Asmara Sesama Jenis Tewaskan Rian, Jasad Dibakar 9 Orang Tersangka Salah Satunya Wanita

Sembilan orang di mana satu di antaranya wanita ditetapkan tersangka pembunuhan Rian yang berusia 21 tahun yang jasadnya ditemukan terbakar di hutan

TribunTimur.com/Nurul Hidayah/Ist
Kolase foto rekonstruksi wajah korban yang tewas dibakar di Mallawa yang dirilis Inafis Polda Sulsel (kiri) dan penemuan mayat korban (kanan) 

TRIBUNBATAM.id - Sembilan orang di mana satu di antaranya wanita ditetapkan tersangka pembunuhan Rian.

Korban berusia 21 tahun ditemukan tewas dengan jasad terbakar di Kecamatan Mallawa, Maros, Sulawesi Selatan.

Dari sembilan pelaku itu, MA disinyalir sebagai otak dan pelaku utama pembunuhan Rian.

Sementara itu delapan pelaku lain yakni wanita berinisial H alias Lala (23), serta tujuh pria masing-masing berinisial MA (19), DAS (19), FS (16), AP (19), TH (22), AI (17) dan MAN (16).

Kesembilan pelaku yang telah ditetapkan sebagai tersangka kasus pembunuhan berencana itu terancam hukuman seumur hidup atau maksimal 20 tahun penjara.

Kapolda Sulawesi Selatan (Sulsel) Irjen Pol Merdisyam didampingi Kabid Humas Kombes Pol E Zulpan dan Direskrimum Turman Sormin Siregar, merilis pengungkapan kasus itu di Mapolda Sulsel, Jalan Perintis Kemerdekaan, Makassar, Kamis (17/6/2021) siang.

Ekpose kasus pembunuhan pria yang dibunuh dan dibakar dalam hutan
Ekpose kasus pembunuhan pria yang dibunuh dan dibakar dalam hutan (Kolase Tribunnews: Muslimin Emba/Tribun Timur dan Tribun Timur/Istimewa)

"Para pelaku ada sembilan orang dan berhasil ditangkap delapan orang.

Sementara satu orang lainnya masih DPO," katanya Kapolda Sulsel Irjen Pol Merdisyam.

Rian ditemukan tewas terbakar di tepi jalan Kecamatan Mallawa, Kabupaten Maros, Jumat 11 Juni pekan lalu.

Ia ditemukan tewas secara tragis dengan luka tikaman di sejumlah tubuh.

Berdasarkan pengakuan pelaku, pembunuhan tersebut dilatarbelakangi rasa sakit hati.

Korban diduga menjalin hubungan dengan orang lain.

Baca juga: Pembunuhan di Batam, Pembunuh Tukang Cendol di Pasar Jodoh Ditangkap di Medan

"Ini berawal dari hubungan asmara sejenis yang menemukan kecemburuan dan menimbulkan kemarahan terhadap pelaku, dan menganiaya dan korban meninggal," kata Irjen Pol Merdisya, Kamis (17/6/2021).

Duagaan asmara sesama jenis tersebut pun sesuai dengan hasil autopsi yang dilakukan pihak Dokpol Bidokkes Polda Sulsel terhadap jenazah korban.

Hasil autopsi menunjukkan bahwa korban memiliki penyakit fistel.

Kasat Reskrim Polres Maros, AKP Nico Ericson mengatakan, hasil autopsi menunjukkan adanya pelebaran ukuran dari anus korban.

Rekonstruksi Wajah Korban Tewas Terbakar di Mallawa yang dirilis oleh Inafis Polda Sulsel (kiri), penemuan mayat korban (kanan)
Rekonstruksi Wajah Korban Tewas Terbakar di Mallawa yang dirilis oleh Inafis Polda Sulsel (kiri), penemuan mayat korban (kanan) (TribunTimur.com/Nurul Hidayah/Ist)

"Kami menerima hasil dari Dokpol Biddokkes Polda kalau area tubuh dari bagian belakang korban ada pelebaran," ungkap Nico, Senin (14/6/2021).

Ciri tersebut merujuk kepada penyakit fistel yang diduga kuat menjangkiti korban.

Penyakit fistel, kata AKP Nico biasanya diderita oleh orang-orang yang memiliki kelainan orientasi seks, karena mereka melakukan hubungan seks melalui anus.

"Penyakit fistel ini biasanya diidap oleh orang-orang biasanya mengidap kelainan seks atau suka sesama jenis (homo)," katanya dilansir dari sejumlah artikel yang berasal dari Tribun Timur.

Sebelum ditemukan tewas, diketahui Rian izin keluar rumah kepada keluarganya, Selasa (8/6/2021).

"Baru kali ini minta izin keluar (dari rumah) terakhir Selasa lalu di rumah, karena besoknya itu sudah pergi," kata sepupu Rian, Icha yang di sela penjemputan jenazah di ruang Forensik Dokpol Biddokkes Polda Sulsel Jl Kumala, Makassar, Selasa (15/6/2021) sore.

Baca juga: Minim Informsi Jadi Kendala Tangkap Pelaku Pembunuhan, Hingga Polisi Harus Kerja Ekstra

Keesokan harinya, Rabu (9/6/2021), Rian pun dijemput dua rekannya menggunakan motor dari rumahnya.

"Malam dia pergi dijemput temannya laki-laki dua orang naik motor. Jadi bonceng tiga," ujarnya.

Dari malam Rabu itulah, keberadaan Rian tidak lagi diketahui oleh keluarganya.

Sampai akhirnya, warga dihebohkan dengan penemuan mayat terbakar di Maros.

Ilustrasi penemuan jasad
Ilustrasi penemuan jasad (Tribun Bali, Busrah Hisam Ardans)

Setelah penemuan mayat terbakar di Maros, polisi menyebar sketsa foto wajah korban hingga akhirnya mendapatkan informasi adanya warga yang kehilangan anggota keluarga.

Warga itu adalah Faridah Dg Simba (65), ibu dari almarhum Rian.

Ia melaporkan kehilangan anggota keluarga ke Polres Maros, Senin (14/6/2021).

Tim Forensik Dokpol pun melakukan pencocokan sidik jari dan data antemortem Faridah dan Rian.

Hasilnya ditemukan ada kemiripan dan disimpulkan bahwa jasad yang ditemukan terbakar itu adalah Rian.

Baca juga: Kronologi Pembunuhan di Batam, Polsek Bengkong Ungkap Tersangka Kerap Dibully

Baca juga: Cerita Polisi Bongkar Misteri Pembunuhan Qui Hong, Curiga Kopi Hangat di Meja

Baca juga: Terungkap Peran Junanda Hasibuan, Otak Pembunuhan Guru SD di Toba Umur 15 Tahun, Kini Diburu Polisi

.

.

.

Baca berita menarik TRIBUNBATAM.id lainnya di Google

(* / TRIBUNBATAM.id)

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved