Harta Tahta dan Wanita, Uang Rakyat Biayai 146 Perempuan Simpanan, Aksi Xu Qiyao Bikin Geger China

Mantan Direktur Departemen Konstruksi Provinsi Jiangsu Xu Qiyao ditangkap dengan tuduhan penyuapan serius dan penyalahgunaan kekuasaan menggaet wanita

Kolase gambar ilustrasi via Serawak Report dan Tribun Bisnis
Harta Tahta dan Wanita, Uang Rakyat Biayai 146 Perempuan Simpanan, Aksi Xu Qiyao Bikin Geger China 

TRIBUNBATAM.id - Tak ada yang membantah korupsi para pejabat menyebabkan kesengsaraan bagi rakyat.

Banyaknya kasus korupsi di sejumlah negara, diikuti hukuman berat, ternyata belum juga membuat jera pejabat.

Ada saja kasus korupsi yang terjadi yang membuat para koruptor di berbagai negara begitu dikutuk masyarakat.

Mereka yang melakukan korupsi umumnya mempunyai motivasi sama, yakni harta, tahta dan wanita.

Seperti yang terjadi pada seorang koruptor di China, yang melakukan korupsi super besar diganjar hukuman mati.

Kasusnya bahkan sempat menghebohkan China, karena besarnya dan kelakuannya yang begitu parah.

Melansir 24h.com.vn pada (28/12/2019), Surat kabar di China melaporkan, bahwa pada Oktober 2000, Xu Qiyao - mantan direktur Departemen Konstruksi Provinsi Jiangsu, ditangkap dengan tuduhan penyuapan serius dan penyalahgunaan kekuasaan.

Baca juga: FAKTA Mencengangkan Koruptor Lai Xiaomin, Simpan 100 Wanita Dalam Satu Kompleks dan Uang 30 Ton

Baca juga: Tak Ada Tempat Bagi Koruptor di Korut, 1 Orang Ditembak Mati di Depan Umum, Keluarga di Asingkan

Dia dijatuhi hukuman mati oleh pengadilan Provinsi Jiangsu, diskors selama dua tahun, dicabut hak politiknya, dan disita semua properti pribadinya.

Menurut laporan lembaga investigasi, jumlah total uang yang diterima dari suap dan korupsi Xu Qiyao adalah 20 juta yuan.

Ilustrasi Hukuman mati
Ilustrasi Hukuman mati (kaskus.co.id)

Trik utamanya adalah memanfaatkan posisi dan kekuasaan, meminta suap dari pelaku bisnis dan individu yang ingin melakukan investasi dan proyek bisnis.

Penyelidik menemukan uang korup Xu Qiyao disimpan di brankas, dimasukkan ke dalam celah di dinding, dan bahkan lubang pohon di taman.

Media online Yzichan mengatakan, bahwa pada tahun 1997, Xu Qiyao ke sebuah pabrik untuk survei.

Dia mengungkapkan ketertarikannya yang besar pada furnitur di ruang rapat pabrik.

Setengah bercanda ia berkata: "Melihat interior di sini, saya berpikir lagi bahwa furnitur di rumah saya sudah tua dan ketinggalan zaman, tidak mengikuti perkembangan zaman".

Baca juga: Koruptor Tak Berkutik, Inilah Daftar Vonis Hakim Artidjo Alkostar Paling Ngeri

Baca juga: Bak Sarang Koruptor, Inilah 9 Negara Paling Korup di Dunia, Indonesia Nomor Berapa?

Sepekan kemudian, satu set furnitur mahoni senilai lebih dari 100.000 yuan dikirim di rumah Xu Qiyao .

Pada tahun 1998, Xu Qiyao menyetujui proyek perumahan komersial, setelah menghabiskan 50.000 yuan dengan "pesta teh" dengan investornya.

Pada tahun yang sama, unit yang membangun lingkungan baru di Yancheng, membawa 2.000 yuan, datang berkat Xu Qiyao untuk membantu pekerjaan berjalan lancar.

Koruptor China Dieksekusi Mati, 100 Gundiknya Tinggal di 1 Perumahan, Duit Tunai Korupsinya 30 Ton
Koruptor China Dieksekusi Mati, 100 Gundiknya Tinggal di 1 Perumahan, Duit Tunai Korupsinya 30 Ton (Kolase gambar ilustrasi via Serawak Report dan Tribun Bisnis)

Xu lahir pada November 1943, di Distrik Xinhai, Provinsi Jiangsu.

Ayah Xu bergabung dalam perang perlawanan melawan Jepang dan meninggal saat dia berumur 1 tahun.

Karena dia anak seorang pejuang, Xu disubsidi oleh masyarakat di daerah dan negara bagian, termasuk untuk pendidikannya.

Pada tahun 1969, Xu lulus dari universitas dengan jurusan irigasi.

Saat itu, Tiongkok jarang memiliki orang-orang berbakat, sehingga setelah baru lulus dari universitas, Xu ditugaskan ke posisi Wakil Ketua Komite Komune Truong Trang, Diem Thanh, kemudian Sekretaris Komune Trung Hung.

Baca juga: Berita Populer, Koruptor di Bintan Akhirnya Ditahan, Kabinda Kepri Pertama Divaksin Corona

Pada bulan Desember 1975, Xu diterima di partai tersebut dan secara bertahap dipromosikan.

Pada tahun 1991, Kota Yancheng mengalami banjir bersejarah. Xu Qiyao saat itu adalah walikota, pergi ke tempat kejadian untuk mengarahkan pengendalian banjir selama 28 hari dan malam, dan tidak pulang sekalipun.

Dia bekerja sampai kelelahan dan dirawat di rumah sakit.

Xu kemudian dipromosikan oleh media Tiongkok sebagai teladan cemerlang, dengan sepenuh hati bagi negara untuk rakyat.

Namun, di kemudian hari reputasi yang telah dibangunnya itu ia hancurkan dengan korupsi yang dilakukannya.

Ilustrasi koruptor
Ilustrasi koruptor (IST)

Bahkan, menurut surat kabar Sohu, pada saat ditangkap, Xu terkenal sebagai orang dengan jumlah kekasih terbanyak di Tiongkok, yaitu 146 orang.

Saat menggeledah rumah Xu, penyelidik menemukan hard drive komputer yang berisi nama dan beberapa foto sensitif dari 146 wanita simpanannya.

Bahkan, ketika masuk rumah sakit, ia masih sempat untuk 'memburu' wanita.

Seorang perawat, bernama Vuong Tu Le, menjadi salah satu 'mangsanya', bahkan putri perawat itu kemudian juga menyusul.

Baca juga: Artidjo Alkostar Meninggal Minggu 28 Februari 2021, Hakim Paling Ditakuti Koruptor

Vuong Tu Le kemudian dipromosikan menjadi kepala perawat rumah sakit.

Sementara memanfaatkan perasaan sang pejabat, Vuong Tu Le meminta Xu untuk mengatur pekerjaan untuk putrinya -Liu Lan, 19 tahun.

Liu Lan kemudian diterima bekerja di stasiun televisi kota.

Vuong Tu Le sangat bahagia tanpa menyadarinya, ternyata mendorong putrinya sendiri ke dalam "mulut harimau".

Gadis malang itu menjadi simpanan Xu, bahkan harus melakukan aborsi dua kali setahun dan tidak berani memberi tahu ibunya.

Selain ibu dan putri itu, Xu juga memiliki hubungan dengan banyak kekasih lainnya.

* Berita tentang Harta Tahta dan Wanita

* Berita tentang Pejabat Super Korup

* Berita tentang Koruptor Dihukum Mati

.

.

.

Baca berita menarik TRIBUNBATAM.id lainnya di Google

(*/ TRIBUNBATAM.id)

SUMBER: INTISARI

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved