NEWS WEBILOG TRIBUN BATAM
NEWS Webilog Tribun Batam, Belajar Tatap Muka di Sekolah Lagi, Bagaimana Rasanya?
News Webilog Tribun Batam mengambil tema belajar tatap muka di sekolah lagi di Batam. Bagaimana rasanya?
Penulis: Febriyuanda | Editor: Septyan Mulia Rohman
TB : Kami kembali ke Ibuk Aprianti, menurut ibu sendiri resiko apa yang paling besar ditakuti oleh orang tua ketika anaknya melakukan sekolah tatap muka?
AP : Menurut saya sendiri sebagai orang tua, yang penting disiplin mejaga protokol kesehatan aja.
Kalau disiplin Insya Allah tidak dikhawatirkan resiko dari covid-19.
TB : Apakah ada tanggapan ibu atas penjelasan Pak Arizal tadi?
AP : Saya setuju atas yang sudah dijelaskan Bapak Arizal tadi atas prosedur sekolah tatap muka.
Itu sangat bagus sekali. Intinya saya berharap sekolah tatap muka.
TB : Untuk Pak Arizal lagi, bagaimana sekolah bisa mengakomodir kebutuhan siswa yang melakukan sekolah tatap muka ataupun daring dari rumah?
AR : Ini suatu kerja keras bagi kami para guru, karena disisi lain harus memberikan materi bagi yang sekolah tatap muka.
Di sisi lain juga harus memberikan materi bagi siswa yang melakukan belajar secara daring di rumah.
Jadi cara kami disini, bapak atau ibu guru masuk lebih awal di kelas sambil memantau siswa dan guru memberikan materi dulu kepada yang belajar daring di rumah dengan memberikan tugas.
Setelah itu, sekitar 15 menit baru dimulai belajar tatap muka dan untuk tatap muka kami meniadakan tugas.
TB : Bagaimana prosedurnya ketika dua kelompok belajar tatap muka ini saat ujian dan bagaimana skema dan penilainnya?
AR : Khusus untuk ujian, konsepnya dilakukan secara daring. Jadi sekolah tatap muka tetap berjalan selama tiga hari dan kamis nya untuk ujian seperti ujian Penilaian Tengah Semester atau PTS nanti dilakukan secara daring.
TB : Untuk Ibu Aprianti lagi, apa pesan ibu kepada orang tua lain, guru atau pemerintas atas sekolah tatap muka maupun daring ini?
AP : Untuk orang tua lainnya, jika melaksanakan belajar daring, berikan kepada anak sendiri yang menyelesaikan tugas sekolah, jangan orang tua.
Kalau untuk sekolah, saya mengharapkan sekali untuk memberlakukan sekolah tatap muka bagi saya yang setuju dan bagi pemerintah diusahakan kerja samanya aja.
TB : Untuk Pak Arizal, Sampai kapan batas toleransi pada pelajaran secara daring, apa ada batas waktu ?
AR : Intinya untuk yang daring ini sesuai aturan, jika Pemerintah sudah menunjukan lampu hijau, maka tatap muka kita akan berlakukan semua.
Ya untuk daring tadi, jika ingin mengubah surat persetujuan dari tidak setuju menjadi setuju kami persilahkan.
Tapi menurut saya, lebih baik belajar tatap muka, agar para guru disini lebih mudah dalam memberikan nilai-nilai pelajaran yang tidak bisa diperoleh jika hanya pada belajar daring.
TB : Bagaimana evaluasi terhadap sekolah tatap muka dalam seminggu ini, apa ada penambahan kasus?
AR : Selama sepekan melakukan sekolah tatap muka, Alhamdulillah tidak ada kasus baru dan mudah-mudahan tidak terjadi, yang merupakan doa kita bersama.
Karena, kita sudah mempersiapkan sekolah tatap muka ini sejak lama, sehingga pelaksanaan dalam seminggu ini tidak ada banyak kendala dan sepanjang ini masih aman-aman saja.
Dari sini kami pertegas untuk disiplin protokol kesehatan, yang terpenting sesuai 3M.
TB : Sebelum saya mengakhiri diskusi kita, saya akan memberikan closing statement buat Pak Arizal maupun Ibu Aprianti.
AR : Tribunners sekalian, tetaplah berkarya, tetaplah berusaha dan berinovasi walaupun pada masa pandemi Covid-19 dan tetaplah disiplin atas protokol kesehatan.
Seperti mencuci tangan, memakai masker dan menjaga jarak. Selain itu, tetaplah beribadah kepada Allah.
AP : Saya hanya memberikan statement singkat saja, tetap menjaga jarak.(TribunBatam.id/Febriyuanda)
Baca juga Berita Tribun Batam lainnya di Google
