TRIBUN PODCAST
KISAH Sukses Trisnawati, Lewat Eceng Gondok Sukses Tembus Pasar Mancanegara
Lewat Tribun Podcast, Trisnawati berbagi cerita soal usaha suksesnya dari eceng gondok.
Penulis: ronnye lodo laleng | Editor: Septyan Mulia Rohman
Saya mulai produksi beberapa jenis dulu dan menggunakan alat seadanya seperti toples untuk malnya.
Saya bermula secara otodidak dan tidak ada yang mengajarkan saya.
Saya hanya berpatokan dengan foto yang saya lihat.
Baca juga: Banyak Tumbuh di Tanjungpiayu, Isna Sulap Eceng Gondok Jadi Produk Kerajinan di Batam
Baca juga: Tim BP Batam Kerahkan Mesin Harvester untuk Bersihkan Waduk dari Eceng Gondok

TB: Berapa lama proses pembuatan Eceng Gondok ini?
TW: Dari pertama saya ambil di waduk atau dam, saya keringkan terlebih dahulu, jika cuacanya bagus sampai satu Minggu proses pengeringannya apabila cuacanya kurang bagus maka proses pengeringannya mencapai dua Minggu.
TB: Bagaimana Proses pengeringannya?
TW: Kalau dulu saya melakukan proses pengeringan secara manual yakni dijemur, Alhamdulillah sudah punya mesin pengering sendiri.
TB: Sejauh ini sudah ada berapa karyawan ibu?
TW: Sejauh ini kita bekerja secara tim yakni beberapa kawan-kawan saya.
Saya terkadang diundang untuk mengisi PKK dari 40 orang yang saya ajarkan minimal 3 atau 4 orang yang kerjanya rapi saya ambil dan rekrut masuk dalam tim saya.
Nah jika saat mendapatkan orderan banyak maka saya akan bagi-bagi ke beberapa orang yang masuk dalam tim saya ini.
TB: Bagaimana proses penggajiannya?
TW: Lebih cenderung kepada bagi-bagi rezeki saja, kita memperdayakan ibu-ibu sekitar untuk lebih produktif, seperti contoh ada pesanan 50 saya dapat 25 maka teman saya juga dapat 25 juga.
Kami bekerja sama untuk mengatasi pesanan dari konsumen agar bisa terpenuhi. saya sengaja tidak mengambil jadi karyawan karena niat saya supaya ia bisa berkembang sendiri dari jualan dan dll.
TB: Berapa modal awal ibu?