Telah Divonis Mati oleh BPOM, Justru Vaksin Nusantara Jalan Mulai dari Masyarakat hingga Eks Pejabat
Meski BPOM sudah memvonis mati Vaksin Nusantara yang diinisiasi eks Menkes dr Terawan Agus Putranto, puluhan orang antre untuk mendapatkan kekebalan
"Wewenang mengusulkan pun tidak punya," ujar Sudi Silalahi.
Baca juga: 7.000 Guru di Batam Sudah Divaksinasi Covid-19
Tapi Sudi Silalahi mengatakan akan berusaha membantu Terawan.
Sudi Silalahi pun lantas menemui Kepala Staf Umum TNI Letjen Supriadi. Yang ditemui juga tidak bisa memberikan janji apa pun –kecuali sebatas akan mengusahakan untuk mengusulkan.
"Jangan harap empat tahun sudah berhasil," ujar Supriadi.
Belakangan Sudi Silalahi pun sudah lupa soal itu. Kesibukan lain begitu banyak. Apalagi Sudi lantas pensiun dari dinas militer.
Empat tahun kemudian Sudi Silalahi menjadi sekretaris kabinet. Sedang Terawan tetap di RSPAD dan pangkatnya pun masih tetap mayor. Saat itulah si mayor menghadap sang menteri.
"Ternyata ia menghadap untuk minta saya me-launching program DSA di Gatot Subroto. Saya kaget, karena sebenarnya saya sendiri sudah lupa," ujar Sudi.
Baca juga: Vaksinasi Corona di Lingga, Tenaga Pendidik di Kecamatan Singkep Jadi Prioritas
Sudi Silalahi menolak.

Ia merasa bukan wewenangnya untuk melakukan yang bukan bidangnya. Tapi Terawan Agus Putranto ngotot.
Terawan mengingatkan alat itu ada karena jasa Sudi Silalahi.
Sudi Silalahi tetap menolak.
Akhirnya terjadi kompromi: tidak perlu ada launching. Langsung saja jalan. Sudi Silalahi mau jadi pasien pertama yang menggunakan alat DSA itu.
Baca juga: Diizinkan oleh FDA, AstraZeneca akan Lanjutkan Uji Coba Vaksin Covid-19 di AS
Seminggu kemudian Sudi Silalahi ke RSPAD. Untuk menjalani pemeriksaan awal. Saat itulah diketahui ada benjolan di pembuluh darah otak Sudi Silalahi.
Terawan sebenarnya berani saja melakukan DSA untuk kasus Sudi Silalahi seperti itu. Tapi mengingat Sudi seorang menteri maka Terawan usul: bagaimana kalau yang menangani Sudi itu guru DSA-nya yang di Amerika.
Kepala RSPAD pun menghadap Presiden SBY.
Diceritakanlah apa yang dialami di saluran darah di otak Sudi.
Terawan yang menjelaskan. Mereka pun minta izin presiden untuk membawa Sudi Silalahi ke San Francisco.
Terawan mengantarkan Sudi Silalahi ke Amerika. Jadi dikerjakan di sana. Oleh profesor yang juga guru Terawan di bidang DSA. Sekalian Terawan melihat perkembangan terbaru DSA di Amerika.
Baca juga: bright PLN Batam Vaksin Ribuan Pekerja dan Mitra
Berhasil.
Sudi Silalahi hanya satu hari di Amerika. Besoknya sudah bisa langsung kembali ke Jakarta. Ia sehat. Sampai sekarang.
"Kesibukan utama saya saat ini di bidang keagamaan," ujar Sudi Silalahi.
Setelah menjalani vaksinasi mandiri dengan Vaksin Nusantara, Sudi Silalahi hanya mengatakan: saya ingin memenuhi seruan Bapak Presiden Jokowi untuk mencintai produk dalam negeri!
(*/tribunbatam.id)
BACA JUGA BERITA TERBARU TRIBUNBATAM.id di GOOGLE NEWS
Baca Juga Berita lain tentang VAKSIN
Baca Juga Berita lain tentang DOKTER TERAWAN
Artikel ini telah tayang di tribun-medan.com dengan judul Divonis Mati BPOM, Vaksin Nusantara Jalan Terus, Puluhan Antre termasuk Eks Menteri Sudi Silalahi