Cara Soeharto Taklukan KKB Papua, 14.000 Pasukan Tunduk dan Kembali ke NKRI

Beginilah Cara Soeharto Taklukan KKB Papua, 14.000 Pasukan Tunduk dan Kembali ke NKRI.

KOMPAS/JB SURATNO
KKB PAPUA - Cara Soeharto taklukan KKB Papua. FOTO: Soeharto, 1998 

Berbagai penghadangan dilakukan kelompok KKB Papua Mandatjan di kecamatan Warmare dan Ransiki.

Aparat keamanan di sana tak cukup menanggulangi keadaan.

Motif pemberontakan Lodewijk Mandatjan bukan semata-mata ingin memisahkan diri dengan Indonesia.

Mandatjan memberontak karena buruknya keadaan ekonomi pada awal Irian Barat bergabung dengan Indonesia.

Bahkan Mandatjan sendiri adalah seorang pejuang Trikora yang merasa kecewa dengan Indonesia karena hal tersebut.

Aksi teror KKB Papua pimpinan Lodewijk Mandatjan baru mereda setelah Sarwo Edhie Wibowo turun tangan.

Hal ini berawal saat Sarwo Edhie Wibowo menjabat sebagai panglima Kodam XVII/Tjendrawasih (1968-1970).

Sarwo Edhie Wibowo saat itu mau tak mau harus menghadapi sepak terjang KKB Papua pimpinan Lodewijk Mandatjan.

Dalam menghadapi aksi teror KKB Papua saat itu, Sarwo Edhie Wibowo memadukan operasi tempur dengan operasi non tempur.

Menurutnya, strategi non tempur digunakan lantaran ia menganggap para KKB Papua masih merupakan saudaranya sebangsa dan setanah air.

"Kalau pemberontak kita pukul terus menerus, mereka pasti hancur. Tetapi mereka adalah saudara-saudara kita. Baiklah mereka kita pukul, kemudian kita panggil agar mereka kembali ke pangkuan Ibu Pertiwi" kata Sarwo Edhie Wibowo dalam buku karya Hendro Subroto.

Sarwo Edhie Wibowo kemudian memberi tugas kepada perwira Kopassus Mayor Heru Sisnodo dan Sersan Mayor Udara John Saleky untuk menemui pimpinan KKB Papua yang bernama Lodewijk Mandatjan.

Tujuannya adalah membujuk agar Mandatjan beserta anak buahnya mau kembali lagi ke pangkuan NKRI.

Tanpa membawa senjata, Mayor Heru Sisnodo dan Sersan Mayor Udara John Saleky berjalan kaki memasuki hutan untuk menemui pimpinan KKB Papua itu.

Saat bertemu dengan Mandatjan, Mayor Heru Sisnodo berkata: "Bapak tidak usah takut. Saya anggota RPKAD (sekarang Kopassus). Komandan RPKAD yang ada di sini anak buah saya. Dia takut sama saya. Kalau bapak turun dari hutan, nanti RPKAD yang akan melindungi bapak."

Halaman
123
Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved