Sosok Polwan Ini tak Pernah Naik Pangkat, Tak Diberhentikan, Tolak Jadi Ajudan Ibu Tien Soeharto
Ni Luh Putu Sugiantri menjadi pengawal Presiden Soekarno saat kondisi Bung Karno sedang sakit-sakitan dan menjadi tahanan rumah di Wisma Yaso.
Polwan yang mengawal Soekarno pasca Gerakan Satu Oktober (Gestok) 1965 itu,
tutup usia karena penyakit kista dan anemia yang telah lama dideritanya.
"Jadi ibu memang enam bulan terakhir baru merasakan sakit-sakitnya
dari penyakit yang sudah lama dideritanya,
selain memang sudah sepuh di umur 72 tahun," kata Fajar Rohita, anak sulung mendiang.

Fajar menceritakan, kondisi Bu Nitri semakin memburuk akibat penyakit yang dideritanya.
Hingga pada 9 Maret lalu, ibu Nitri sempat dilarikan ke RS Balimed dan kemudian dia dirujuk ke RS Sanglah.
"Karena kondisinya yang semakin kritis,
ibu akhirnya menghembuskan nafas terakhirnya kemarin," kata Fajar.
Tak pernah naik pangkat
Ni Luh Putu Sugianitri sempat berapi-api menceritakan
bagaimana dia sebagai Polwan ajudan terakhir Presiden Soekarno.
Menurut Nitri, panggilan akrabnya,
karena perpindahan kekuasaan dari Soekarno ke Soeharto
dan suasana psikologis yang menyertainya,