Sepasang Anak Kembar Usia 5 Tahun Dinikahkan Orangtuanya, Percaya Karma dan Kutukan

Sepasang anak kembar yang masih berusia 5 tahun dinikahkan orangtuanya karena mereka percaya adanya karma dan kutukan.

ISTIMEWA VIA TRIBUNNEWSWIKI
MENIKAH - Sepasang anak kembar berbeda jenis kelamin berusia lima tahun di Thailand ini, menjalani proses 'pernikahan' pada 4 Maret 2021 lalu. Namun, meski 'pernikahan' ini hanyalah upaya untuk menghilangkan mitos atau karma dalam kepercayaan di negara itu, pernikahan ini menimbulkan kemarahan publik Thailand. FOTO: SEPASANG KEMBAR YANG MENIKAH 

TRIBUNBATAM.id - Sepasang anak kembar yang masih berusia 5 tahun dinikahkan orangtuanya karena mereka percaya adanya karma dan kutukan.

Pernikahan kontroversial ini tak ayal memicu beragam kecaman publik.

Bagaimana tidak, sang pengantin sendiri masih berusia 5 tahun.

Parahnya lagi, mereka adalah saudara kembar kandung yang berbeda jenis kelamin.

Kondisi ini rupanya merupakan tradisi yang lumrah dilakukan untuk menghindari karma dan kutukan buruk.

Sepasang anak kembar berbeda jenis kelamin berusia lima tahun 'dinikahkan' oleh orang tua mereka karena disebut sebagai sebuah tradisi untuk menghindari 'karma'.

Di Thailand, yang merupakan negara dengan populasi penduduknya beragama Buddha, ada kepercayaan atau mitos bahwa anak kembar berbeda jenis kelamin 'mesti dinikahkan satu sama lain'.

Karena itulah, orang tua sepasang anak kembar ini menikahkan dua anaknya tersebut meski masih berusia lima tahun.   

Dikutip dari eva.vn, pernikahan anak kembar yang berusia 5 tahun diadakan pada tanggal 4 Maret 2021 di kota asal mereka di Nakhon Si Thammarat, Thailand selatan.

Orang tua si kembar, Weerasak yang berusia 31 tahun dan Rewadee yang berusia 30 tahun, sangat mempercayai mitos bahwa anak kembar yang berbeda jenis kelamin mesti dinikahkan demi menghindari "karma".

Mitos itu menyebut, dalam kehidupan sebelumnya, mereka pernah menjadi kekasih tetapi hubungan mereka harus berakhir sebelum menikah.

Weerasak dan Rewadee berkata bahwa mereka harus menikahi anak kembar mereka.

Jika tidak, hidup mereka akan dihantui oleh nasib buruk yang melekat pada kehidupan mereka sebelumnya.

"Saya merasa beruntung memiliki anak kembar, tetapi saya selalu khawatir ada sesuatu yang melekat pada mereka dari kehidupan saya sebelumnya. Keyakinan kami adalah bahwa mereka harus menikah untuk menghilangkan karma," kata Ibu Rewadee. 

Setelah itu, Weerasak dan Rewadee mengundang kerabat dan teman untuk menghadiri pernikahan kedua anak mereka.

Anak kembar berjenis kelamin saat diantar kedua orang tuanya untuk 'menikahi' saudara kembar perempuannya.
Anak kembar berjenis kelamin saat diantar kedua orang tuanya untuk 'menikahi' saudara kembar perempuannya. (VIRALPRESS VIA EVA.VN)
Halaman
12
Sumber: TribunnewsWiki
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved