BATAM TERKINI
CATAT! Meski Sudah Divaksin Calon Penumpang Tetap Wajib Jalani Rapid Test Antigen
Meski sudah divaksin, penumpang kapal antar provinsi lewat Pelabuhan Ferry Domestik Sekupang masih wajib melampirkan hasil rapid test antigen.
Penulis: Beres Lumbantobing |
BATAM, TRIBUNBATAM.id -Meski sudah divaksin, penumpang kapal antar provinsi lewat Pelabuhan Ferry Domestik Sekupang masih wajib melampirkan hasil rapid test antigen.
Sementara bagi para penumpang antar daerah dalam provinsi cukup melampirkan surat keterangan sehat (SKM) dari rumah sakit, puskesmas atau klinik.
Kepala Bidang Pengendalian Karantina dan Survei Lan Evidemiologi, Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas 1 Batam, Romel Simanungkalit saat dihubungi, Jumat (16/4/2021) mengatakan, persyaratan perjalanan arus penumpang masih diwajibkan melengkapi hasil pemeriksaan kesehatan.
"Iya, tentu. Itu sudah menjadi ketetapan di masa pandemi ini. Ini berlaku tak hanya di Batam namun secara nasional," ujar Romel.
Kata dia, aturan wajib rapid antigen berlaku bagi mereka yang melakukan perjalanan antar provinsi.
"Seperti tujuan pulau yang di luar Kepri, ke Dumai, Tembilahan, Kuala Tungkal, Buton itu wajib rapid. Rapid harus Antigen, petugas kita 24 jam stanby di pelabuhan melakukan pemeriksaan," jelasnya.
Baca juga: KASUS Covid-19 di Batam dan Tanjungpinang Kembali Melonjak, Gubernur Kepri Langsung Gelar Rapat
Sementara penumpang antar pulau yang masih berada dalam Provinsi Kepri, seperti Tanjung Balai, Tanjung Batu, Moro, Tanjung Pinang, Lingga dan sekitarnya cukup melampirkan surat kesehatan atau SKM.
Semua perjalanan penumpang wajib mengisi riwayat perjalanan E-HAC yang akan diperiksa petugas Kantor Kesehatan Pelabuhan di pintu kedatangan penumpang di pelabuhan.
Mengenai pertanyaan kenapa yang sudah divaksin masih harus melampirkan hasil rapid test, Romel menjelaskan, karena vaksinasi merupakan upaya pemerintah untuk menekan penyebaran covid-19.
"Divaksin bukan berarti virus tak dapat masuk ke dalam tubuh, melainkan untuk menjaga imunitas kekebalan tubuh terhadap virus covid-19. Divaksin, sedikit kemungkinan mereka akan terpapar jika dibanding yang belum vaksin," kata Romel.
Kendati demikian Romel tetap mengingatkan setiap penumpang yang melakukan perjalanan agar dapat tetap memastikan kondisi kesehatan.
"Pastikan kondisi kesehatan, jangan sampai menyebarkan virus atau sebaliknya saat kondisi kesehatan lemah, itu lebih mudah terpapar. Wajib gunakan masker juga ya," katanya.
Sudah Divaksin, Wawako Batam Positif Covid-19
Wakil Walikota Batam, Amsakar Achmad, dikabarkan positif Covid-19.
Kabar ini pun sontak membuat banyak pihak heran mengingat, Amsakar telah mendapatkan suntik vaksin Covid-19 sebanyak dua kali.
Penyuntikan dosis pertama terhadapnya dilakukan pada tanggal 15 Januari 2021 lalu.
Sedangkan untuk dosis kedua dilakukan dua pekan setelah itu atau tepat pada tanggal 29 Januari 2021 lalu.
Menyikapi hal ini, Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kota Batam, Didi Kusmarjadi pun langsung merespons keheranan banyak orang tersebut.
“Efficacy (kemanjuran) vaksin Sinovac hanya sekitar 60 persen,” jawab Didi saat ditanyakan Tribun Batam, Jumat (16/4/2021).
Oleh sebab itu, lanjut Didi, setiap orang harus tetap menerapkan pola hidup sehat serta mematuhi protokol kesehatan (prokes) kendati telah mendapatkan suntik vaksin.
“Untuk prokes, semua wajib,” katanya lagi.
Disinggung terkait kronologi terpaparnya Amsakar Achmad, Didi menyebut jika yang bersangkutan telah mengumumkannya langsung di laman media sosial.
“Sudah ada statement beliau di medsos,” katanya.
Diberitakan sebelumnya, melalui laman media sosial, Amsakar Achmad mengumumkan jika dirinya beserta istri tercinta, Erlita, terpapar Covid-19.
Diceritakan oleh Amsakar, keduanya memiliki gejala berbeda.
“Saya kehilangan bau penciuman. Sedangkan istri saya mengalami demam tinggi,” tulis Amsakar di laman media sosial.
Gejala itu, lanjut dia, dirasakan pada hari Jumat, 9 April 2021. Sehingga, keduanya pun harus dilarikan ke RS. Awal Bros Batam untuk menjalani perawatan intensif, Sabtu (10/4/2021).
Kasus Baru Terus Melonjak
Sebelumnya diberitakan, awal Ramadhan lalu, jumlah temuan kasus baru Covid-19 di Batam meningkat pesat.
Berdasarkan hasil tracing Satgas Penanganan Covid-19 Kota Batam, terdapat 90 kasus baru, pada Rabu (14/4/2021).
Kasus baru tersebut di antaranya merupakan 12 orang pasien Suspek, dan 88 pasien Asimptomatik.
Salah satu pasien Suspek adalah bernomor kasus 6404, dengan inisial Tn. BPS.
Yang bersangkutan adalah seorang wiraswasta 63 tahun yang tinggal di kawasan Villa Panbil, Mukakuning, Sei Beduk, Batam.
Kini dirawat di RS Awal Bros, pasien sempat mengalami keluhan batuk kering, demam, sesak nafas, dan riwayat hipertensi.
Selain itu, ada pula pasien lansia lainnya bernomor kasus 6.403, dengan inisial Tn A.
Yang bersangkutan adalah seorang wiraswasta berusia 64 tahun, dan tinggal di kawasan Puri Agung, Mukakuning, Sei Beduk, Batam.
"Pasien sempat mengeluh badan lemas, tidak mau makan selama 4 hari, dan ada riwayat pengobatan tuberkolosis. Kini dirawat di RS Awal Bros," ujar Ketua Bidang Kesehatan Satgas Penanganan Covid-19 Kota Batam, Didi Kusmarjadi.
Baca juga: Mau Cari Takjil Sambil Piknik Tipis-tipis? Coba ke Bazar Ramadhan Jabal Arafah, Mirip Arab Street
Akibat kasus membludak, angka kasus Covid-19 di Batam saat ini mencapai 6489 kasus. Di antaranya, 5989 pasien telah sembuh, 158 meninggal dunia, dan 342 sedang dirawat.
Penambahan kasus baru di minggu kedua April ini merupakan temuan kasus baru terbanyak dalam satu minggu selama tahun 2021. Grafik perkembangan kasus mencatat bertambah 237 kasus baru dalam seminggu di minggu kedua April 2021.
"Kini, tingkat kesembuhan pun sedikit menurun di angka 92,2 persen, sedangkan tingkat kematian mencapai 2,4 persen dan tingkat kasus aktif 5,2 persen," ujar Didi.
Kota Batam kini didominasi oleh zona merah. Terhitung ada tujuh kecamatan yang saat ini berzona merah, yaitu Batam Kota dengan 90 kasus dalam perawatan, Sei Beduk 44 kasus, Sagulung 21 kasus, Bengkong 26 kasus, Lubukbaja 33 kasus, Sekupang 47 kasus, dan Batuaji 51 kasus.
Sementara itu, kecamatan Nongsa tetap di zona oranye dengan 15 kasus Covid-19. Dua kecamatan lainnya berzona kuning, yakni Batu Ampar dengan 10 kasus, dan Belakangpadang dengan 5 kasus.
Sedangkan dua kecamatan di wilayah Hinterland, yaitu Galang dan Bulang masih berzona hijau tanpa kasus Covid-19. (TRIBUNBATAM.id/Beres Lumbantobing/Ichwan Nurfadillah/Hening Sekar Utami)
*Baca juga Berita Tribun Batam lainnya di Google
Berita Tentang Batam