Tak Sanggup Lagi Dengar Cemohan keluarga Suami, Istri Lompat ke Sungai dan Beri Pesan Pilu
Peristiwa KDRT hingga berujung kematian tersebut bermula dari mas kawin yang dinilai terlalu sedikit
Ayesha terus disiksa oleh suaminya dan mertuanya, sampai di satu titik dia lelah.
Ayesha memutuskan untuk lari lagi ke rumah orangtuanya.
Meski terus menerus disiksa, Ayesha mengatakan jika dirinya sangat mencintai Aarif dan tidak bisa jauh darinya.
Pada 25 Februari, Ayesha pergi ke sungai Sabarmati.
Sebelum lompat untuk bunuh diri, Ayesha merekam sebuah video menunjukkan rasa percaya dirinya.
Dalam video tersebut, wanita muda itu berkata: 'Halo, aku Ayesha. Apa yang kulakukan sekarang, aku melakukannya tanpa paksaan."
"Apa yang ingin ku bilang sekarang, Tuhan memberikan hidup hanya selama ini. Hidup itu singkat dan aku terlahir tidak untuk bertengkar. Aku mencintai Aarif, tapi kenapa aku harus mengganggunya? Jika kau ingin hidup bebas, kau harus melakukannya," sambung Ayesha.
"Aku ingin bertanya kesalahan apa yang telah kulakukan? Orangtuaku sangat baik, temanku juga baik, mungkin melewati sesuatu. Aku bahagia. Aku suka angin, dan ingin terbang. Hari ini aku senang aku mendapat jawaban yang kuinginkan. Ingat aku dari dalam doa kalian."
Setelah itu, Ayesya mengirimkan video tersebut ke keluarga dan mengakhiri hidupnya dengan lompat dari jembatan.
Sementara itu keluarga Ayesha langsung menelfon polisi setelah menerima video tersebut.
Namun Ayesha sudah meninggal karena tenggelam. Tim penyelamat segera mengambil tubuhnya.
Dengan cepat video berisi pesan terakhir Ayesha menjadi viral di media sosial.
Polisi menangkap Aarif dengn tuduhan kekerasan dalam rumah tangga, dan penyebab Ayesha bunuh diri. (sal/tribun-medan.com)