Bentrok Berdarah KLB Sibolangit! Elite Demokrat Bertanya di Mana Negara: Begal Partai Dibiarkan!

Sekretaris Majelis Tinggi Partai Demokrat Andi Mallarangeng mempertanyakan kehadiran negara dan Polri dalam kerumunan acara KLB di Sibolangit

Twiter @umarHsb75
Bentrok Berdarah KLB Sibolangit! Elite Demokrat Bertanya di Mana Negara: Begal Partai Dibiarkan! Foto Moeldoko cium tangan Susilo Bambang Yudhoyono 

Ketua Jokowi Mania (Joman) Immanuel Ebenezer atau Noel menilai keterlibatan Moeldoko akan ikut menyeret nama Jokowi dan berdampak buruk pada istana.

"Mau tidak mau, pasti akan berdampak pada Jokowi, karena posisi Moledoko Kepala Staf Presiden (KSP)," kata Noel, Senin, (8/3/2021).

Menurut dia agar Presiden Jokowi tidak terus terseret pada masalah Partai Demokrat,

maka seharusnya, Moeldoko mundur dari jabatan KSP.

Jenderal (Purn) Moeldoko tampak cium tangan Jenderal (Purn) Susilo Bambang Yudhoyono
Jenderal (Purn) Moeldoko tampak cium tangan Jenderal (Purn) Susilo Bambang Yudhoyono (ist)

Noel mengatakan tidak ada cara lain lagi selain mundur

karena Moeldoko sudah didapuk sebagai Ketum Demokrat Versi Kongres Luar Biasa (KLB) yang digelar oleh kader yang kontra Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

"Narasi tuduhan bahwa Jokowi terlibat di KLB Demokrat akan semakin liar jika Moeldoko tetap di Istana.

Sementara Presiden Jokowi sendiri tentunya akan penuh pertimbangan untuk memberhentikan," kata Noel.

Menurut Noel, posisi Jokowi saat ini dilematis.

Presiden tidak ingin memihak salah satu kelompok yang bertikai, baik kubu SBY atau Moeldoko.

Baca juga: Jokowi Terseret Gegara Aksi Moeldoko di Demokrat! Evaluasi Kepala KSP, Dicap Rusak Sistem Kepartaian

Baca juga: SELAMAT! Jenderal Purn Moeldoko Ketum Demokrat KLB Sibolangit, Tarian Perang Sambut Peserta Kongres

Oleh karena itu, Moeldoko harus berjiwa ksatria untuk menjaga agar Presiden

tetap fokus menjalankan pemerintahannya dengan mundur dari jabatan KSP.

"Kalau memberhentikan Moeldoko nantinya SBY merasa girang

dan menang secara politik maka pilihanya adalah harus berpihak pada pilihan yang sangat demokratis

yaitu membiarkan persoalan internal demokrat bisa di selesaikan di internal demokrat itu sendiri," katanya.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved