HUMAN INTEREST
Kisah Arison Komisioner KPU Kepri, Dua Kali Jalani Isolasi Mandiri Gegara Corona
Komisioner KPU Kepri Arison berbagi pengalamannya jadi pasien covid-19. Diketahui Arison pernah dua kali menjalani isolasi mandiri gegara corona
Penulis: Alfandi Simamora | Editor: Dewi Haryati
BINTAN, TRIBUNBINTAN.com - Menjalani aktivitas dengan status pasien Covid-19 bukanlah hal yang mudah.
Butuh semangat, dukungan dan perjuangan untuk bisa melawan virus yang sudah banyak menelan korban tersebut.
Hal inilah yang dirasakan Arison, Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kepri.
Beberapa waktu lalu, Arison dinyatakan positif terpapar Covid-19. Ia pun harus menjalani isolasi di LPMP Kepri di Ceruk Ijuk Toapaya Kabupaten Bintan.
Arison berbagi cerita pengalamannya menjadi pasien covid-19, dengan harapan bisa menjadi pembelajaran bagi masyarakat.
Baca juga: Kisah Pasutri di Natuna Terpapar Corona, Hamid Sedih Tak Bisa Kerja di Lapangan
Baca juga: Kisah Satu Keluarga di Karimun Kena Covid, Apa Kami Akan Dipersatukan Kembali?
Covid-19 bukanlah penyakit yang membawa aib. Sehingga sebagai mahluk sosial sudah sewajarnya kita bijak menyikapi para penderita Covid-19.
Ia meyakini, dengan kebersamaan dan semangat gotong-royong pandemi Covid-19 bisa diakhiri.
"Percuma kita pakai masker, tetapi masih banyak yang tak mau pakai masker. Kita harus bersama-sama menghadapi ini," kata Arison, Kamis (27/5/2021).
Perkataan Arison itu dimulainya dari dirinya sendiri, keluarga dan tetangganya. Penderita Covid-19 bukanlah aib dan pembawa sial atau musibah yang harus dijauhi atau bahkan diasingkan.
Apalagi jika ada yang terpapar di lingkungan tempat tinggal, sesama saudara dan tetangga sudah sewajarnya harus tetap menjaga silaturahmi.
Bahkan di saat seperti itu, kebersamaan harus semakin kuat. Dengan saling memberikan semangat kepada mereka yang menjalani isolasi mandiri, bukan malah dijauhi dan diasingkan karena terpapar corona.
"Jadi kita harus membantu mereka yang terpapar dengan tetap berinteraksi. Misalnya, menanyakan kabar dan kondisi serta kebutuhan mereka terutama yang isolasi mandiri di rumah masing-masing. Bukan malah dijauhi," ucapnya.
Arison tidak lupa mengingatkan warga atau kerabat yang terpapar Covid-19 juga harus terbuka dengan warga dan tetangganya.
Hal itu berguna untuk meningkatkan kewaspadaan bagi warga lainnya dan untuk mendorong tetangga lainnya dalam membantu kebutuhan mereka yang sedang menjalani isolasi mandiri di rumah.
"Sekali lagi saya sampaikan, bahwa Covid-19 itu bukan aib sehingga tidak perlu kita terlalu parno. Kita harus bersama-sama menghadapi masa ini agar bisa segera berakhir," tuturnya.