Kasat Reskrim Bikin 4 Gadis Klepek-klepek Dijanjikan Menikah, Ternyata Polisi Gadungan Incar Harta
Sejumlah wanita terperdaya omongan pria 28 tahun yang menyaru sebagai polisi berpangkat Kasat Reskrim dan melancarkan aksi mengeruk uang korban
TRIBUNBATAM.id - Sejumlah wanita terperdaya omongan pria 28 tahun yang menyaru sebagai polisi.
Tak cuma nekat mengaku-ngaku sebagai polisi, untuk memuluskan niatnya mengencani para gadis idaman, ia mengaku menjabat sebagai kasat Reskrim.
Tak pelak banyak wanita terperdaya dan termasuk beberapa orang yang digerogoti uangnya oleh pelaku.
Kenekatan Kasat Reskrim Bantul abal-abal itu akhirnya terbongkar dan dibekuk polisi sungguhan.
Dalam aksinya, DAS (28) menaklukkan 4 wanita bermodal jabatan palsu dan omongan belaka.
DAS yang merupakan warga Kelurahan Timbulharjo, Kecamatan Sewon, Kabupaten Bantul, Yogyakarta itu harus mempertanggungjawabkan perbuatannya.
Baca juga: Polisi Gadungan Perdaya Empat Wanita,Tak Disangka Ternyata Pelaku Alumni UGM
Baca juga: Polisi Gadungan Juga Punya Anak Buah, Peras PSK Dengan Dalih Terlibat Prostitusi Online
Dia kini telah ditangkap polisi karena menipu 4 wanita muda.
Keempat korbannya itu diketahui berinisial L (22), S (24), W (26) dan satu lagi warga Jateng.

Dalam menjalankan aksinya, polisi gadungan itu mengaku menjabat Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasat Reskrim) Polres Bantul agar dapat memacari korban.
Selama menjalin hubungan asmara dengan korban, pelaku gencar merayu termasuk menjanjikan akan menikahinya dan membuat korban terpesona.
Namun, tipu daya itu sebenarnya semata-mata hanya digunakan mengeruk uang korban untuk membayar utang.
Adapun baju polisi dan lencana yang digunakan dibeli dari sejumlah tempat.
"Jadi itu (uang Rp 14 juta) untuk bayar (utang) bank.
Kalau yang baju belinya online terus kalau lencana-lencana itu saya beli di sana (Kawasan Janti)," kata DAS di Mapolres, Kamis (25/3/2021).
Baca juga: Oknum Polisi Gadungan peras Korbannya Hingga Rp 1,3 Miliar, Awal Kenal Dengan Korban di Medsos
Sementara itu, Kapolres Bantul AKBP Wachyu Tri Budi Sulistiyono mengatakan, terungkapnya kasus tersebut setelah salah seorang teman korban curiga dengan status pelaku yang menjadi anggota polisi.
