Lagoi Bintan dan Nongsa Point Marina Batam Siap Terima Wisatawan Asing Mulai 21 April 2021
Lagoi di Bintan dan Nongsa Point Marina Batam menjadi poin awal untuk masuknya wisatawan mancanegara mulai 21 April 2021
Penulis: Endra Kaputra | Editor: Agus Tri Harsanto
Selain itu, juga dengan penegakan protkes di transportasi umum seperti kapal feri yang melayani penumpang. Setiap penumpang harus menegakan protokol kesehatan. Begitupun dengan pengaturan jarak dan tempat duduk.
Adapun untuk fasilitas tempat umum lainnya seperti mall, rumah makan, tempat hihuran hingga taman bermain, solusinya dengan memaksimalkan tim satgas mobile, guna lebih maksimal dalam pengawasan.
"Mereka harus berpatroli rutin melakukan pegawasan,” jelasnya.
Tentang GeNose
GeNose adalah alat pendeteksi virus corona buatan para ahli dari Universitas Gadjah Mada (UGM) baru-baru ini resmi mendapatkan izin edar dari Kementerian Kesehatan.
Melansir dari Kompas, Senin (1/3/2021), Ketua Tim Pengembang GeNose Kuwat Triyatna, mengatakan izin edar GeNose dari Kemenkes turun pada 24 Desember.
Menurut Kuwat, setelah izin edar diperoleh maka tim akan melakukan penyerahan GeNose C19 hasil produksi massal batch pertama yang didanai oleh BIN dan Kemenristek/BRIN untuk didistribusikan.
Alat itu dikembangkan oleh Prof Dr Eng Kuwat Triyana dan timnya. GeNose mendapatkan izin dari Kemenkes untuk menjalani uji diagnostik pada Oktober 2020. Desain uji diagnostik berupa cross sectional dan triple blinded.
Sementara itu, rekrutmen subjeknya adalah multicenter consecutive sampling hingga tercapai jumlah sampel berimbang antara kelompok positif Covid-19 dan negatif Covid-19.
Pada tahap awal penerapan GeNose C19 akan difungsikan sebagai alat screening Covid-19.
Anggota tim peneliti dr Dian Kesumapramudya Nurputra mengatakan, dalam uji diagnostik setiap pasien diambil sampel napas dan sampel swab nasofaring secara bersamaan.
Masih dari Harian Kompas, berbeda dengan alat deteksi Covid-19 lainnya, GeNose menggunakan embusan napas untuk penentuan infeksi Covid-19 atau tidak.
Hasil pemeriksaan alat yang menggunakan sistem kecerdasan buatan (artificial intelligence) itu diklaim bisa selesai dalam waktu sekitar 80 detik.
Kuwat mengatakan pola embusan napas seorang yang terinfeksi Covid-19 akan berbeda dengan pola embusan napas orang sehat.
"Virus atau bakteri yang masuk ke dalam tubuh seseorang akan menghasilkan volatile organic compounds atau senyawa organik mudah menguap yang khas," sebutnya. (Tribunbatam.id/endrakaputra)