PEMBUNUHAN DI BATAM

Pemuda Dendam Dipecat, Bunuh Ibu Mantan Bos

Pembunuhan di Batam, Syamsul Arifin menghabisi Qui Hong di Perumahan everfresh Batam. Ia dendam lantaran dipecat dari pekerjaan

Penulis: Eko Setiawan | Editor: Agus Tri Harsanto
TRIBUNBATAM.id/EKO SETIAWAN
PEMBUNUHAN - Syamsul Arifin (22) pelaku pembunuhan terhadap Qui Hong (60) diamankan di Polresta Barelang Batam. 

Kecurigaan polisi tertuju kepada Syamsul Arifin. Polisi merancang strategi dan mengumpulkan semua data tentang pelaku pembunuhan tersebut.

Lokasi pembunuhan Qui Hong
Lokasi pembunuhan Qui Hong (ist)

Dan akhirnya pelaku bisa ditangkap ditempt persembunyiannya. Ternyata pelaku bersembunyi di rumah pamannya yang berada dikawasan Punggur, Kota Batam.

"Kita tangkap di kawasan Punggur. Dia bersembunyi dirumah pamannya," sebut Andri.

Pelaku membunuh korban dengan cara mencekik leher korban. Diduga bagian tangannya patag juga karena aksi penganiayaan yang dilakukan oleh pelaku.

Merasa puas

Dari pengakuan pelaku saat ditemui TRIBUNBATAM.id di Polresta Barelang, menurut Syamsul Arifin bukan tanpa alasan dirinya melakukan pembunuhan terhadap orangtua bosnya tersebut.

Menurutnya agar bosnya Egi Sugianto merasakan sakit dan penderitaan.

"Saya memang rencanakan pembunuhan terhadap ibu bos saya itu. Karena saya sakit hati," sebut Syamsul Arifin, Rabu (7/6/2021).

Setelah orangtua dari bosnya tewas di tangannya, Syamsul Arifin berharap mantan Bosnya tersebut merasakan penderitaan yang dalam.

"Saya pilih bunuh orangtuanya agar dia rasakan sakit yang lebih dalam. Biar dia menderita," sebutnya menerangkan.

Pelaku datang ke rumah korban di perumahan Everfresh sekitar pukul 16.00 WIB.

Syamsul Arifin (22) pelaku pembunuhan terhadap Qui Hong (60) diamankan di Polresta Barelang Batam. Dari raut wajahnya terlihat pelaku meringis menahan sakit, jalannya terlihat gontai dan harus dibopong oleh anggota buser.
Syamsul Arifin (22) pelaku pembunuhan terhadap Qui Hong (60) diamankan di Polresta Barelang Batam. Dari raut wajahnya terlihat pelaku meringis menahan sakit, jalannya terlihat gontai dan harus dibopong oleh anggota buser. (TRIBUNBATAM.id/EKO SETIAWAN)

Di sana dirinya berpura-pura mengantar paket.

"Dia sempat tanya sama saya, mau ngapain. Saya bilang mau antar barang dan masuk ke dalam rumah," sebutnya.

Setelah paket diletakkan, pelaku mulai beraksi.

Tangan korban ditarik, sementara tangan kanannya masih memegang pintu. Karena ditarik paksa, tangan kanan korban mengalami patah tulang.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Batam
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved