HUMAN INTEREST
CERITA Bripka Raja Faisal, Polisi Perbatasan di Anambas Aktif di Bidang Sosial
Kisah Bripka Raja Faisal M hingga menjadi polisi perbatasan, terjadi secara tidak sengaja. Bagaimana ceritanya?
"Waktu saya lulus jadi anggota Polri itu tahun 2006.
Pas mau ke Natuna kan pakai kapal Pelni KM Bukit Raya.

Masya Allah lama sekali perjalanan ke sana itu sekitar 30 jam," kenangnya.
Saat dinyatakan lulus, Faisal yang merupakan anak pertama dari tiga bersaudara ini tidak menyangka bahwa dirinya sudah menjadi polisi.
Rasa gembira juga diungkapkan oleh orang tuanya saat itu.
Faisal tidak hanya aktif di Sabhara Polsek Siantan saja.
Ia juga aktif mengikuti komunitas Pen Gate yang aktif berkegiatan sosial termasuk menjadi relawan Covid-19.
Soal keaktifannya menjadi relawan covid-19 di Anambas bukan tak ada cerita.
"Ada manis ada pahitnya pasti. Kalau manisnya itu kita bisa kenalan dan dekat sama masyarakat.
Kalau pahitnya banyak juga. Saat dibutuhkan malam hari antar pasien saya harus antar.
Kadang khawatir juga takut kena Covid-19 kan," tuturnya.
Selama menjadi relawan Covid-19 di Anambas, ia benar-benar mengikuti protokol kesehatan secara ketat.
Baca juga: Satlantas Polres Anambas & Samsat Anambas Turun Bareng, Sosialisasi ke Warga Taat Bayar Pajak
Baca juga: Turnamen PUBG Mobile Digelar ESI Anambas, Cari Bibit Atlet e-Sports
Tidak hanya penerapan protokol kesehatan, namun juga peralatan pendukung bagi untuk mencegah penularan virus corona.
Polisi yang cukup nyentrik di kalangan sesama anggotanya ini, kini boleh dibilang menjadi idola.
Tidak sulit untuk menemukan Faisal jika ada yang membutuhkan pertolongan.
Biasanya dia akan siap siaga saat ada yang membutuhkan pertolongan.
"Saya sangat suka di bidang sosial, makanya sama masyarakat pada kenal semua," sebutnya.(TribunBatam.id/Rahma Tika)
Baca juga Berita Tribun Batam lainnya di Google
Berita Tentang Anambas