VIRUS CORONA DI TANJUNGPINANG
101 Warga Tanjungpinang Meninggal Akibat Covid-19, Masih Berani Langgar Prokes?
Dinkes, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana mencatat, terdapat 486 kasus aktif virus corona di Tanjungpinang hingga 16 Juni 2021.
Penulis: Novenri Halomoan Simanjuntak | Editor: Septyan Mulia Rohman
Sementara itu, Bima, seorang barista kedai kopi Lain Hati di Mal TCC menuturkan, umumnya setiap usaha saat ini merasakan dampak dari pandemi Covid-19. Namun pihaknya masih dapat bertahan.
"Di tempat kita bisa dikatakan fifty-fifty lah. Kitakan punya costumer reguler yang sering ke sini. Jadi kalau untuk pemasukan per harinya sedikit menurun tapi untuk di weekend lumayan menutup," ujarnya.
Sementara untuk gaji dan jam kerja bagi para karyawan, masih normal dan belum mengalami perubahan.
"Jam kerja dan untuk gaji karyawan tidak terganggu," paparnya.
Bima pun menerangkan, dari pihak manajamen Mal TCC telah memiliki wadah diskusi bagi para tenan sebagai upaya untuk menyampaikan keluhan sarana prasarana maupun pelayanan.
"Layanan maupun sarana dari manajemen TCC untuk saat ini saya pikir mencukupi. Kalau ada kendala, langsung ditindaklanjuti. Kami diberikan wadah diskusinya," ucapnya.
Di tenan terpisah, Manager Bread Talk, Iwan menyebutkan, imbas pandemi Covid-19 dan kebijakan pengetatan protokol kesehatan berpengaruh terhadap tingkat kunjungan pelanggan. Namun sejauh ini pihaknya masih bisa bertahan dengan keadaan.
"Kalau diukur dari omzet itu pasti sangat timpang, apalagi di masa pandemi ini. Untuk pengunjung sendiri bisa dibilang cukup sepi," katanya.
Ia melanjutkan, manajemen Bread Talk kini menerapkan pengurangan hari kerja bagi para karyawan menjadi 20 hari kerja dan 10 hari libur.
"Kalau gaji masih tetap dibayar per bulannya. Kalau untuk persoalan sewa-menyewa, itu menjadi urusan pihak manajemen pusat Bread Talk," katanya.(TribunBatam.id/Noven Simanjuntak)
Baca juga Berita Tribun Batam lainnya di Google
Berita Tentang Tanjungpinang