuk sejumlah mobil pemadam kebakaran dan ambulans.

Sekitar dua atau tiga menit setelah mendarat, terdengar ledakan keras dan pesawat pun diselimuti api.

Baca juga: Semua Penumpang Mendadak Batuk Serentak, Pilot Pesawat Tunda Keberangkatan

Baca juga: 5 Tragedi Kecelakaan Pesawat Terbang Paling Mengerikan di Indonesia, Ratusan Orang Tewas

Baca juga: Mengenal Black Box, Saksi Bisu Tragedi Kecelakaan Pesawat, Canggih dan Tahan Banting

Penyebab kecelakaan

Hasil penyelidikan yang dipublikasi oleh Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) menyebut, B737 Garuda Indonesia melakukan approach yang terlalu tajam.

Approach adalah fase dalam pendaratan saat pesawat mengarah mendekat dan turun mendarat di runway.

Normalnya, approach yang stabil adalah dalam batas toleransi ketinggian dan kecepatan, serta batas jalur luncur (glideslope).

Jalur luncur yang aman adalah dengan sudut kemiringan 3 derajat ke arah runway.

Di atas atau di bawah 3 derajat, approach dianggap tidak stabil.

Dalam kasus GA200, B737 tersebut mendarat dengan lintasan di atas glideslope karena posisinya masih terlalu tinggi sementara jarak ke landasan sudah dekat.

Pilot pesawat mencoba mengejar jalur luncur yang normal.

Tetapi, akibat vertical speed terlalu tinggi, pesawat menjadi sulit dikontrol saat roda hendak menyentuh landasan.

Akhirnya benturan keras terjadi dan pesawat terpental ke luar landasan.

Sementara itu menurut pemberitaan Harian Kompas, 12 April 2007, kecepatan pesawat Garuda terlalu tinggi.

Dari hasil pembacaan rekaman data penerbangan, kecepatan pesawat berada di atas 130 knot dengan posisi flap hanya 5 derajat.

Kesaksian korban selamat

Kejadian ini menewaskan setidaknya 21 orang penumpang di dalamnya, termasuk seorang tokoh, mantan rektor Universitas Gadjah Mada, Koesnadi Hardjasoemantri.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved