PERSPEKTIF

Trah dan Tahta Ganjar-Puan Ulang 'Sejarah' Jaka Tingkir-Pangeran Timur

Puan Maharani sebagau pewaris sah tahta PDIP yang layak meneruskan trah kepemimpinan Soekarno, namun belum punya pengalaman nyata memimpin negara

Kolase Tribun Batam / Leo Halawa
Dua tokoh PDIP. Dari kiri Ketua DPR RI Puan Maharani merupakan trah penerus Megawati dan Soekarno, dan kanan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo 

Dan Penulis sudah membuktikan hal itu, yakni ketika penulis melaporkan adanya kelambanan pembangunan sebuah jembatan vital di daerah Jatiyoso Karanganyar.

Terbukti, melalui respons cepat, maka dipercepatlah penyelesaian salah satu jembatan di daerah Jatiyoso, tepat di depan KUA Jatiyoso yang saat itu pembangunannya lamban.

Soal Jaka Tingkir yang bukan "Trah" atau Putra Mahkota. Yang dia hanya menantu, bukan menjadi soal manakala kesiapannya menjadi seorang pemimpin telah terbukti nyata.

Bukan hanya sebagai syarat saja. Pangeran timur baru memenuhi syarat sebagai penerima estafet kepemimpinan. Namun ia belum punya bukti dan jam terbang tinggi.

Sebagai calon pemimpin. Demikian halnya Puan Maharani. Ia pewaris sah tahta PDIP yang layak meneruskan "Trah" kepemimpinan Soekarno.

Namun ia belum memiliki pengalaman nyata sebagai calon pemimpin negara.

Kekuatan "Trah" tak cukup sebagai modal. Melainkan kekuatan "kebatinan" juga sangat diperlukan.

Ganjar Pranowo dan Puan Maharani. Pengamat menilai Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, dan Ketua DPP PDIP, Puan Maharani, memiliki potensi untuk maju di Pilpres 2024.
Ganjar Pranowo dan Puan Maharani. Pengamat menilai Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, dan Ketua DPP PDIP, Puan Maharani, memiliki potensi untuk maju di Pilpres 2024. (Kolase TribunKaltara.com / Kompas.com/Riska Farasonalia)

Seperti halnya Jaka Tingkir, gemblengan ritual dan olah batin layaknya menjadi ruh kehidupan. 

Ia pernah menjadi rakyat desa. Pangeran Timur belum sekalipun merasakannya karena sejak kecil hidupnya hanya di balik tembok istana.

Ganjar, masa kecilnya dalam penderitaan. Berpindah rumah karena "terusir" oleh keadaan yang memaksa keluarganya.

Sementara Puan Maharani, dari kecil hingga Dewasa belum pernah merasakan pahit getirnya sebagai rakyat.(*)

Tulisan opini ini dibuat oleh:

Anang "Gusdur" Harris Himawan (Ki Ageng Munggung)

CEO Rumah Sejarah Indonesia.

rumah sejarh indonesia
rumah sejarh indonesia (ist)

Baca juga: PKS Berhasrat Capres 2024 dari Internal, Bukan Anies? Nama Prabowo & Ganjar Kian Bersaing

Baca juga: Digadang-gadang Kandidat Kuat Capres 2024 Meski Tanpa PDIP, Segini Harta Ganjar Pranowo

Baca juga: Jika Ganjar Pindah Partai Maju Pilpres 2024, PDIP: Bukan Soal Rebutan Capres dengan Puan

.

.

.

Baca berita menarik TRIBUNBATAM.id lainnya di Google

(*/ TRIBUNBATAM.id)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved