Bentrok Berdarah KLB Sibolangit! Elite Demokrat Bertanya di Mana Negara: Begal Partai Dibiarkan!
Sekretaris Majelis Tinggi Partai Demokrat Andi Mallarangeng mempertanyakan kehadiran negara dan Polri dalam kerumunan acara KLB di Sibolangit
Ketika kader kami ingin membubarkan KLB tersebut malah dihalangi.
Jadi bagaimana ini, di mana negara pada saat itu?
Dimana demokrasi bisa ditegakkan," kata Andi dalam diskusi daring, Sabtu (6/3/2021).

Partai Demokrat, kata Andi, menduga presiden Jokowi membiarkan adanya praktik kudeta partai yang dilakukan oleh orang dekatnya di istana.
Atas dasar itu, kegiatan KLB Demokrat kubu Moeldoko Cs dibiarkan tetap berlangsung.
"Masa sih pak Jokowi membiarkan orang yang dekat dengan dia
menjadi begal partai atau begal politik semacam itu secara tidak bermartabat.
Ketika orang dan kekuasaan mengintervensi partai orang lain yang berada di luar pemerintahan
apakah kepentingan pribadi atau pasifikasi kepada partai yang sedang beroposisi," ujar dia.
Baca juga: Drama KLB Demokrat: Bentrokan Berdarah, Tarian Perang hingga Kepala Staf Kepresiden Moeldoko Menang!
Baca juga: Hari Ini Dua Kubu Partai Demokrat, Moeldoko dan AHY akan Datangi Kemenkumham, Ini Tujuannya
Di sisi lain, dia mempertanyakan sikap diam Presiden Jokowi dalam isu pengambilalihan kepemimpinan partai Demokrat tersebut.
"Dia (Moeldoko) mengaku didukung oleh Pak Lurah dan didukung sejumlah menteri yang lain.
Maka kami mengirim surat untuk bertanya kepada Presiden Jokowi karena kan dia bosnya tuh.
Benar nggak kata-kata Pak Moeldoko ini bahwa dia sepengetahuan dia Pak Jokowi dan disetujui sejumlah menteri.
Kita tidak percaya," jelas dia.
Diminta mundur dari KSP