PENANGANAN COVID

Alat PCR Terbatas, Kadinkes Kepri: Positif Rapid Test Antigen Bisa Langsung Isolasi

Kadinkes Kepri mengatakan, aturan ini dipetegas dengan Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 3602 Tahun 2021.

TribunBatam.id/Hening Sekar Utami
KADINKES KEPRI - Kepala Dinas Kesehatan atau Kadinkes Kepri, Moh. Bisri mengatakan, Kemenkes RI telah memperbolehkan hasil rapid tes Antigen sebagai rujukan penanganan pasien Covid-19. 

BATAM, TRIBUNBATAM.id - Keterbatasan alat PCR test membuat antrean sampel SWAB menjadi overload.

Hal ini diungkapkan oleh Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), Mochammad Bisri.

Menurutnya terbatasnya alat PCR test, waktu pemeriksaan yang cukup lama, serta jarak pengiriman yang jauh, mengakibatkan proses tracing menjadi terhambat.

Persoalan ini telah dikomunikasikan langsung kepada Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (RI).

Guna mengatasi overload antrean sampel PCR test, Kemenkes RI telah memperbolehkan hasil Rapid Tes Antigen sebagai rujukan penanganan pasien Covid-19.

"Karena kondisi PCR test overload, maka kita mengacu pada Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 3602 Tahun 2021.

Di situ disebutkan ada dua kategori, yakni wilayah yang sarana PCR-nya lengkap dapat tetap menggunakan PCR test.

Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Batam, Jefridin Hamid menjalani rapid test antigen, Senin (17/5/2021). Jefridin mengatakan, pencegahan penyebaran Covid-19 di lingkungan Pemko Batam perlu dilakukan mengingat selama Lebaran pegawai banyak bertemu dengan sanak saudara masing-masing.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Batam, Jefridin Hamid menjalani rapid test antigen, Senin (17/5/2021). Jefridin mengatakan, pencegahan penyebaran Covid-19 di lingkungan Pemko Batam perlu dilakukan mengingat selama Lebaran pegawai banyak bertemu dengan sanak saudara masing-masing. (TRIBUNBATAM.id/Roma Uly Sianturi)

Sedangkan wilayah yang terbatas PCR test bisa menggunakan Rapid Test Antigen," jelas Bisri, ketika diwawancarai pada Selasa (25/5/2021).

Menurutnya, wilayah Kepri masih tergolong terbatas dalam hal pemeriksaan PCR test.

Baik itu dikarenakan keterbatasan alat tes, jarak pengiriman sampel yang jauh, serta proses testing yang memakan waktu cukup lama.

Oleh karenanya, Bisri menilai proses screening awal kontak erat kasus terkonfirmasi positif Covid-19 dapat menggunakan Rapid Test Antigen.

Dengan demikian, kontak erat yang memperoleh hasil positif pada rapid test Antigen dapat segera ditangani sesuai prosedur penanganan pasien Covid-19 pada umumnya.

"Kalau sudah positif tes Antigen, langsung bisa diisolasi.

Tapi kalau pada rapid test awal hasilnya negatif, maka ditunggu sampai 2 x 24 jam, baru kemudian dites kembali.

Yang melakukan tes tetap rumah sakit atau fasilitas kesehatan yang punya alatnya," ujar Bisri.

Baca juga: Covid-19 Batam Tak Pandang Usia, Anak 1 Tahun Positif Corona Tanpa Gejala

Baca juga: Hari Raya Waisak di Tanjungpinang, Vihara Bahtra Sasana Terapkan Prokes Covid-19

Saat ini, Dinas Kesehatan Provinsi Kepri sudah mengajukan permintaan sebanyak 160.000 alat rapid test Antigen untuk Kepri.

Sekitar 10.000 di antaranya sedang dalam proses pengiriman, dan akan dialokasikan ke seluruh rumah sakit maupun fasilitas kesehatan lainnya sesuai dengan kebutuhan.

TARGET Vaksinasi Corona di Kepri

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), Mochammad Bisri, menargetkan hingga akhir Juni 2021, target vaksinasi di Kepri akan tercapai 50 persen.

Saat ini, dinas kesehatan dan satgas penanganan Covid-19 di provinsi dan daerah, tengah menggesa percepatan proses vaksinasi.

"Menurut para ahli, lonjakan kasus Covid-19 diperkirakan bulan Juli 2021. Jadi kami menargetkan agar vaksinasi mencapai target sebesar 50 persen di akhir Juni 2021," ujar Bisri, Selasa (25/5/2021).

Target keseluruhan masyarakat Kepri yang akan divaksin adalah sebanyak 1.471.000 orang. Hingga kini, jumlah penduduk yang sudah divaksin baru berkisar 160.000 orang.

Dengan target minimal 50 persen, maka di akhir Juni 2021, sekitar 735.500 warga Kepri harus sudah divaksin.

Apabila target 50 persen sudah tercapai, maka pergerakan virus akan menjadi terbatas dan lonjakan kasus dapat ditanggulangi.

"Akhir Juni 2021 harus minimal 50 persen, jadi per harinya kami targetkan di seluruh Kepri capaian vaksinasi minimal 15.000 suntikan per hari.

Di antaranya, Batam targetnya 6.000 suntikan per hari, lalu Tanjungpinang, Bintan dan Karimun masing-masing 2.000 vaksin per hari, dan lainnya Anambas dan Natuna menyesuaikan," jelas Bisri.

Bisri optimis jumlah vaksinasi per hari yang telah ditargetkan ini dapat tercapai. Ia mencontohkan, Batam pernah mencapai sekitar 4.500 suntikan per hari pada rentang bulan Februari-Maret 2021.

Menurutnya, apabila jumlah dosis vaksin mencukupi, dibantu dengan mobilisasi vaksinator dan petugas kesehatan yang lebih baik, serta pemberlakuan PPKM Mikro, maka target 50 persen di akhir bulan Juni 2021 dapat dengan mudah tercapai.

"Untuk kecepatan vaksinasi, Kepri termasuk lima besar tercepat se-Indonesia. Kemarin sejak kedatangan presiden, dalam waktu enam hari kita berhasil menambah 23.000 vaksinasi.

Ini memberikan keyakinan bagi kita bahwa target pasti akan tercapai," tambah Bisri.

Seperti diketahui, saat ini jumlah dosis vaksin yang tersedia di Kepri mencapai 220.000 dosis.

Di antaranya, 50.000 dosis vaksin AstraZeneca diperuntukkan bagi vaksinasi dosis kedua, dan 170.000 sisanya dapat digunakan bagi penerima vaksin baru.(TRIBUNBATAM.id/Hening Sekar Utami)

Baca juga Berita Tribun Batam lainnya di Google

Berita Tentang Penanganan Covid

Sumber: Tribun Batam
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved