Beda Pendapat Dirut Bulog Vs Menteri Jokowi Soal Impor Beras, Buwas 'Bela Petani': Harga Sudah Drop

Direktur Utama Perusahaan Umum (Perum) Bulog, Budi Waseso mengaku tak pernah mengusulkan impor beras pada tahun ini dan dapat perintah dari 2 menteri

Tribun/Kompas/KRISTIANTO PURNOMO
Beda Pendapat Dirut Bulog Vs Menteri Jokowi Soal Impor Beras, Buwas 'Bela Petani': Harga Sudah Drop 

namun ia meminta agar ada pangsa pasar untuk menyalurkan beras yang diserap.

Kanwil DJBC Khusus Kepri di Karimun bersiap-siap menggelar ekspos tangkapan beras impor sekitar 190 ton yang dibawa KM Surya Pratama GT 62 belum lama ini.
Kanwil DJBC Khusus Kepri di Karimun bersiap-siap menggelar ekspos tangkapan beras impor sekitar 190 ton yang dibawa KM Surya Pratama GT 62 belum lama ini. (tribunnews batam/yahya)

"Kalau kami membeli sebanyak apa pun kami siap,

asalkan hilirnya dipakai," kata Buwas dilansir dari Antara.

Dia menyebut Bulog telah kehilangan pangsa pasar sebesar 2,6 juta ton beras per tahun

dikarenakan Program Rastra (beras untuk keluarga sejahtera) diganti pemerintah menjadi Bantuan Pangan Nontunai (BPNT).

Yang tadinya masyarakat mendapatkan bansos berupa beras dari Bulog,

kini diberikan bantuan secara nontunai yang bisa dibelanjakan sendiri oleh masyarakat penerima manfaat

di warung-warung yang bekerja sama dengan Kementerian Sosial.

Buwas melaporkan persediaan beras per 14 Maret 2021 di gudang Bulog

mencapai 883.585 ton dengan rincian 859.877 ton merupakan stok cadangan beras pemerintah (CBP),

dan 23.708 ton stok beras komersial.

Dari jumlah stok CBP yang ada saat ini,

Buwas mengungkapkan terdapat beras turun mutu eks impor tahun 2018 sebanyak 106.642 ton

dari total beras impor tahun 2018 sebesar 1.785.450 ton.

Buwas menyebut beras impor yang sudah dalam masa simpan tahunan

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved