PPDB 2021

PPDB 2021, SMAN 1 Toapaya Bintan Terima 216 Calon Siswa Baru, Daftar Lewat Online

SMAN 1 Toapaya Bintan menyiapkan enam ruang kelas jelang PPDB 2021. Jumlah calon siswa yang akan diterima sebanyak 216 orang

Penulis: Alfandi Simamora | Editor: Dewi Haryati
tribunbatam.id/istimewa
PPDB 2021, SMAN 1 Toapaya Bintan Terima 216 Calon Siswa Baru, Daftar Lewat Online. Foto Kepala SMAN 1 Toapaya Bintan Abdul Jamil 

BINTAN, TRIBUNBINTAN.com - Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 1, Toapaya Kabupaten Bintan, menyiapkan enam ruang kelas untuk Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) yang akan dibuka Juni 2021.

Dari enam kelas yang disediakan itu, kuota siswa baru yang akan diterima yakni 216 orang.

"Jadi masing-masing siswa dalam satu ruang kelas itu ada sebanyak 36 orang," kata Kepala SMAN I Toapaya, Abdul Jamil, Kamis (20/5/2021).

Ia mengatakan, pelaksanaan PPDB di SMAN 1 Toapaya tahun ini masih menerapkan pendaftaran online seperti tahun lalu.

"Kita masih menerapkan pendaftaran melalui online seperti tahun lalu," tuturnya.

Jamil menambahkan, pelaksanaan PPDB online diperkirakan akan dimulai akhir Juni 2021.

Pada pelaksanaan PPDB online, pihaknya juga akan menyediakan operator.

Bahkan akan berkordinasi dengan pihak Telkomsel untuk masalah jaringan dan PLN untuk aliran listrik.

"Untuk operator saat ini sedang dipersiapkan. Mudah-mudahan pelaksanaan PPDB nanti bisa berjalan lancar di hari H-nya," tutupnya. (tribunbatam.id/Alfandi Simamora)

SMAN 1 Tanjungpinang Buka Kuota 360 Orang

Sementara itu, Penerimaan Peserta Didik Baru atau PPDB 2021 jadi perhatian sejumlah orang tua wali murid.

Mereka bersiap untuk mendaftarkan anak mereka ke jenjang yang lebih tinggi lagi.

Persiapan tidak hanya dilakukan oleh calon peserta didik saja.

Sejumlah sekolah di Kepri juga bersiap menyambut PPDB 2021 ini.

SMAN 1 Tanjungpinang misalnya.

Kepala SMAN 1 Tanjungpinang, Imam Syafi'i mengungkap, jika sekolah mengedepankan penerimaan calon peserta didik melalui jalur prestasi.

Meski demikian, Imam menyebut jika sekolah juga mengedepankan aturan zonasi sebesar 50 persen dari total kuota yang dibuka.

Baca juga: PPDB 2021 - SMKN 8 Khusus Farmasi Batam Tunggu Teknis Disdik Kepri

Aksi mayoret SMAN 1 Tanjungpinang saat upacara peringatan HUT ke-56 Gerakan Pramuka Provinsi kepri di Gedung Daerah Tanjungpinang
Aksi mayoret SMAN 1 Tanjungpinang saat upacara peringatan HUT ke-56 Gerakan Pramuka Provinsi kepri di Gedung Daerah Tanjungpinang ()

Ini menurutnya diatur tegas dalam Permendikbud Nomor 1 Tahun 2021 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru.

Dalam aturan tersebut, selain mengatur soal zonasi juga mengatur bagian afirmasi 15 persen.

Selanjutnya pindah tugas 5 persen dan prestasi 30 persen, yang terdiri dari prestasi akademik dan prestasi non akademik.

Hal ini berbeda dari tahun-tahun sebelum berlakunya zonasi.

"Secara umum, metode dan skema PPDB 2021 tak berbeda jauh dari tahun ajaran sebelumnya," ungkapnya dalam News Webilog Tribun Batam edisi 3 Mei 2021.

Imam menyebutkan, wilayah zonasi SMA Negeri 1 Tanjungpinang mencakup wilayah Tanjungpinang Barat yang berdekatan dengan SMA Negeri 3 dan SMA Negeri 5.

Selain itu sekolah pendukung lainnya yang berdekatan ada SMP Negeri 1, SMP Negeri 3, SMP Negeri 5, SMP Negeri 8, SMP Negeri 15 dan SMPS Hang Tuah.

Dari sejumlah sekolah itu, yang dulunya kalau mengedepankan prestasi, mereka tidak dapat masuk penerimaan.

Tapi dengan melalui zonasi mereka bisa mendapatkan.

Ia merinci, kelebihan yang diperoleh dari penerimaan tahun lalu, jalur zonasi kuota 180 dengan pendaftar mencapai 506 orang.

Kemudian jalur afirmasi kuota 54 pendaftar 33 orang, jalur pindah tugas kuota 18 pendaftar 16 orang.

Lalu jalur prestasi akademik kuota 54 pendaftar 47 dan non akademik kuota 54 pendaftar 89.

Verol, seorang siswa SMAN 1 Tanjungpinang harus mengikuti ujian nasional berbasis komputer (UNBK) Senin (9/4/2018) pagi dengan kondisi cedera tangan
Verol, seorang siswa SMAN 1 Tanjungpinang harus mengikuti ujian nasional berbasis komputer (UNBK) Senin (9/4/2018) pagi dengan kondisi cedera tangan (TRIBUNBATAM/THOM LIMAHEKIN)

Sehingga total yang kami terima sebanyak 360 siswa dari total pendaftar 691 pendaftar calon peserta didik.

Kuota yang belum terpenuhi akhirnya dipenuhi zonasi.

"Karena itu zonasi yang tadinya 180 menjadi 210 karena zonasi minimal 50 persen," papar Imam.

Dalam kesiapan PPDB Tahun Ajaran 2021-2022, SMA Negeri 1 Tanjungpinang akan menyediakan 10 rombongan belajar (rombel).

Satu rombel kuota 36 maka total menjadi 360 sesuai kuota zonasi 50 persen, afirmasi 15 persen, pindah tugas 5 persen dan prestasi akademik dan non akademik 30 persen.

Langkah selanjutnya yang dilakukan peserta seperti biasa di antaranya pendaftaran, pengumuman diterima.

Selanjutnya proses daftar ulang, tes peminatan dan penentuan peminatan dan penentuan peminatan MIPA dan IPS yang dilakukan melalui online

Pada saat peminatan MIPA dan IPS ini biasa terjadi kecenderungan hampir mayoritas peserta seleksi berminat di MIPA.

"Tapi kita mengikuti sesuai alur yakni ada tes peminatannya dari situlah kita akan menentukannya," ucapnya.

Imam menuturkan dampak yang diperoleh dari PPDB zonasi ialah masyarakat sekitar sekolah merasa sangat bersyukur.

Karena selama bertahun-tahun hanya sebagai penonton dan saat ini anak ataupun cucunya bisa bersekolah di SMAN 1 Tanjungpinang.

Baca juga: PPDB 2021 - SMKN 8 Khusus Farmasi Batam Tunggu Teknis Disdik Kepri

Baca juga: Disdik Kepri Ajak Warga Sukseskan PPDB 2021

Latar belakang ekonomi, sosial kemasyarakatan menjadi beragam.

Pasalnya banyak siswa zonasi berasal dari keluarga tidak mampu, suku bangsa, etnis sangat beragam, potensi akademik beragam mulai dari mutu yang baik, sedang dan kurang.

"Hal yang menonjol pada peningkatan keberagaman meningkatnya jumlah siswa tidak mampu 62 orang (2014) menjadi 256 orang (2020).

Peserta didik dari sekolah indek mutu baik menjadi peserta dengan indek mutu baik, sedang dan kurang lalu meningkatnya jumlah peserta didik tiap tahunnya," sebutnya.

Adapun peningkatan keberagaman karakter peserta didik juga berdampak pada motivasi belajar.

Fasilitas belajar, kedisiplinan dan peran serta orang tua, pergaulan antar siswa menjadi lebih beragam.

Adanya interaksi antara siswa dan guru yang ekstra serta interaksi orang tua dan guru menjadi lebih meningkat.

Selain itu membentuk grup diskusi guru dan siswa serta grup diskusi guru bersama orang tua, meningkatkan peran serta stakeholder dan komite sekolah.

Kemudian, selama pembelajaran daring memberikan pinjaman tablet bagi siswa yang tidak memiliki serta memberikan bimbingan individual maupun kunjungan ke rumah.

Dengan beragamnya latar belakang siswa lanjut Imam, membuat pihaknya sedikit kerepotan sehingga diperlukannya kerja ekstra untuk pelayanan proses belajar mengajar melalui motivasi dan pembinaan kepada siswa.

"Upaya yang dilakukan sekolah dalam menghadapi keberagaman akibat PPDB zonasi, sekolah memberikan keringanan pembebasan pembayaran SPP bagi siswa yang tidak mampu.

Memberi motivasi bagi guru-guru dalam mengelola siswa yang beragam, meningkatkan peran serta wali kelas dan guru BK dalam penanganan masalah siswa sedini mungkin," ujarnya.

Ia berharap pelayanan pihaknya dalam menghadapi PPDB tahun ini lebih baik lagi.

"Namun demikian hal yang terbaik selalu saya tekankan kepada anak-anak adalah kamu akan kami bina.

Kamu akan kami jadikan orang hebat meskipun tadinya berasal dari latar belakang yang beragam," ujarnya. (TribunBatam.id/Alfandi Simamora/Noven Simanjuntak)

Baca juga berita Tribun Batam lainnya di Google

Berita tentang Kepri

Berita tentang Bintan

Berita tentang PPDB 2021

Sumber: Tribun Batam
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved