RAMADHAN 2021

Apa Boleh Penderita Penyakit Ginjal Berpuasa? Hati-hati, 5 Hal Ini Harus Diperhatikan

Apa Boleh Penderita Penyakit Ginjal Berpuasa? Hati-hati, 5 Hal Ini Harus Diperhatikan

SEHAT
GINJAL - Apa Boleh Penderita Penyakit Ginjal Berpuasa? Hati-hati, 5 Hal Ini Harus Diperhatikan. FOTO: ILUSTRASI GINJAL 

- Makanan cepat saji

- Bumbu praktis seperti kecap dan saus

Baca juga: 7 Sayuran Super yang Paling Ampuh Turunkan Kolesterol, Santap Setelah Makan Daging

3. Sumber protein hewani

ILUSTRASI - Beberapa makanan menjadi penyebab utama terjadinya kanker usus besar
ILUSTRASI - Beberapa makanan menjadi penyebab utama terjadinya kanker usus besar (freepik.com)

Daging merah, daging unggas, dan kerang-kerangan adalah makanan yang tinggi protein hewani.

Ragam makanan ini dapat melakukan dua hal pada tubuh yang bisa memicu batu ginjal.

Pertama, makanan protein hewani dapat membuat tubuh membuat lebih banyak asam urat.

Kedua, makanan ini bisa merampas sistem sitrat, suatu zat yang membantu menjauhkan batu ginjal dan mencegah batu yang sudah ada tumbuh.

Jadi, batasi konsumsi makanan protein hewani demi kesehatan yang lebih baik lagi.

Untuk mendapatkan asupan protein yang cukup, sekali waktu tukar daging merah, unggas, atau kering dengan beberapa makanan berikut:

-  Kacang-kacangan

- Kacang polong

- Susu kedelai

- Tahu, tempe

- Minuman jeruk, lemon, jeruk nipis atau yang mengandung sitat untuk membantu melawan batu ginjal

Baca juga: Bakar-bakar Tahun Baru, Waspada Bahaya Terlalu Banyak Makan Daging, Picu Kanker

4. Makanan tinggi purin

SEAFOOD
SEAFOOD (freepik.com)

Melansir Health Line, mengonsumsi makanan yang mengandung purin tinggi dapat menyebabkan asam urat.

Salah satu komplikasi asam urat adalah terbentuknya batu ginjal.

Kristal urat yang menyebabkan gejala nyeri asam urat pada kenyataannya dapat terbentuk juga di ginjal.

Kristal ini dapat menumpuk dan membuat batu ginjal yang menyakitkan.

Sementara, batu ginjal dengan konsentrasi tinggi dalam mengganggu fungsi ginjal. Untuk itu, penting untuk membatasi asupan makanan tinggi purin.

Melansir Buku Makanan Sehat Atasi Berbagai Penyakit (2013) oleh Rita Ramayulis, DCN, M.Kes., berikut ini adalah makanan yang mangandung tinggi purin (100-1.000 mg purin per 100 gram bahan):

- Semua makanan dan minuman yang mengandung alkohol, seperti arak, bir, wiski, anggur, tape ketan, tuak, dan makanan yang beragi

- Bebek, angsa

- Ikan kecil (herring), ikan sarden, ikan makarel, telur ikan

- Remis, kerang

- Kepiting, lobster

Makanan yang diawetkan dalam kaleng, seperti kornet dan sarden Jeroan, seperti otak, lidah, jantung, hati, limpa, ginjal, dan usus baik sapi maupun ayam

- Kaldu daging dalam sup kental, soto ayam, opor ayam

- Buah-buahan yang dapat berubah menjadi alkohol di usus, seperti durian, alpukat, kelapa kopyor, air kelapa.

Buah-buahan ini dapat menjadi alkohol jika dikonsumsi dalam jumlah besar

Baca juga: Cara Simpan Ikan Laut Agar Tetap Segar, Cocok untuk Sajian Malam Tahun Baru

Baca juga: 6 Cara Ampuh Redakan Nyeri Asam Urat, Coba Pakai Es Batu dan Jangan Sampai Stres!

5. Suplemen Vitamin C

Melansir dari Medical News Today, konsumsi vitamin C dalam jumlah tinggi secara terus menerus dapat menimbulkan batu ginjal.

Ketika seseorang membebani tubuh dengan dosis vitamin C yang lebih besar dari batas anjuran, kelebihan vitamin itu akan mulai menumpuk pada ginjal.

Jadi, jangan mengonsumsi lebih dari 500 mg sehari.

Baca juga: Tak Hanya Jaga Imunitas Tubuh, Inilah 7 Manfaat Vitamin C untuk Kesehatan, Termasuk Cegah Stroke

6. Makanan manis

ILUSTRASI DONAT - Donat merupakan roti manis berbentuk bulat dengan lubang di tengahnya. Kudapan ini pertama kali dibuat pada awal abad ke-19.
ILUSTRASI DONAT - Donat merupakan roti manis berbentuk bulat dengan lubang di tengahnya. Kudapan ini pertama kali dibuat pada awal abad ke-19. (freepik.com)

Baca juga: Cara Cegah Diabetes Meski Doyan Manis, Imbangi dengan 6 Gaya Hidup Ini

Konsumsi makanan manis atau tinggi karbohidrat dan rendah serat yang terlalu banyak atau terlalu sering dapat memicu terjadinya diabetes mellitus (DM).

Pada gilirannya, diabetes dapat menimbulkan komplikasi berbahaya, salah satunya berupa batu ginjal.

Jika menderita diabetes tipe 2, seseorang mungkin memiliki kandungan urine yang asam.

Kondisi tersebut disebabkan amonium yang dihasilkan oleh tubuh yang seharusnya bertugas menetralisir asam di urine akan menurun pada orang dengan resistensi insulin.

Inilah yang bisa meningkatkan risiko penyakit komplikasi diabetes berupa batu ginjal.

(*)

Berita lain tentang ginjal

Berita lain tentang Ramadhan 2021

Berita lain tentang TRIBUN WIKI

Baca berita terbaru lainnya di Google!

Sumber: Tribun Batam
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved