CRIME STORY
Kisah Rian Bogor, Pedagang Online Tersangka Pembunuhan Berantai, Incar Wanita Muda dari Medsos
Kisah Rian, seorang pedagang online pelaku pembunuhan berantai di Bogor. Membunuh karena benci perempuan, ditangkap sebelum mencari korban ketiga
TRIBUNBATAM.id - Muhamad Rian alias MRI alias Rian (21) mendapatkan julukan pelaku pembunuhan berantai di Bogor. Targetnya adalah wanita. Langkah Rian terhenti pada korban kedua.
Hari itu Kamis (25/2/2021), jarum jam masih menunjuk pukul 07.00 WIB kala Dedi akan membuka toko material kayu tempatnya bekerja. Saat akan membuka gerbang, ia dikejutkan dengan benda terbungkus plastik hitam.
Bungkusan plastik hitam mengganjal pintu gerbang toko material tempatnya bekerja di Jalan Raya Cilebut, Kampung Jembatan 2, RT 2/3, Kelurahan Sukaresmi, Kecamatan Tanah Sareal, Kota Bogor.
Dedi berusaha memindahkan plastik hitam berukuran besar yang bersandar dekat gerbang tersebut.
"Saya kira teh sampah emang biasa sampah ada di situ nanti petugas yang ngangkat, ya saya kirain itu sampah," tutur Dedi dilokasi kejadian, Kamis (25/2/2021).
Namun, saat itu Dedi kebingungan lantaran plastik sampah itu sangat berat.
Penasaran, Dedi pun memeriksa isi yang ada di dalam plastik sampah tersebut.
Dedi pun kaget ternyata plastik itu berisi sosok mayat. "Saya lihat kaya ada sikut terus saya langsung lapor ke Pak RT," ujarnya.
Baca juga: Rian Pelaku Pembunuhan Berantai Diduga Akan Kembali Bunuh Korbannya, Namun Keburu Ditangkap Polisi

Korban adalah DP (18), warga RT 01/03, Desa Cimanggu I, Kecamatan Cibungbulang, Kabupaten Bogor.
Gadis muda tersebut diduga kuat menjadi korban pembunuhan.
Sebab, saat ditemukan kakinya dalam kondisi terikat dan mayatnya berada di dalam kantong plastik sampah.
Dua minggu kemudian, warga Bogor juga dikagetkan dengan penemuan mayat EL.
Janda muda beranak satu ini juga ditemukan tewas dalam kondisi berdarah di bagian mulutnya.
Jenazah EL ditemukan di Kabupaten Bogor, pada 10 Maret 2021.
Baca juga: Sikap Tenang Pelaku Pembunuhan Berantai Saat Hadiri Ekspose Perkara, Matanya Hanya Menatap ke Bawah

Pamit belajar kelompok