KECELAKAAN KERJA DI BATAM
Ibu Korban Laka Kerja di PT ASL Shipyard Tanjunguncang Batam Lunglai, 'Tak Ada lagi Anakku'
Ibunda korban kecelakaan kerja di PT ASL Marine Shipyard Tanjunguncang Batam masih tak menyangka dengan nasib yang dialami anaknya.
BATAM, TRIBUNBATAM.id - Ibunda Petrik Natanael Sitompul terlihat lunglai tak jauh dari kamar jenazah RSUD Embung Fatimah.
Sesekali ia menyebut dadanya sesak, sulit untuk bernapas.
Ia sama sekali tak mengira, anaknya yang berumur 20 tahun mengalami kecelakaan kerja di PT ASL Shipyard Tanjunguncang.
Ia masih ingat betul saat pagi menyediakan bekal untuk anaknya itu sebelum pergi kerja di pagi hari.
Laka Kerja Di Batam dialami Petrik Natanael Sitompul yang jatuh dari ketinggian 25 meter.
"Ah,,,sesak kali kurasa. Tadi pagi saya masih buatkan teh manisnya," ucapnya lirih, Selasa (16/3/2021).
Tangisannya makin terdengar nyaring saat mendengar jika kaki anaknya patah.

"Kakimu katanya patah ya anak. Tidak mungkin kakimu patah nak. Sakit kalilah kau rasa anak ku," ujarnya.
Sambil terbata-bata, ibunda Petrik juga menceritakan cita-cita anaknya yang mau kuliah, tapi ingin bekerja terlebih dahulu.
Dia juga mengungkapkan sudah meminta kepada suaminya agar anaknya dipindahhkan jangan kerja di galangan kapal.
Ibunda Petrik mengatakan jika anaknya berperilaku sangat baik.
Setiap hari, ia meluangkan waktu untuk mengurus Sang Ibu, termasuk mengurutnya.
Petrik Natanael Sitompul merupakan anak laki-laki satunya.
"Baik kali anakku ini. Setiap hari hanya dia yang mau mengurut saya.
Baca juga: Sempat Teriak Minta Tolong, Martinus Tewas Tertimbun Pasir dalam Laka Kerja di Bintan
Baca juga: Kasus Laka Kerja di PT Citra Shipyard, Disnaker Batam: Perusahaan Harus Tunaikan Tugasnya
Tidak ada lagi anakku laki-laki hanya dia anakku.
Dari kemarin sudah kubilang sama bapakmu agar dipindahkan dari sana," katanya.
Petrik Natanael Sitompul diketahui belum genap setahun bekerja di lokasi PT ASL Shipyard Tanjunguncang.
Di sana, ia merupakan karyawan subkon PT Elang Jaya.
Dari informasi yang diperoleh rekan kerja Petrik mengatakan, awalnya korban berjlaan ke lokasi dock kering kapal.
Kebetulan, lokasi tersebut sedang tidak ada pekerjaan.
Nahas, Pertik terpeleset saat berjalan di tepi area dok.
Tinggi dinding dok untuk kapal tanker itu lebih kurang 25 meter.
"Korban bukan pekerja berat. Orang tuanya bagian safety di PT ASL.
Dia itu sebenarnya kerja di kantor,"kata rekan korban.(TribunBatam.id/Ian Sitanggang)
Baca juga Berita Tribun Batam lainnya di Google
Berita Tentang PT ASL
Berita Tentang Kecelakaan Kerja di Batam
Berita Tentang Laka Kerja di Batam