TRIBUN WIKI

23 Tahun Soeharto Lengser, Ini Perjuangan Amien Rais Lawan Penguasa Orba, Dapat Ancaman

23 Tahun Soeharto Lengser, Ini Perjuangan Amien Rais Lawan Penguasa Orba hingga Diancam

ISTIMEWA
SOEHARTO LENGSER - 23 Tahun Soeharto Lengser, Ini Perjuangan Amien Rais Lawan Penguasa Orba hingga Diancam. FOTO: KOLASE AMIEN RAIS DAN SOEHARTO 

Berkaca dari banyaknya ancaman yang ia terima menjelang masa reformasi, Amien merasa heran mengapa dirinya begitu berani.

"Jadi memang waktu itu saya kadang-kadang juga mengapa saya dulu begitu berani, saya tidak tahu juga," ucap Amien.

Namun berdasarkan kejadian itu, ia menyadari bahwa kekuasaan tertinggi memang berada di tangan rakyat.

"Yang kita hadapi kan sebuah mesin birokrasi, mesin militer, mesin politik yang sepertinya kokoh sekali, tidak terbayangkan bisa turun secara konstitusional," ujar Amien.

"Rakyat itu memang akhirnya pemilik kedaulatan sejati," tandasnya.

Detik-detik Ketika Presiden Soeharto di Ujung Tanduk Kekuasaan, Ia Akhirnya Menyatakan Mundur

KKB PAPUA - Cara Soeharto taklukan KKB Papua. FOTO: Soeharto, 1998
KKB PAPUA - Cara Soeharto taklukan KKB Papua. FOTO: Soeharto, 1998 (KOMPAS/JB SURATNO)

Ini Kisah saat Soeharto akhirnya mundur dari kursi kepemimpinan R! satu yang sudah ditempati puluhan tahun.

Pemimpin Orde Baru tersebut ketika itu sangat berkuasa, namun akhirnya tumbang dengan kekuatan rakyat yang dikenal sebagai orde reformasi.

Pada Selasa siang itu, 19 Mei 1998, Presiden Soeharto memanggil sejumlah tokoh, dari ulama, pimpinan organisasi kemasyarakatan, hingga budayawan.

Mereka yang hadir di antaranya adalah Malik Fadjar yang mewakil PP Muhammadiyah, Abdurrahman Wahid dari Nahdlatul Ulama, cendekiawan Nurcholis Madjid, hingga Emha Ainun Nadjib.

Kepada para tokoh bangsa itu, Soeharto membahas soal desakan mundur yang disampaikan para mahasiswa, yang saat itu sudah menguasai gedung MPR/DPR di Senayan.

Soeharto menyatakan, mundur atau tidaknya ia sebagai Presiden tidak menjadi masalah.

"Yang perlu kita perhatikan, apakah dengan kemunduran saya itu keadaan ini akan segera bisa diatasi," ujar Soeharto dalam keterangan persnya, dikutip dari dokumentasi Kompas yang terbit Rabu 20 Mei 1998.

Dalam kesempatan yang sama, Soeharto mengumumkan akan melaksanakan pemilihan umum (pemilu) secepatnya berdasarkan undang-undang pemilu yang baru.

Ia bahkan menegaskan, tak bersedia lagi dicalonkan sebagai presiden.

Ketika itu, Soeharto baru beberapa bulan dilantik MPR sebagai pemegang mandat.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Manado
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved