NEWS WEBILOG TRIBUN BATAM

Pensiun Dini Dari PNS Demi Karier Politik, Ini yang Dirasakan Dedy Saputra, Enak Mana?

Dedy Saputra pernah menjadi seorang PNS. Terakhir ia menjabat Kepala Seksi di Dinas Pariwisata Kepri. Pensiun dari PNS tahun 2018

Penulis: Alfandi Simamora | Editor: Dewi Haryati
tribunbatam.id/Alfandi Simamora)
Screenshot foto News Webilog Tribun Batam menghadirkan Dedy Saputra, mantan PNS di Pemerintah Provinsi Kepri yang kini berkarier di dunia politik, Kamis (15/4/2021). Pensiun Dini Dari PNS Demi Karier Politik, Ini yang Dirasakan Dedy Saputra, Enak Mana? 

Tentu pertimbangan-pertimbangan seperti itu akan menjadi sesuatu yang lebih bernilai untuk masa depan kedepannya dibanding yang didapatkan dari gaji bulan tersebut.

Risiko-risiko yang saya bilang tadi ketika bekerja, terus ada kondisi-kondisi tertentu seperti politik dan kepala daerah yang mempengaruhi kinerja kita di dalam birokrasi itu.

TB: Sebelum melangkah untuk berhenti jadi PNS, apakah ada reaksi sang istri untuk memberikan saran dan masukan agar tidak berhenti?

DY: Tentu saja ada, karena istri saya juga PNS. Jadi awalnya itu harus kita bahas bersama. Saya dan istri punya kesamaan. Dulu kita sebelum PNS sama-sama di swasta dan sama-sama berwiraswasta.

Jadi kita sama-sama punya pengalaman bagaimana kehidupan yang tadi PNS dan bagaimana kehidupan kita berwiraswasta.

Inilah yang kita bicarakan, dengan pertimbangan-pertimbangan yang saya sebutkan tadi bagaimana kalau kita bekerja di birokrasi.

Tantangannya terus juga ada risiko-risikonya. Makanya kita harus memilih awalnya salah satu untuk berhenti dan yang satu meneruskan bisnis usaha dan satu tetap di PNS.

Hal ini karena pertimbangan risiko dan kondisi bekerja, akhirnya sepakat saya sebagai laki-laki berhenti dari PNS dan istri masih PNS.

Ketika saya memutuskan untuk berhenti itu tentu, saya sampaikan juga dengan orang tua, keluarga besar dan istri dan anak-anak saya.

Yang paling pertama mendukung itu adalah istri saya. Selanjutnya saya juga sampaikan kepada anak-anak, bahwa saya akan berhenti dari PNS. Akhirnya anak-anak yang paling senang, karena lebih banyak waktu bersama anak-anak.

Selanjutnya, saya sampaikan ke orang tua, orang tua saya agak lama menerima saya berhenti jadi PNS. Tetapi ayah saya mantan Wakil Wali Kota Tanjungpinang.

Itu salah satu yang mendukung penuh setelah istri saya. Mungkin karena ayah saya seorang birokrat tulen di masa akhirnya menjadi Wakil Wali kota Tanjungpinang, tentu tahu kondisi yang saya alami ketika bekerja sebagai PNS.

TB: Bagaimana rasanya memulai sesuatu dari awal di dunia yang baru? Apa kira-kira tantangan terbesar Abang?

DY: Memulai sesuatu yang baru di dunia politik, kalau bagi saya adalah dunia yang baru ketika berhenti dari PNS.

Tapi karena pemberitaan, walaupun kita baru di dunia politik, kita mengikuti terus perkembangan politik di tanah air dan politik lokal. Pada dasarnya tidak begitu masalah ketika saya memulai di dunia politik setelah keluar dari PNS. Mungkin karena dukungan teman-teman dan masukan Insyallah berjalan dengan baik.

TB: Ketika Abang terjun ke dunia politik, saat hendak terjun ke sana, apakah sudah ada partai politik yang sudah abang tentukan untuk terjun di dunia politik?

DY: Keputusan berhenti ini pada tahun 2018, saya dikenalkan dengan sebuah partai. Pada saat itu partai yang baru untuk terlibat di dalam partai tadi.

Bagi saya tidak ada masalah karena itu partai baru, dan teman-teman yang support untuk berpolitik akhirnya saya memutuskan untuk berpolitik di partai yang baru untuk belajar dari banyak hal administrasi politik.

Terus juga bagaimana kita berhubungan dengan masyarakat dan seterusnya.

Jadi mengapa saat itu saya memilih di partai politik yang baru, karena kita sama-sama belajar di sana. Saya banyak ketemu orang baru di dunia politik dan kemungkinan belajar politik itu lebih murni dan lebih dalam.

TB: Apa kenikmatan yang dialami ketika berkecimpung di dunia politik sementara di sisi lain posisi ini tidak mendatangkan uang secara langsung bagi diri sendiri dan tentunya keluarga?

DY: Saya melihat partai poltik sesuatu yang bisa dijadikan tempat mengabdi, tempat belajar kepemimpinan, belajar administratif, belajar berpolitik dan juga sebagai wadah untuk bertemu dengan masyarakat langsung.

Dulu ketika dunia saya di birokrasi, mungkin saya punya peluang yang kecil untuk berbagi langsung dengan masyarakat. Salah satunya berbagi gagasan , mendengarkan kecil kemungkinannya.

Ketika kita di birokrasi hal yang lebih banyak kita lakukan adalah mendapatkan instruksi. Jadi polanya dari atas ke bawah, bukan dari bawah ke atas.

Kalau kita di dunia politik, bersyukur kita punya kesempatan untuk berinteraksi langsung dengan masyarakat. Dimana masyarakat bisa langsung menyampaikan pendapat dan gagasannya kepada partai-partai politik. Kita juga mempunyai kesempatan untuk memperjuangkan aspirasi mereka. Misalnya melalui anggota dewan yang berasal dari politik kita.

Ataupun melalui mekanisme-mekanisme yang diadakan oleh Pemerintah.Itulah bagi saya sesuatu kelebihan yang bisa saya dapatkan ketika saya berada di partai politik.

TB: Saat ini apakah masih berada di partai politik tersebut atau ada rencana untuk berpindah ke partai politik lain?

DY: Saya masih di Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Saya di percaya PKB menjadi ketua di Lembaga Pemenangan Pemilu (LPP) DPC PKB Kota Tanjungpinang.

Saya merasa terpanggil oleh teman-teman DPC PKB Tanjungpinang untuk bersama-sama membesarkan PKB, karena PKB Tanjungpinang ini punya potensi yang besar memajukan milenial atau anak-anak muda Kota Tanjungpinang karena anggota Dewan kita di DPRD Kota Tanjungpinang berasal dari milenial-milenial Kota Tanjungpinang dan umur mereka tidak lebih dari pada 30 tahun.

Ke depannya saya pikir anak-anak muda Tanjungpinang akan mudah diterima dan mudah diserap aspirasinya melalui PKB ini.

Termasuk saya yang lebih banyak konsen ke pemberdayaan anak muda dan tertarik untuk bergabung dengan teman-teman di PKB.

Mengapa saya konsen di wadah perpolitikan di PKB, kita akan buat PKB notabenenya seperti anak kandung yang dilahirkan oleh ormas NU.

Biasanya anak-anak muda melihat ini adalah kumpulan-kumpulan ulama dan orang-orang tua, tapi ini berbeda.

Kondisi sekarang berbeda, bahwa partai politik adalah milik semua orang. Lintas golongan, lintas agama dan juga lintas usia.

Teman-teman milenial langsung dicontohkan PKB pada saat itu kita mengusung beberapa milenial dan mereka duduk di DPRD Kota Tanjungpinang.

Saat ini juga mereka konsen tentang pembangunan sumber daya manusia anak muda Tanjungpinang.

TB : Jika kaum milenial ingin masuk di dunia politik apa motivasi dan gambar yang bisa diberikan kepada kaum melenial?

DY: Kita pada saat ini berada pada bonus demografi, dimana jumlah milenial itu hampir 40 persen adalah penduduk dunia, termasuk Indonesia.

Mereka ini adalah calon-calon pemimpin masa depan, dan mereka adalah calon-calon pemimpin politik dan pemimpin birokrasi masa depan. Sehingga mereka harus kita persiapkan untuk menjadi pemimpin.

Mereka tidak boleh terlena dengan kehidupan, misalnya bersenang-senang ataupun ngopi sana sini.Tapi mereka harus punya visi ke depan menjadi pemimpin bagi daerahnya dan bagi bangsa Indonesia.

Oleh sebab itu, saya ingin mengajak atau pun memberikan suatu gambaran kepada teman-teman milenial bahwa lakukanlah hal-hal yang baik dimulai dari sekarang dengan kapasitas dan kemampuan kita untuk punya daya saing yang tinggi ketika kita berada di masa depan.

Bagi teman-teman milenial yang tertarik di dunia birokrasi silakan, dalami ilmu-ilmu birokrasi. Jadilah birokrasi yang baik dan melayani.

Sementara itu bagi teman-teman milenial yang tertarik di dunia politik silakan berkarierlah di dunia politik, belajarlah bagaimana mengelola politik dan partai politik dengan baik.

Sehingga nanti akan muncul pemimpin-pemimpin politik dan pemimpin birokrasi yang orientasinya melayani kepada masyarakat.

Apalagi saat ini teman-teman milenial dekat dengan dunia teknologi. Hal inilah yang harus dimanfaatkan secara maksimal oleh teman-teman anak muda sekarang.

Sebab dalam situasi Covid-19 saat ini, teknologi sudah menjadi peran yang sangat penting.

Contoh yang kita lakukan sekarang berkomunikasih melalui jarak jauh melalui teknologi.

Maka dari itu teman-teman milenial harus mendalami hal yang seperti ini. Karena dalam jangka waktu beberapa tahun kedepan semua perangkat-perangkat ini tentu akan kita ubah melalui teknologi.

Jadi saran saya buat teman-teman generasi muda ke depan, kalau mau berkarier di dunia politik silakan dan di birokrasi silakan.

Tapi tetapkan pendirian bahwa hal yang kita lakukan sekarang baik untuk kita, keluarga, masyarakat dan baik juga untuk masa depan.

TB: Kira-kira apa target terbesar Abang saat jadi politisi saat ini setelah keluar dari lingkaran PNS?

DY: Kalau secara kepartaian, tentu kita akan menambah anggota legislatif yang saat ini dua orang duduk di DPRD Kota Tanjungpinang akan kita pertahankan dan kita tambah lagi formasi.

Tentu dengan kerja keras dan program yang akan kita susun nantinya, termasuk salah satu program mendekati kaum milenial. Kebetulan saya fokus di kaum milenial, kita akan membuat program-program yang contohnya lebih menyasar kepada anak muda.

Kita akan lebih banyak bergerak di literasi digital, memperkenalkan bagaimana pemanfaatan digital di dunia ekonomi dan mengajak mereka terlibat di dalam ekonomi digital, sehingga kedepan ketika dunia berubah menjadi dunia digital anak-anak mudah akan lebih siap menghadapi masa depan.

TB: Apa pesan Abang kepada anak-anak muda?

DY: Buat generasi muda milenial Kota Tanjungpinang di Provinsi Kepri agar terus menggali potensi. Jangan terlena dengan kondisi zaman.

Belajarlah hal-hal baru karena kita tidak tahu kedepannya seperti apa. Kita juga tidak tahu nanti, apakah pandemi ini segera berlalu akan terus berlanjut.

Kita harus persiapkan dengan matang dari segi ilmu pengetahuan, pengalaman, koneksi itulah yang harus kita persiapkan.

Jadi jangan terlena kondisi sekarang lebih banyak bermain, melakukan hal- hal yang kurang bermanfaat di kurangi karena potensi diri kita itu akan kita lihat ketika kita berada di masa depan.Saat itulah kita memanfaatkan apa yang kita punya sekarang agar bermanfaat untuk orang banyak.

(tribunbatam.id/Alfandi Simamora)

Baca juga Berita Tribun Batam lainnya di Google

Berita Tentang News Webilog Tribun Batam

Sumber: Tribun Batam
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved