Siapa Sosok Nyoman Nuarta yang Rela Lelang Maha Karyanya Demi Bantu Kapal dr. Lei Dharmawan?
I Nyoman Nuarta rela melelang maha karyanya demi membantu kapal RSA dr. Lie Dharmawan yang tenggelam.
Karya Nuarta yang paling besar dan paling ambisius adalah Monumen Garuda Wisnu Kencana (GWK) yang dimulai sejak 8 Juni 1997 namun terhenti beberapa tahun akibat berbagai hambatan.
Rencana patung GWK sendiri akan memiliki tinggi 75 meter dengan rentang sayap garuda sepanjang 64 meter, sedangkan tinggi pedestal 60 meter.
Oleh karena itu, tinggi patung dan pedestal secara keseluruhan akan menjulang setinggi 126 meter.[7]
Daftar karya Nyoman Nuarta:
- Patung Tiga Mojang yang awalnya didirikan di gerbang Kota Harapan Indah, Kota Bekasi namun dirobohkan 19 Juni 2010 dalam sebuah kontroversi oleh ormas tertentu.
- Patung Karapan Sapi, Surabaya
- Monumen Jalesveva Jayamahe (Monjaya), Surabaya
- Monumen Garuda Wisnu Kencana, Badung, Bali (dimulai sejak 8 Juni 1997 - sekarang)
- Patung Wayang, Solo
- Patung Arjuna Wijaya, Jakarta (1987)
- Monumen Proklamasi Indonesia, Jakarta
- Patung Putri Melenu, Kalimantan Timur
- Patung Timika untuk alun-alun Newtown Freeport,Papua
- Patung Lembuswana di Pulau Kumala, Tenggarong, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur
Di samping itu, Berbagai pengharagaan pernah diraih oleh I Nyoman Nuarta. Antara lain
- Pemenang Lomba Patung Proklamator Republik Indonesia (1979)
- Penghargaan Jasa Adiutama dari Institut Teknologi Bandung (2009)
Di umurnya yang ke 69 tahun, I Nyoman Nuarta tetap kelihatan bugar dan masih banyak menghasilkan karya seni rupa yang indah.
Catatan Redaksi (*disclaimer: Untuk bagian biodata I Nyoman Nuarta diolah dari berbagai sumber resmi. Sehingga jika ada perbedaan tribunbatam.id akan dilakukan perbaikan sebaimana mestinya
Diberikatakan sebelumnya, berdasarkan keterangan dr. Lie Dharmawan sendiri sebelumnya, RSA swasta pertama di Indonesia tersebut diketahui karam di Perairan Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB), Rabu (16/6/2021) .
Saat itu, tenggelam saat tengah berlayar dari Kupang menuju Torano.
"Dalam pelayaran dari Kupang, NTT (Nusa Tenggara Timur) menuju Torano, Sumbawa Besar, NTB di Perairan Bima, kapal mengalami musibah hingga karam," ujar Lie dalam keterangan tertulis, Jumat (18/6/2021) sebagaimana dilansir kompas.tv
dr. Lie Dharmawan pun belum bisa memastikan penyebab tenggelamnya kapal RSA tersebut.
"Penyebab persis terjadinya musibah tersebut, sedang kami telusuri," sambungnya.
Saat kejadian tersebut terjadi dilaporkan ada enam orang yang berada di atas kapal, namun dr. Lie memastikan tidak ada korban jiwa di dalamnya.
(*/tribunbatam.id/leo halawa)
BACA JUGA BERITA TRIBUNBATAM.ID DI GOOGLE NEWS
Baca Juga tentang RSA dr Lie DHARMAWAN